Kemenperin Dorong SAIC Motor Jadikan Indonesia Basis Produksi
10 Oktober 2025, 20:00 WIB
Pemerintah Amerika Serikat menyetop insentif mobil listrik per 30 September 2025, manufaktur mulai kesulitan
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Era elektrifikasi saat ini banyak diramaikan produk-produk dari Tiongkok. Imbasnya banyak manufaktur lain harus berusaha lebih keras mengejar perkembangan teknologi tersebut.
Sayangnya tidak semua merek bisa bertahan. Banyak produsen tampak kesulitan mempertahankan penjualan khususnya setelah insentif di Amerika Serikat dihentikan.
Perlu diketahui sebelumnya ada subsidi diberikan pemerintah senilai 7.500 USD atau sekitar Rp 124,2 jutaan dalam kurs rupiah.
Sebagai gambaran, di Indonesia angkanya ada di kisaran Rp 70 jutaan buat model yang memenuhi persyaratan.
Di Negeri Paman Sam, harga mobil listrik disebut melonjak setelah pemerintah menghentikan insentif di 30 September 2025.
Imbasnya, beberapa produsen memutuskan buat memberikan ‘insentif mandiri’ dalam bentuk diskon ataupun varian yang lebih rendah dengan harga terjangkau.
Merek asal Korea Selatan, Hyundai memberikan subsidi 11.000 USD atau setara Rp 182,2 jutaan untuk Ioniq 5.
Kemudian Tesla memperkenalkan tipe baru dari Model 3 dan Model Y, tetapi harganya diturunkan.
Akan tetapi pengamat menilai kiat-kiat yang dilakukan para pabrikan itu belum tentu berhasil, meskipun bervariasi dan unik.
“Pabrikan hanya ingin mempertahankan angka penjualan berkelanjutan dan ini adalah rangkaian usaha mereka,” kata Ivan Dury, Director of Insights Edmunds dikutip dari Carscooops, Jumat (10/10).
Di lain sisi, beberapa merek justru menghentikan penjualan mobil listrik mereka secara bersamaan.
Di antaranya adalah Acura ZDX SUV. Kemudian Stellantis membatalkan rencana penjualan RAM 1500 REV.
Ditambah gempuran mobil listrik asal Cina yang semakin populer, merek lain harus memutar otak apabila ingin tetap memperkenalkan lini elektrifikasi di pasaran.
Sebab merek Tiongkok punya keunggulan fitur berlimpah dipadukan harga kompetitif, seringkali jauh berada di bawa rival di segmen serupa.
Sebagai gambaran, di Indonesia mobil listrik seperti BYD mendapatkan insentif impor dari pemerintah.
Hal ini membuat banderol mobil listrik BYD diklaim terjangkau mulai Rp 195 jutaan, mengancam keberadaan merek lain termasuk sesama brand Tiongkok.
Namun banderol tersebut berpotensi berubah tahun depan saat insentif mobil listrik impor disetop.
Apabila tak memenuhi kriteria Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) maka harga mobil listrik BYD bisa melonjak tajam.
Artikel Terpopuler
Artikel Terkait
10 Oktober 2025, 20:00 WIB
10 Oktober 2025, 19:00 WIB
10 Oktober 2025, 18:00 WIB
10 Oktober 2025, 13:00 WIB
09 Oktober 2025, 14:00 WIB
Terkini
10 Oktober 2025, 20:00 WIB
Kemenperin meminta SAIC Group yang menaungi Wuling, MG dan Maxus menjadikan Indonesia sebagai basis produksi
10 Oktober 2025, 19:30 WIB
Pengamat menegaskan bahwa penggunaan etanol pada BBM punya dampak positif bagi kendaraan maupun lingkungan
10 Oktober 2025, 19:00 WIB
Aletra L8 EV menjadi salah satu mobil listrik yang masih disematkan banyak tombol listrik di bagian dashboard
10 Oktober 2025, 18:30 WIB
Toprak Razgatlioglu akan meninggalkan nomor 54 ketika mentas di MotoGP, karena sudah dipakai Aldeguer
10 Oktober 2025, 18:00 WIB
Diskon Hyundai Ioniq 6 tembus Rp 400 jutaan di Indonesia, tersedia unit baru dan bekas acara negara KTT
10 Oktober 2025, 17:30 WIB
IMX 2025 resmi dibuka dengan mengedepankan kolaborasi berbagai pihak sehingga menghasilkan mahakarya
10 Oktober 2025, 17:00 WIB
Plan Paint hadirkan mobil kustom bermotif khusus pada ajang IMX 2025 dengan teknik cat 3D yang istimewa
10 Oktober 2025, 16:00 WIB
Honda Scoopy Kuromi Edition diluncurkan dengan beragam pengembangan menarik namun harganya hanya naik tipis