GJAW Rampung, Penjualan Mobil Baru November 2025 Naik 4.000 Unit
08 Desember 2025, 20:00 WIB
Malaysia berhasil menunjukan tajinya dan mengancam posisi Indonesia sebagai raja pasar mobil Asia Tenggara
Oleh Satrio Adhy
KatadataOTO – Status Indonesia sebagai raja pasar mobil Asia Tenggara terancam. Hal itu setelah penjualan kendaraan roda empat Malaysia menunjukan hasil positif.
Melansir Asia Nikkei, penjualan mobil negeri jiran berhasil naik lima persen pada kuartal pertama 2024 jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Malaysia berhasil melepas 202,245 unit sejak Januari sampai Maret 2024. Jumlah tersebut membuat posisi mereka meningkat pada tangga pasar mobil Asia Tenggara.
Kini Malaysia berada di urutan dua setelah menggeser Thailand. Bahkan sudah terjadi dalam tiga kuartal berturut-turut.
Menurut Asosiasi Otomotif Malaysia, sejumlah faktor membuat penjualan mereka meroket. Seperti contoh pembebasan pajak untuk mobil rakitan dalam negeri sejak 2020.
“Banyaknya peluncuran model baru termasuk kendaraan listrik dengan harga sangat kompetitif membantu memacu penjualan,” tulis mereka di sebuah pernyataan resmi.
Kemudian insentif yang diberikan membuat merek mobil nasional, yakni Proton dan Perodua menguasai pangsa pasar dalam negeri sampai 60 persen.
Sementara itu Ivan Khoo, tenaga penjual Toyota di Kuala Lumpur menuturkan kalau penjualan mobil mereka dalam dua bulan pertama 2024 sangat baik. Bahkan bisa melampaui target yang telah ditetapkan.
“Saya melihat kendaraan model ICE (Internal Combustion Engine) maupun mobil hybrid Toyota akan terus bertumbuh dengan baik,” ujar Ivan di Asia Nikkei.
Tentu tidak heran jika status Indonesia sebagai raja pasar mobil Asia Tenggara terancam. Apalagi penjualan kendaraan roda empat di Tanah Air sedang tak baik-baik saja.
Menurut data Gaikindo (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia) penjualan mobil Indonesia secara Wholesales atau dari pabrik ke diler pada Januari hingga April 2024 hanya 215.069 unit.
Angka di atas turun 22,8 persen dibandingkan pada periode yang sama di 2023. Sebab tahun lalu ada 282.601 kendaraan terjual.
Selanjutnya untuk penjualan retail atau dari diler ke konsumen mobil secara nasional tercatat hanya 230.778 unit pada Januari sampai April 2024. Jumlah tersebut anjlok jika dibandingkan 2023.
Sebab tahun lalu sukses mencatatkan 271.423 kendaraan. Tentu hal ini menjadi hasil buruk bagi industri otomotif dalam negeri.
Hal itu diperparah dengan kenaikan suku bunga serta melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. Membuat masyarakat menunda pembelian mobil.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
08 Desember 2025, 20:00 WIB
03 Desember 2025, 13:25 WIB
03 Desember 2025, 09:00 WIB
02 Desember 2025, 21:32 WIB
02 Desember 2025, 10:00 WIB
Terkini
09 Desember 2025, 09:00 WIB
Marc Marquez dinilai jadi salah satu atlet yang melakukan comeback luar biasa setelah diterpa cedera parah
09 Desember 2025, 08:00 WIB
Operasi Zebra 2025 sudah berakhir dengan beragam catatan menarik termasuk korban meninggal yang jumlahnya lebih sedikit
09 Desember 2025, 07:00 WIB
Syarat pembuatan dan perpanjang SIM belum mengalami perubahan namun masyarakat harus paham agar tidak buang waktu
09 Desember 2025, 06:00 WIB
Ganjil genap Jakarta masih menjadi andalan dalam mengatasi kemacetan lalu lintas yang terjadi di Ibu Kota
09 Desember 2025, 06:00 WIB
SIM keliling Jakarta dapat menjadi alternatif kantor Satpas yang tersebar di area Ibu Kota, simak biayanya
09 Desember 2025, 06:00 WIB
Saat ini kepolisian coba memudahkan para pengendara, seperti dengan menghadirkan SIM keliling Bandung
08 Desember 2025, 20:00 WIB
Menurut laporan Gaikindo pada Senin (08/12), penjualan mobil baru di bulan lalu berhasil menyentuh 79.310 unit
08 Desember 2025, 19:00 WIB
Keberadaan ETLE dinilai cukup penting bagi Polda Metro Jaya, sebab merekam ribuan pelanggar setiap hari