Jaecoo J8 SHS Ardis Resmi Dijual dengan Harga Rp 818 juta
29 September 2025, 19:00 WIB
Penjualan mobil di Indonesia mengalami tekanan hingga menyebabkan nilai ekonomi drop hingga Rp 10 triliun
Oleh Adi Hidayat
KatadataOTO – Turunnya penjualan kendaraan di Indonesia berdampak luas terhadap perekonomian secara keseluruhan. Pasalnya dampak penurunan tidak hanya terdampak pada mobil tapi juga industri pendukung.
Berdasarkan data Kementerian Perindustrian, total nilai ekonomi yang hilang mencapai triliunan rupiah. Hal tersebut tentu sangat disayangkan karena Tanah Air merupakan pasar otomotif terbesar di Asia Tenggara.
“Pasar otomotif di Indonesia turun 3,1 persen di 2024 dan berdampak pada hilangnya nilai ekonomi sebesar Rp 10 triliun,” ungkap Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Perindustrian di Jakarta (06/05).
Jumlah tersebut terdiri dari sektor hulu (logam, elektrolit dan karet) sebesar Rp 5,4 triliun serta hilir (logistik, perdagangan, servis) sebanyak Rp 4,6 triliun.
Meski demikian dirinya masih optimis bahwa industri masih bisa tumbuh karena potensi pasar di Indonesia sangat besar. Pasalnya saat ini populasi Indonesia mencapai 278 juta jiwa atau yang terbesar di Asia Tenggara.
Namun rasio kepemilikan mobil di Tanah Air terbilang masih rendah sehingga potensi pertumbuhan kendaraan bermotor masih besar.
“Dalam konteks kendaraan listrik, tentu pemerintah tidak ingin Indonesia hanya menjadi pasar tapi juga menjelma sebagai basis produksi. Sejumlah langkah sudah dilakukan yang mencakup pengembangan industri otomotif dari hulu ke hilir,” tegasnya.
Perlu diketahui bahwa penjualan mobil di Indonesia mengalami penurunan cukup besar di 2024 dibanding hasil di 2023. Berdasarkan data Gaikindo, wholesales kendaraan periode Januari hingga Desember hanya 865.723 unit.
Itu artinya terjadi koreksi sebesar 140.079 unit atau sekitar 13,9 persen dari pencapaian sebelumnya sebanyak 1.005.802 unit. Meski demikian jumlah tersebut masih sesuai dengan target Gaikindo yang sudah direvisi yaitu sebanyak 850.000 unit.
Tekanan pada 2024 pun masih terasa dirasakan pada kuartal pertama 2025. Hal ini terlihat dari turunnya angka penjualan pada periode tersebut.
Berdasarkan data Gaikindo, penjualan mobil periode Januari hingga Maret 2025 hanya 205.160 unit. Jumlah itu turun 4,7 persen dibanding periode serupa tahun lalu yang mencapai 215.250 unit.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
29 September 2025, 19:00 WIB
26 September 2025, 18:00 WIB
24 September 2025, 21:00 WIB
22 September 2025, 12:00 WIB
19 September 2025, 15:31 WIB
Terkini
01 Oktober 2025, 07:00 WIB
Logistik tim balap MotoGP Mandalika 2025 sudah tiba di Lombok, NTB untuk menjalani balapan pekan nanti
01 Oktober 2025, 06:00 WIB
Mengawali Oktober 2025 fasilitas SIM keliling Jakarta masih dapat ditemui di lima tempat, simak lokasinya
01 Oktober 2025, 06:00 WIB
Ganjil genap Jakarta kembali digelar untuk memastikan kelancaran arus kendaraan khususnya jelang upacara kenaikan Pancasila
01 Oktober 2025, 06:00 WIB
Untuk melayani para pengendara motor dan mobil, kepolisian menghadirkan SIM keliling Bandung di awal Oktober
30 September 2025, 23:00 WIB
Marc Marquez dalam kepercayaan diri tinggi dalam menyambut gelaran MotoGP Mandalika 2025 di akhir pekan nanti
30 September 2025, 22:00 WIB
Bus hidrogen hasil dari pengembangan Isuzu bareng Toyota akan dijadikan sebagai alat transportasi umum
30 September 2025, 21:00 WIB
Motor milik Francesco Bagnaia sempat berasap menjelang akhir MotoGP Jepang 2025, penyebabnya masih misterius
30 September 2025, 20:13 WIB
Castrol Indonesia menghadirkan pembalap MotoGP Johann Zarco dalam peluncuran produk pelumas terbarunya