BYD Masih Merajai Pasar Mobil Listrik di Indonesia
11 Desember 2025, 20:06 WIB
Bakal jadi model dengan daya jelajah terjauh, mobil listrik Nio bisa tempuh 1.000 km dalam sekali pengisian daya
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Produsen otomotif China terus meramaikan pasar kendaraan listrik dengan menghadirkan model serta teknologi baru. Belum lama ini salah satu perusahaan otomotif multinasional Tiongkok, Nio tengah menguji coba baterai daya jelajah 1.000 km.
Jika sudah diproduksi massal di masa mendatang, mobil listrik Nio akan jadi BEV (Battery Electric Vehicle) dengan jarak tempuh paling jauh dan mumpuni dibandingkan lini lain yang ditawarkan saat ini.
Melansir Independent, Sabtu (23/12) baterai generasi terbaru produksi Nio akan mulai diproduksi massal April 2024. Menjadi unik karena mobil listrik Nio pakai konsep swap alias baterai bisa dilepas pasang.
William Li, Chief Executive Nio berhasil melakukan perjalanan pakai Nio ET7 sejauh 1.044 km dan melakukan siaran langsung selama 14 jam.
Meski begitu juga pernah dilakukan pengetesan daya jelajah di mana Nio ET7 berhasil capai 1.145 km, tapi tidak disiarkan kepada publik.
Dalam siaran tersebut terlihat ia berkendara dari provinsi Zhejiang sampai Fujian. Kecepatan rata-rata saat itu adalah 84 km/jam.
“Selesainya tes ketahanan ini membuktikan kekuatan produk baterai ultra-long endurance berkapasitas 150 kWh ini,” tulis Li di akun sosial media Weibo pribadi.
Ia mengklaim baterai tersebut memiliki tingkat densitas energi tertinggi yang akan diproduksi dalam jumlah banyak namun juga diimbangi tingkat keamanan tinggi.
Nanti seluruh model Nio dijual bisa dengan mudah di-upgrade pakai baterai 150 kWh lewat sistem swap dari pabrikan.
Sehingga ketika daya baterai habis, pemilik bisa lakukan swap guna menghemat waktu. Konsumen juga bisa beli mobil Nio tanpa baterai dan ikut langganan bulanan swap baterai di jaringan milik merek tersebut.
Per November Nio punya lebih dari 32 juta baterai swap dan lebih dari 2.000 stasiun penukaran baterai untuk para konsumen.
Hanya saja dari segi harga memang masih terbilang mahal. Qin Lihong, President Nio mengungkapkan harga di kisaran 298.000 yuan atau setara Rp646 jutaan dalam kurs rupiah.
Maka dari itu ia menyarankan semua calon konsumen untuk memanfaatkan layanan berlangganan. Menurut dia hal tersebut juga bisa jadi solusi buat industri kendaraan listrik saat ini.
“Nio telah memulai sistem swap baterai dari awal. Teknologi dan infrastrukturnya sudah siap dibagikan ke para pelaku industri,” ujar Li.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
11 Desember 2025, 20:06 WIB
11 Desember 2025, 13:00 WIB
11 Desember 2025, 11:00 WIB
10 Desember 2025, 14:00 WIB
10 Desember 2025, 09:00 WIB
Terkini
13 Desember 2025, 07:00 WIB
Lelang mobil kini makin mudah diikuti karena adanya aplikasi Auksi App yang menampilkan banyak fitur dan opsi
12 Desember 2025, 20:14 WIB
Denza diprediksi bakal memboyong beberapa model baru untuk pasar otomotif Tanah Air mulai tahun depan
12 Desember 2025, 19:00 WIB
Media sosial tengah viral aksi sopir PO Rosalia Indah yang mengancam keselamatan pengendara lain di jalan tol
12 Desember 2025, 18:00 WIB
Di Desember 2025 harga motor matic 150 cc terpantau landai, tidak ada pabrikan yang menaikan banderol
12 Desember 2025, 17:38 WIB
Sepanjang November 2025, Nissan hanya berhasil mengirimkan 31 unit mobil baru ke konsumen di Indonesia
12 Desember 2025, 17:00 WIB
Adanya bencana di Sumatera membuat klaim asuransi kendaraan di kawasan tersebut berpotensi naik signifikan
12 Desember 2025, 15:00 WIB
CIAAF jadi wadah berkumpul dan sarana untuk para pelaku usaha yang mencari supplier suku cadang otomotif
12 Desember 2025, 14:40 WIB
Temukan beberapa cara aman memilih mobil bekas berkualitas dan lakukan transaksi terpercaya melalui platform terbaik untuk Anda