Wuling Cloud EV Pikat Konsumen Berbekal Fitur Unggulan
13 November 2024, 12:00 WIB
Bakal jadi model dengan daya jelajah terjauh, mobil listrik Nio bisa tempuh 1.000 km dalam sekali pengisian daya
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Produsen otomotif China terus meramaikan pasar kendaraan listrik dengan menghadirkan model serta teknologi baru. Belum lama ini salah satu perusahaan otomotif multinasional Tiongkok, Nio tengah menguji coba baterai daya jelajah 1.000 km.
Jika sudah diproduksi massal di masa mendatang, mobil listrik Nio akan jadi BEV (Battery Electric Vehicle) dengan jarak tempuh paling jauh dan mumpuni dibandingkan lini lain yang ditawarkan saat ini.
Melansir Independent, Sabtu (23/12) baterai generasi terbaru produksi Nio akan mulai diproduksi massal April 2024. Menjadi unik karena mobil listrik Nio pakai konsep swap alias baterai bisa dilepas pasang.
William Li, Chief Executive Nio berhasil melakukan perjalanan pakai Nio ET7 sejauh 1.044 km dan melakukan siaran langsung selama 14 jam.
Meski begitu juga pernah dilakukan pengetesan daya jelajah di mana Nio ET7 berhasil capai 1.145 km, tapi tidak disiarkan kepada publik.
Dalam siaran tersebut terlihat ia berkendara dari provinsi Zhejiang sampai Fujian. Kecepatan rata-rata saat itu adalah 84 km/jam.
“Selesainya tes ketahanan ini membuktikan kekuatan produk baterai ultra-long endurance berkapasitas 150 kWh ini,” tulis Li di akun sosial media Weibo pribadi.
Ia mengklaim baterai tersebut memiliki tingkat densitas energi tertinggi yang akan diproduksi dalam jumlah banyak namun juga diimbangi tingkat keamanan tinggi.
Nanti seluruh model Nio dijual bisa dengan mudah di-upgrade pakai baterai 150 kWh lewat sistem swap dari pabrikan.
Sehingga ketika daya baterai habis, pemilik bisa lakukan swap guna menghemat waktu. Konsumen juga bisa beli mobil Nio tanpa baterai dan ikut langganan bulanan swap baterai di jaringan milik merek tersebut.
Per November Nio punya lebih dari 32 juta baterai swap dan lebih dari 2.000 stasiun penukaran baterai untuk para konsumen.
Hanya saja dari segi harga memang masih terbilang mahal. Qin Lihong, President Nio mengungkapkan harga di kisaran 298.000 yuan atau setara Rp646 jutaan dalam kurs rupiah.
Maka dari itu ia menyarankan semua calon konsumen untuk memanfaatkan layanan berlangganan. Menurut dia hal tersebut juga bisa jadi solusi buat industri kendaraan listrik saat ini.
“Nio telah memulai sistem swap baterai dari awal. Teknologi dan infrastrukturnya sudah siap dibagikan ke para pelaku industri,” ujar Li.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
13 November 2024, 12:00 WIB
13 November 2024, 11:00 WIB
13 November 2024, 08:00 WIB
12 November 2024, 20:00 WIB
12 November 2024, 19:08 WIB
Terkini
13 November 2024, 16:00 WIB
60 unit Mercedes-Benz S 450 President Edition ditawarkan, bekas kendaraan resmi tamu negara saat pelantikan
13 November 2024, 15:00 WIB
Jasa Raharja memberikan santunan kepada korban luka maupun meninggal dalam kecelakaan Tol Cipularang KM 92
13 November 2024, 14:00 WIB
25 proposal terbaik di ajang Toyota Eco Youth telah terpilih dan siap memasuki babak berikutnya yang menantang
13 November 2024, 13:00 WIB
Djoko menilai bahwa para sopir truk wajib menjalani MCU demi mencegah kecelakaan akibat kendaraan besar
13 November 2024, 12:00 WIB
Berbekal fitur unggulan yang disematkan, Wuling Cloud EV berhasil memikat para konsumen di Tanah Air
13 November 2024, 11:00 WIB
Setelah MX-30 PT EMI masih berencana memboyong model mobil listrik lain, ada peluang Mazda EZ-6 masuk
13 November 2024, 10:00 WIB
Budi mengungkapkan Chery bakal memperkenalkan Sub Brand mereka di Indonesia, yakni Jaecoo pada tahun depan
13 November 2024, 09:00 WIB
Menjaga kecepatan kendaraan jadi salah satu kiat berkendara aman saat hujan di tol, ini saran dari pengamat