Motul Tawarkan Oli Gratis di IIMS 2025, Ada Syaratnya
20 Februari 2025, 14:47 WIB
Mengenal Istilah Churning pada oli mobil yang berisiko membuat mesin menjadi lebih panas mengurangi efisiensi
Oleh Denny Basudewa
TRENOTO – Mesin mobil mengandalkan pelumas untuk bisa bekerja secara optimal. Oleh karena itu, penggantian oli dengan tepat waktu dibutuhkan guna mengurangi berbagai risiko.
Mengganti oli sendiri tidak bisa sembarangan. Selain memperhatikan kualitas dan spesifikasi yang dibutuhkan mesin, volumenya juga patut mendapat perhatian.
Saat melakukan penggatian pemilik mobil harus teliti dengan jumlah pelumas nan diperlukan oleh mesin. Jumlahnya harus presisi karena tidak diperbolehkan kurang atau lebih.
Apabila volume oli dimasukkan ke dalam mesin berlebihan, maka akan terjadi churning. Sebelum membahas lebih jauh ada baiknya kita mengenal istilah churning pada mesin mobil.
“Pelumas yang berlebih akan menghasilkan fenomena Churning. Kondisi ini membuat mesin harus bekerja lebih keras lagi dan seringkali muncul gelembung udara,” kata Brahma Putra Mahayana, Technical Specialist PT Pertamina Lubricants (PTPL).
Lebih lanjut dikatakan bahwa gelembung udara pada mesin akan menurunkan kemampuan oli. Fungsinya untuk melumasi mesin akan berkurang, termasuk kinerja pompa oli.
Baca juga : Mengenal Perbedaan Oli Sintetis dan Mineral yang Bikin Mesin Awet
Intinya pelumas tidak bisa bekerja secara maksimal dan mesin akan mendapat masalah di masa mendatang. Adapun mesin akan lebih panas, efisiensi berkurang dan masa pakai semakin pendek.
Selain volume yang berlebih, apabila kurang juga berpotensi mendatangkan masalah pada mesin. Kondisi ini bisa memberikan risiko lebih besar lagi pada jantung mekanis kendaraan.
“Jika kurang oli maka lebih fatal karena suara mesin akan terdengar lebih kasar akibat gesekan antar komponen. Suhu pelumas akan semakin panas dan menyebabkan oksidasi,” jelasnya kemudian.
Kondisi di atas disebutkan jika dibiarkan akan menjadi lumpur (sludge) dan menyebabkan keausan pada bagian metal. Jika semakin parah maka bisa menyebabkan engine jammed alias mogok.
Untuk pengisian oli secara manual atau melakukannya di rumah, patokannya bisa mengandalkan dipstick. Alat tersebut terdapat tanda F (Full) dan E (Empty) sebagai alat ukurnya.
Sebaiknya jika konsumen mengganti pelumas mesin sendiri alias tidak ke bengkel, harap periksa dua indikator tersebut di atas. Disarankan agar oli tidak melebihi huruf F dan E tentunya.
“Biasakan untuk mengecek dipstick pelumas mesin setiap minggu secara berkala atau setelah melakukan perjalanan jauh. Demi menghindari kerusakan serta mesin menjadi lebih awet,” tutur Brahma kemudian.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
20 Februari 2025, 14:47 WIB
30 April 2024, 08:00 WIB
22 November 2023, 15:59 WIB
28 Agustus 2023, 14:31 WIB
14 Agustus 2023, 19:13 WIB
Terkini
01 Juli 2025, 09:00 WIB
Mazda targetkan 800 SPK di GIIAS 2025 atau turun tipis dibanding pencapaian di ajang serupa tahun lalu
01 Juli 2025, 08:00 WIB
Ada banyak peluang pengolahan limbah baterai mobil listrik, perlu diperhatikan oleh pemerintah dan produsen
01 Juli 2025, 07:00 WIB
Pada awal Juli 2025 seluruh harga BBM pertamina non subsidi seperti Pertamax dan lain-lain mengalami kenaikan
01 Juli 2025, 06:12 WIB
Memperingati Hari Bhayangkara, ada tambahan lokasi SIM keliling Jakarta hari ini mulai pukul 09.00 WIB
01 Juli 2025, 06:11 WIB
Di awal Juli 2025 kepolisian menghadirkan dua lokasi SIM keliling Bandung guna melayani para pengendara
01 Juli 2025, 06:00 WIB
Ganjil genap Jakarta 1 Juli 2025 digelar bersamaan dengan hari Bhayangkara sehingga banyak jalan ditutup
30 Juni 2025, 22:24 WIB
Kepolisian bakal menggelar rekayasa lalu lintas di Silang Monas dalam rangka Hari Bhayangkara ke -79 besok
30 Juni 2025, 22:08 WIB
Polda Metro Jaya menyediakan perpanjang SIM gratis besok dalam rangka perayaan Hari Bhayangkara ke-79 di Monas