BYD Atto 1 Jadi Sinyal Kehadiran Atto 2 di Indonesia
26 Juli 2025, 09:00 WIB
Ada tiga merek mobil listrik dipastikan merakit lini kendaraannya di Indonesia seperti disampaikan Menperin
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Pemerintah semakin gencar melakukan percepatan adopsi kendaraan listrik. Guna mendukung hal tersebut, kebijakan seperti insentif ditawarkan guna menarik investor sehingga dapat menghadirkan banyak model kendaraan ramah lingkungan di Indonesia.
Sepanjang 2024 ada beberapa merek menyatakan komitmennya berinvestasi di Indonesia. Hal ini kemudian dikonfirmasi oleh Kementerian Perindustrian.
“Dilaporkan pada 2024 ada tiga perusahaan memberikan komitmen akan membangun fasilitas produksi otomotif, khususnya untuk EV (Electric Vehicle). BYD, Citroen dan Aion,” kata Agus Gumiwang, Menperin RI dalam tayangan resmi dikutip Senin (16/12).
Ketiga pabrikan tersebut memang telah mengumumkan rencana perakitan lokal mobil listrik di Indonesia. BYD debut awal 2024 dan mengungkapkan pembangunan pabrik dimulai 2025.
Seluruh model dipasarkan saat ini dipastikan dirakit lokal pada awal 2026 saat pabrik mulai beroperasi, yakni Dolphin, Atto 3, Seal dan M6.
Kemudian ada Citroen dengan produk e-C3. Mereka telah menggelontorkan dana sebesar Rp 381 miliar untuk merakit lokal mobil listriknya di fasilitas milik PT National Assemblers, berada di bawah naungan Indomobil Group.
Citroen e-C3 sebelumnya dialokasikan impor sebanyak 1.000 unit sebelum dirakit lokal. Perlu diingat ada insentif impor bisa diterima jika pabrikan berkomitmen melakukan produksi dalam negeri dalam jumlah tertentu, seperti dimanfaatkan oleh BYD.
Terakhir adalah Aion yang merupakan merek asal China. Sama seperti BYD dan Citroen, Aion masih memanfaatkan insentif mobil listrik CBU (Completely Built Up).
Perakitan lokal dilakukan untuk semua model kendaraan Aion dipasarkan di Indonesia. Tetapi dilakukan secara bertahap, dimulai dari Aion Y Plus yang merupakan model perdana mereka di pasar Indonesia.
Sampai 2027 mendatang, Aion bakal berusaha memenuhi syarat TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) sampai 40 persen dan diharapkan dapat terus naik hingga tembus 80 persen.
Fasilitas perakitan milik Aion bertempat di Cikampek, memiliki kapasitas produksi sampai 30 ribu unit kendaraan. Sekarang, lini kendaraan Aion diimpor utuh dari China buat sementara waktu.
Gaikindo (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia) sebelumnya juga sempat mengimbau para produsen khususnya pendatang baru agar langsung merakit lokal mobilnya ketimbang impor.
Selain berpeluang menurunkan harga, proses CKD itu dapat membawa keuntungan buat banyak pihak termasuk industri lokal dan masyarakat, karena mendapatkan tambahan lapangan kerja.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
26 Juli 2025, 09:00 WIB
25 Juli 2025, 22:32 WIB
25 Juli 2025, 22:30 WIB
25 Juli 2025, 21:00 WIB
25 Juli 2025, 20:05 WIB
Terkini
26 Juli 2025, 09:00 WIB
Penamaan Atto 1 disinyalir jadi pertanda kehadiran Atto 2 sebagai pelengkap lini elektrifikasi BYD di RI
26 Juli 2025, 09:00 WIB
GIIAS 2025 diramaikan berbagai model kendaraan roda empat yang menarik, berikut KatadataOTO rangkum daftarnya
26 Juli 2025, 08:00 WIB
Honda Step WGN e:HEV resmi dipasarkan kepada para konsumen dalam pameran GIIAS 2025 di ICE BSD, Tangerang
26 Juli 2025, 07:00 WIB
Astra Financial membagikan tips agar pengajuan kredit mobil di GIIAS 2025 bisa diterima dengan lebih mudah
25 Juli 2025, 22:37 WIB
Dalam pameran GIIAS 2025, Chery Tiggo 9 CSH resmi diniagakan kepada para pengunjung ICE BSD, Tangerang
25 Juli 2025, 22:32 WIB
Jaecoo J5 EV hadir dengan banderol kompetitif mulai Rp 350 jutaan di GIIAS 2025, tipe tertinggi Rp 450 jutaan
25 Juli 2025, 22:30 WIB
Pemesanan Jetour X20e belum resmi dibuka di GIIAS 2025, pihak manufaktur disebut masih menggodok harga
25 Juli 2025, 22:27 WIB
Daihatsu Rocky Limited Edition hanya tersedia 10 unit saja selama gelaran GIIAS 2025 berlangsung di ICE BSD