Mitsubishi Klaim Gempuran Brand Cina Belum Ganggu Penjualan
18 Mei 2025, 16:23 WIB
Bakal jadi model dengan daya jelajah terjauh, mobil listrik Nio bisa tempuh 1.000 km dalam sekali pengisian daya
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Produsen otomotif China terus meramaikan pasar kendaraan listrik dengan menghadirkan model serta teknologi baru. Belum lama ini salah satu perusahaan otomotif multinasional Tiongkok, Nio tengah menguji coba baterai daya jelajah 1.000 km.
Jika sudah diproduksi massal di masa mendatang, mobil listrik Nio akan jadi BEV (Battery Electric Vehicle) dengan jarak tempuh paling jauh dan mumpuni dibandingkan lini lain yang ditawarkan saat ini.
Melansir Independent, Sabtu (23/12) baterai generasi terbaru produksi Nio akan mulai diproduksi massal April 2024. Menjadi unik karena mobil listrik Nio pakai konsep swap alias baterai bisa dilepas pasang.
William Li, Chief Executive Nio berhasil melakukan perjalanan pakai Nio ET7 sejauh 1.044 km dan melakukan siaran langsung selama 14 jam.
Meski begitu juga pernah dilakukan pengetesan daya jelajah di mana Nio ET7 berhasil capai 1.145 km, tapi tidak disiarkan kepada publik.
Dalam siaran tersebut terlihat ia berkendara dari provinsi Zhejiang sampai Fujian. Kecepatan rata-rata saat itu adalah 84 km/jam.
“Selesainya tes ketahanan ini membuktikan kekuatan produk baterai ultra-long endurance berkapasitas 150 kWh ini,” tulis Li di akun sosial media Weibo pribadi.
Ia mengklaim baterai tersebut memiliki tingkat densitas energi tertinggi yang akan diproduksi dalam jumlah banyak namun juga diimbangi tingkat keamanan tinggi.
Nanti seluruh model Nio dijual bisa dengan mudah di-upgrade pakai baterai 150 kWh lewat sistem swap dari pabrikan.
Sehingga ketika daya baterai habis, pemilik bisa lakukan swap guna menghemat waktu. Konsumen juga bisa beli mobil Nio tanpa baterai dan ikut langganan bulanan swap baterai di jaringan milik merek tersebut.
Per November Nio punya lebih dari 32 juta baterai swap dan lebih dari 2.000 stasiun penukaran baterai untuk para konsumen.
Hanya saja dari segi harga memang masih terbilang mahal. Qin Lihong, President Nio mengungkapkan harga di kisaran 298.000 yuan atau setara Rp646 jutaan dalam kurs rupiah.
Maka dari itu ia menyarankan semua calon konsumen untuk memanfaatkan layanan berlangganan. Menurut dia hal tersebut juga bisa jadi solusi buat industri kendaraan listrik saat ini.
“Nio telah memulai sistem swap baterai dari awal. Teknologi dan infrastrukturnya sudah siap dibagikan ke para pelaku industri,” ujar Li.
Artikel Terpopuler
Artikel Terkait
18 Mei 2025, 16:23 WIB
16 Mei 2025, 16:00 WIB
16 Mei 2025, 15:00 WIB
16 Mei 2025, 08:00 WIB
15 Mei 2025, 21:00 WIB
Terkini
19 Mei 2025, 10:00 WIB
Suzuki Fronx bakal segera diluncurkan pada 28 Mei 2025, kisaran harganya mulai diungkap oleh tenaga penjual
19 Mei 2025, 09:00 WIB
Mitsubishi yakin kuasai 10 persen pasar di Indonesia pada 2025 berkat kehadiran model baru yang akan diluncurkan
19 Mei 2025, 08:00 WIB
Mobil Lubricants resmi memberikan dukungan mereka untuk ajang balap Porsche Sprint Challenge Indonesia 2025
19 Mei 2025, 07:00 WIB
Tol Jakarta Cikampek kembali diperbaiki di tiga titik sekaligus dan rencananya rampung di akhir pekan
19 Mei 2025, 06:00 WIB
Terdapat dua lokasi SIM keliling Bandung yang bisa dipilih masyarakat untuk mengurus dokumen berkendara
19 Mei 2025, 06:00 WIB
Lima lokasi SIM keliling Jakarta bisa dimanfaatkan hari ini, simak informasi termasuk syarat dan biayanya
19 Mei 2025, 06:00 WIB
Ganjil genap Jakarta 19 Mei 2025 bakal digelar di puluhan ruas jalan utama Ibu Kota yang kerap padat di jam sibuk
18 Mei 2025, 21:00 WIB
Motul 300V yang dikembangkan dari dunia balap, diluncurkan di sirkuit Mandalika, Lombok Nusa Tenggara Barat