Auto2000 Sebut Insentif Sukses Dongkrak Penjualan Mobil Hybrid
04 November 2025, 13:00 WIB
Malaysia berhasil menunjukan tajinya dan mengancam posisi Indonesia sebagai raja pasar mobil Asia Tenggara
Oleh Satrio Adhy
KatadataOTO – Status Indonesia sebagai raja pasar mobil Asia Tenggara terancam. Hal itu setelah penjualan kendaraan roda empat Malaysia menunjukan hasil positif.
Melansir Asia Nikkei, penjualan mobil negeri jiran berhasil naik lima persen pada kuartal pertama 2024 jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Malaysia berhasil melepas 202,245 unit sejak Januari sampai Maret 2024. Jumlah tersebut membuat posisi mereka meningkat pada tangga pasar mobil Asia Tenggara.
Kini Malaysia berada di urutan dua setelah menggeser Thailand. Bahkan sudah terjadi dalam tiga kuartal berturut-turut.
Menurut Asosiasi Otomotif Malaysia, sejumlah faktor membuat penjualan mereka meroket. Seperti contoh pembebasan pajak untuk mobil rakitan dalam negeri sejak 2020.
“Banyaknya peluncuran model baru termasuk kendaraan listrik dengan harga sangat kompetitif membantu memacu penjualan,” tulis mereka di sebuah pernyataan resmi.
Kemudian insentif yang diberikan membuat merek mobil nasional, yakni Proton dan Perodua menguasai pangsa pasar dalam negeri sampai 60 persen.
Sementara itu Ivan Khoo, tenaga penjual Toyota di Kuala Lumpur menuturkan kalau penjualan mobil mereka dalam dua bulan pertama 2024 sangat baik. Bahkan bisa melampaui target yang telah ditetapkan.
“Saya melihat kendaraan model ICE (Internal Combustion Engine) maupun mobil hybrid Toyota akan terus bertumbuh dengan baik,” ujar Ivan di Asia Nikkei.
Tentu tidak heran jika status Indonesia sebagai raja pasar mobil Asia Tenggara terancam. Apalagi penjualan kendaraan roda empat di Tanah Air sedang tak baik-baik saja.
Menurut data Gaikindo (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia) penjualan mobil Indonesia secara Wholesales atau dari pabrik ke diler pada Januari hingga April 2024 hanya 215.069 unit.
Angka di atas turun 22,8 persen dibandingkan pada periode yang sama di 2023. Sebab tahun lalu ada 282.601 kendaraan terjual.
Selanjutnya untuk penjualan retail atau dari diler ke konsumen mobil secara nasional tercatat hanya 230.778 unit pada Januari sampai April 2024. Jumlah tersebut anjlok jika dibandingkan 2023.
Sebab tahun lalu sukses mencatatkan 271.423 kendaraan. Tentu hal ini menjadi hasil buruk bagi industri otomotif dalam negeri.
Hal itu diperparah dengan kenaikan suku bunga serta melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. Membuat masyarakat menunda pembelian mobil.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
04 November 2025, 13:00 WIB
04 November 2025, 08:00 WIB
31 Oktober 2025, 08:00 WIB
29 Oktober 2025, 19:23 WIB
27 Oktober 2025, 20:55 WIB
Terkini
09 November 2025, 15:00 WIB
Transjakarta menargetkan bisa melayani 400 juta pelanggan atau naik signifikan dibanding tahun tahun lalu
09 November 2025, 13:00 WIB
Sebanyak 11.909 bikers berkumpul dan siap meramaikan acara puncak Honda Bikers Day 2025 di Garut, Jawa Barat
09 November 2025, 11:00 WIB
Suzuki XL7 Hybrid bekas lansiran 2023 kini sudah banyak pilihannya untuk bisa dimiliki oleh calon pelanggan
09 November 2025, 09:00 WIB
Buat pemesan mobil listrik Chery J6T berhak mendapatkan akesoris Phantom yang bisa meningkatkan penampilan
09 November 2025, 07:00 WIB
Shell masih dalam tahap negosiasi dengan pihak terkait, BP AKR setuju membeli base fuel dari Pertamina
09 November 2025, 04:07 WIB
Duel Alex Marquez dan Pedro Acosta jadi sorotan utama Sprint Race MotoGP Portugal 2025 di Sirkuit Portimao
08 November 2025, 22:00 WIB
Mobil listrik Chery J6T diperkenalkan dengan beragam ubahan di bagian eksterior dan interior, simak rinciannya
08 November 2025, 17:00 WIB
Potongan harga motor matic Honda berlaku buat berbagai model, mulai dari Rp 1 juta sampai Rp 2 jutaan