Penjualan Honda April 2024 Turun, Libur Lebaran Jadi Alasan

Penjualan Honda April 2024 mengalami penurunan karena adanya libur Lebaran sehingga transaksi tak efektif

Penjualan Honda April 2024 Turun, Libur Lebaran Jadi Alasan

KatadataOTO – Penjualan Honda April 2024 mengalami penurunan menjadi hanya 6.507 unit. Jumlah tersebut drop 39,2 persen dibandingkan hasil bulan lalu yang berhasil mencatatkan angka sebesar 10.706 unit.

Penurunan sebenarnya tidak cuma terjadi pada Honda karena di April 2024 hampir semua pabrikan mengalami tekanan.

“Penurunan penjualan dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti waktu kerja lebih sedikit karena libur lebaran, kondisi politik dan ekonomi belum stabil,” ungkap Yusak Billy selaku Sales & Marketing and After Sales Director PT Honda Prospect Motor pada KatadataOTO.

Sampai sekarang Honda pun masih menjadikan Brio sebagai tulang punggung perusahaan. Pasalnya mobil ini dilepas 3.434 unit atau berkontribusi sebesar 52,7 persen dari total penjualan.

Penjualan Honda Maret
Photo : Honda

Walau menjadi model terlaris tetapi berdasarkan data terlihat bahwa mobil itu tetap mengalami penurunan. Pasalnya bulan lalu Honda Brio berhasil mencatatkan angka penjualan sebesar 4.495 unit.

Sementara produk lain seperti Honda HR-V juga mengalami tekanan setelah hanya dilepas 1.085 unit dari dibanding bulan lalu sebanyak 1.594 unit. SUV lain adalah WR-V yang laku sebesar 772 unit dan BR-V 684 unit.

Meski memiliki banyak produk lain tetapi pabrikan tertutup untuk menyampaikan hasil penjualannya. Mereka hanya menyebut bahwa model lain menyumbang angka sebesar 532 unit.

Walau mengalami tekanan Honda memastikan tidak akan tinggal diam. Pasalnya mereka akan melakukan beberapa langkah baru untuk memperbaiki situasi yang kurang menguntungkan di awal 2024.

“Guna mempertahankan tingkat permintaan, kami menerapkan beberapa strategi seperti program penjualan yang meringankan pembelian. Selain itu adanya penguatan jaringan layanan aftersales untuk memudahkan konsumen merawat kendaraan sehingga resale value tetap terjaga,” tambah Billy.

Penjualan Honda Februari 2024
Photo : Honda

Perlu diketahui bahwa penjualan mobil April 2024 di Indonesia boleh dikatakan sangat rendah karena berdasarkan data Gaikindo retail sales cuma 58.779 unit. Padahal saat pemilu berlangsung, angkanya masih mencapai 70.316 unit.

Total retail sales sepanjang 2024 adalah 289.551 unit, turun signifikan dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar 339.954 unit.


Terkini

mobil
Penjualan mobil pikap

Penjualan Mobil Pikap Oktober 2025, Kembali Tumbuh

Penjualan mobil pikap Oktober 2025 di Indonesia berhasil mencatat angka tertinggi dalam 10 bulan terakhir

news
Jelang Akhir Pekan SIM Keliling Bandung Bisa Ditemui di BPR KS

Jelang Akhir Pekan SIM Keliling Bandung Bisa Ditemui di BPR KS

Beberapa hari sebelum akhir pekan, SIM keliling Bandung bisa ditemui di dua lokasi oleh para pengendara

news
SIM Keliling Jakarta

Lokasi SIM Keliling Jakarta 14 November 2025 Sebelum Akhir Pekan

Hari ini SIM keliling Jakarta masih dibuka seperti biasa, dapat mengakomodir perpanjangan SIM A dan C

news
Ganjil genap Jakarta

Ganjil Genap Jakarta 14 November 2025, Ketat Sambut Hari Libur

Ganjil genap Jakarta masih diterapkan hari ini untuk mengurangi risiko terjadinya kemacetan lalu lintas

motor
Honda Scoopy Tampil Menawan, Disematkan Warna Baru

Honda Scoopy Tampil Menawan, Disematkan Warna Baru

PT AHM menghadirkan beberapa warna baru untuk skutik Honda Scoopy, harga mulai Rp 22 jutaan OTR Jakarta

mobil
Pindad Pandu

Menperin Pastikan Produksi Mobil Nasional Berjalan di 2027

Produksi mobil nasional, komitmen Presiden Prabowo Subianto akan melibatkan beberapa pihak termasuk Pindad

otosport
Audi Debut F1

Audi Siap Debut F1 Tahun Depan, Perkenalkan Livery Perdananya

Audi berikan bocoran desain mobil Formula 1 perdana mereka yang bakal debut tahun depan, ambil alih tim Sauber

mobil
Bos Ford Ungkap Beda Konsumen Mobil Premium di RI dengan Thailand

Bos Ford Ungkap Beda Konsumen Mobil Premium di RI dengan Thailand

Ada satu hal yang disorot oleh bos Ford sebagai perbedaan utama karakter konsumen Indonesia dan Thailand