Citroen Bersiap Hadapi Opsen, Andalkan C3 untuk Penjualan Daerah
19 Desember 2024, 20:00 WIB
Rudy Salim sebut penerapan PPN 12 persen bisa mendorong masyarakat kelas atas beralih dan menghindari pajak
Oleh Satrio Adhy
KatadataOTO – Rencana penerapan PPN (Pajak Pertambahan Nilai) 12 persen terus menjadi buah bibir. Disebut-sebut bakal membawa dampak negatif bagi semua sektor.
Satu di antaranya adalah harga mobil yang kian melambung. Terutama pada segmen kendaraan-kendaraan premium.
Dikatakan bahwa pelanggan di segmen atas paling terdampak dengan kenaikan pajak.
“Memang otomotif, apalagi premium atau luxury car itu sudah pasti jadi korban paling pertama. Sebab (konsumen di segmen ini) adalah masyarakat paling tidak rewel jika dikenakan kenaikan pajak,” ungkap Rudy Salim, CEO Prestige Motorcars saat ditemui di PIK 2.
Rudy mencontohkan, harga satu mobil Ferrari bisa terkerek cukup tinggi imbas kenaikan PPN 12 persen yang diterapkan tahun depan.
Dari semula dibanderol Rp 5 miliar, namun untuk pajaknya saja bisa mencapai Rp 12,5 miliar. Sehingga bila ditotal maka menyentuh Rp 17,5 miliar.
“Itu hanya modal dari kendaraan, dalam satu bisnis yang sempurna perusahaan bakal mencari keuntungan delapan persen, dipotong cost of fund tiga sampai empat persen, mungkin harga mobil Rp 17,5 miliar harus dijual Rp 18,5 miliaran,” lanjut Rudy.
Dikatakan bahwa jika hal tersebut terjadi, maka bos dari Prestige Motorcars ini khawatir para konsumen mereka membeli mobil premium di luar negeri.
“Mungkin jadi beli di Australia, Amerika dan negara-negara lain. Sebab di sana (dengan nominal di atas) masih bisa mendapatkan satu Ferrari, rumah serta fasilitas uang bensin selama dua tahun atau lebih,” tegas Rudy.
Oleh sebab itu dia berharap Presiden Prabowo Subianto bersama para menteri mau meninjau ulang aturan penerapan PPN 12 persen di Januari 2025.
Ditakutkan bisa menimbulkan defisit pendapatan negara di tahun depan, karena masyarakat kelas atas diprediksi lebih memilih membelanjakan uangnya ke luar negeri.
“Saya khawatirkan adalah orang Indonesia tidak dapat menikmati hasil kerja keras di dalam negeri. Mungkin itu yang harus dihitung ulang,” pungkas Rudy.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
19 Desember 2024, 20:00 WIB
19 Desember 2024, 08:00 WIB
17 Desember 2024, 20:00 WIB
17 Desember 2024, 09:00 WIB
16 Desember 2024, 20:20 WIB
Terkini
21 Desember 2024, 07:44 WIB
Pilihan Toyota Calya bekas lansiran 2022 yang enak untuk menikmati libur Natal dan tahun baru 2025 mendatang
20 Desember 2024, 22:30 WIB
Chery bakal tingkatkan produksi kendaraannya hingga dua kali lipat di 2025 agar bisa lebih kompetitif
20 Desember 2024, 22:00 WIB
Auto2000 siap layani ratusan pelanggan di posko siaga Toyota selama periode libur Natal dan tahun baru 2025
20 Desember 2024, 21:00 WIB
BP AKR menambah lokasi SPBU mereka, kali ini berdiri di Jl Soekarno Hatta No 519, Bandung, Jawa Barat
20 Desember 2024, 20:00 WIB
Adanya insentif menjadi salah satu alasan Mitsubishi tertarik memasarkan Xpander Hybrid di Indonesia
20 Desember 2024, 19:00 WIB
Angka kumulatif produksi pabrik Mitsubishi tembus satu juta unit di Indonesia dengan ekspor 400 ribu
20 Desember 2024, 18:15 WIB
Sebagai pemain baru, Xanh SM tidak menganggap Blue Bird sebagai pesaing mereka ketika beroperasi di Indonesia
20 Desember 2024, 18:00 WIB
Toyota siapkan EV Mobile Charging untuk pelanggan yang berpergian menggunakan mobil listrik saat libur Nataru