Suzuki Bakal Pasok Mobil Listrik untuk Toyota Tahun Depan
31 Oktober 2024, 10:00 WIB
Gempuran mobil listrik China dengan banderol terjangkau disebut sebagai tantangan tersulit buat Tesla
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Produsen otomotif China menawarkan beragam lini kendaraan listrik. Selain banyak model harga juga bervariasi dari kelas entry level sampai mobil mewah.
Bahkan di Indonesia sendiri mobil listrik China sudah mulai meramaikan pasar. Sebut saja Wuling Air ev yang jadi salah satu pionir, menawarkan EV seharga Rp200 jutaan buat varian terendah.
Mendapatkan respon positif karena terjangkau kemudian mendapatkan subsidi PPn dari pemerintah.
Tidak hanya di Tanah Air mobil listrik China juga jadi kompetitor buat produsen secara global. Elon Musk, CEO Tesla menyebut hal itu sebagai tantangan untuk semua pabrikan termasuk Tesla.
Lini kendaraan elektrifikasi China baik hybrid maupun full BEV (battery electric vehicle) digadang menyabet merek EV terlaris 2023, rebut titel milik Tesla.
“China sangat bagus dalam memanufaktur dan etos kerja mereka luar biasa. Jika kita bicara soal pesaing Tesla, kita menganggap China sebagai yang paling kompetitif,” ucap Elon saat acara New York Times DealBook Summit, dikutip Drive, Senin (11/12).
Elon mengatakan bahwa ini harus jadi perhatian buat semua pabrikan mobil terkhusus EV.
BYD yang jadi satu dari sekian rival Tesla sudah memproduksi sekitar 6 juta kendaraan per November 2023. Sementara Tesla di September 2023 baru mencapai angka 5 juta unit.
Meski belum jualan di Amerika Serikat, BYD sudah memproduksi hampir 2.5 juta unit kendaraan listrik murni dan hybrid menjelang akhir 2023 menyalip Tesla, belum mencapai target 1.8 juta unit.
Andy Palmer, chairman startup Brill Power yang merupakan developer hardware serta software sistem manajemen baterai EV menyebut gempuran mobil listrik China mendorong produsen untuk menekan harga produksi dan banderol akhir kendaraan.
“Produsen sekarang hanya melihat ke arah mobil listrik murah karena tahu cepat atau lambat akan dikalahkan oleh manufaktur asal China,” ungkap Andy dikutip dari Reuters.
Beragam hal dilakukan mulai dari kerja sama dengan supplier asal China sampai mengembangkan material baterai lebih murah guna menekan banderol EV,
Di Indonesia, Hyundai juga mulai mengarah ke sana. Pabrik asal Korea Selatan itu mendirikan pabrik baterai bersama LG Energy Solutions sehingga mempermudah proses perakitan lokal.
Franciscus Soerjopranoto selaku Chief Operating Officer PT HMID (Hyundai Motors Indonesia) juga sempat membeberkan model Hyundai selanjutnya sasar segmen di bawah Ioniq 5, tentu dengan harga lebih murah.
“Kami sudah mendapatkan wawasan mengenai preferensi konsumen mobil listrik di Indonesia. Terkait model serta harga akan kami informasikan lebih lanjut,” ungkap Frans.
Artikel Terpopuler
Artikel Terkait
31 Oktober 2024, 10:00 WIB
31 Oktober 2024, 08:00 WIB
30 Oktober 2024, 22:30 WIB
29 Oktober 2024, 13:00 WIB
28 Oktober 2024, 18:00 WIB
Terkini
01 November 2024, 22:00 WIB
Terdapat diskon sampai Rp 1 juta bagi Anda yang berniat membeli Yamaha Nmax Turbo dalam gelaran IMOS 2024
01 November 2024, 21:00 WIB
Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Perindustrian Republik Indonesia mengingatkan CHery untuk tingkatkan TKDN
01 November 2024, 20:00 WIB
Seorang tenaga penjual membocorkan motor listrik Yamaha E01 serta Neos bakal diluncurkan pada awal 2025
01 November 2024, 19:00 WIB
Menyebabkan sejumlah orang luka-luka dan belasan kendaraan rusak, sopir truk ugal di Tangerang positif narkoba
01 November 2024, 18:00 WIB
Menteri Perindustrian akui sektor otomotif sedang tidak baik-baik saja sehingga perlu mendapat perhatian
01 November 2024, 17:02 WIB
Target Gaikindo adalah penjualan mobil sebanyak satu juta unit tahun depan, begini tanggapan pengamat
01 November 2024, 16:00 WIB
Chery Indonesia ekspor Omoda 5 ke Vietnam dengan jumlah mencapai 120 unit untuk pengiriman pertamanya
01 November 2024, 15:13 WIB
Berikut harga BBM dari SPBU Shell, BP AKR sampai Vivo di November 2024, ada beberapa mengalami kenaikan