Gaikindo Berharap Penjualan Mobil Baru 2026 Tembus 1 Juta Unit
18 Desember 2025, 16:00 WIB
Malaysia berhasil menunjukan tajinya dan mengancam posisi Indonesia sebagai raja pasar mobil Asia Tenggara
Oleh Satrio Adhy
KatadataOTO – Status Indonesia sebagai raja pasar mobil Asia Tenggara terancam. Hal itu setelah penjualan kendaraan roda empat Malaysia menunjukan hasil positif.
Melansir Asia Nikkei, penjualan mobil negeri jiran berhasil naik lima persen pada kuartal pertama 2024 jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Malaysia berhasil melepas 202,245 unit sejak Januari sampai Maret 2024. Jumlah tersebut membuat posisi mereka meningkat pada tangga pasar mobil Asia Tenggara.
Kini Malaysia berada di urutan dua setelah menggeser Thailand. Bahkan sudah terjadi dalam tiga kuartal berturut-turut.
Menurut Asosiasi Otomotif Malaysia, sejumlah faktor membuat penjualan mereka meroket. Seperti contoh pembebasan pajak untuk mobil rakitan dalam negeri sejak 2020.
“Banyaknya peluncuran model baru termasuk kendaraan listrik dengan harga sangat kompetitif membantu memacu penjualan,” tulis mereka di sebuah pernyataan resmi.
Kemudian insentif yang diberikan membuat merek mobil nasional, yakni Proton dan Perodua menguasai pangsa pasar dalam negeri sampai 60 persen.
Sementara itu Ivan Khoo, tenaga penjual Toyota di Kuala Lumpur menuturkan kalau penjualan mobil mereka dalam dua bulan pertama 2024 sangat baik. Bahkan bisa melampaui target yang telah ditetapkan.
“Saya melihat kendaraan model ICE (Internal Combustion Engine) maupun mobil hybrid Toyota akan terus bertumbuh dengan baik,” ujar Ivan di Asia Nikkei.
Tentu tidak heran jika status Indonesia sebagai raja pasar mobil Asia Tenggara terancam. Apalagi penjualan kendaraan roda empat di Tanah Air sedang tak baik-baik saja.
Menurut data Gaikindo (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia) penjualan mobil Indonesia secara Wholesales atau dari pabrik ke diler pada Januari hingga April 2024 hanya 215.069 unit.
Angka di atas turun 22,8 persen dibandingkan pada periode yang sama di 2023. Sebab tahun lalu ada 282.601 kendaraan terjual.
Selanjutnya untuk penjualan retail atau dari diler ke konsumen mobil secara nasional tercatat hanya 230.778 unit pada Januari sampai April 2024. Jumlah tersebut anjlok jika dibandingkan 2023.
Sebab tahun lalu sukses mencatatkan 271.423 kendaraan. Tentu hal ini menjadi hasil buruk bagi industri otomotif dalam negeri.
Hal itu diperparah dengan kenaikan suku bunga serta melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. Membuat masyarakat menunda pembelian mobil.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
18 Desember 2025, 16:00 WIB
17 Desember 2025, 15:00 WIB
16 Desember 2025, 15:00 WIB
16 Desember 2025, 08:00 WIB
15 Desember 2025, 07:00 WIB
Terkini
29 Desember 2025, 10:00 WIB
Harga kompetitif dan desain eksterior boxy bakal jadi faktor penting buat konsumen mobil listrik di 2026
29 Desember 2025, 09:00 WIB
Terdapat banyak pilihan produk pada segmen motor bebek, seperti contoh TVS LX100 dengan banderol kompetitif
29 Desember 2025, 08:00 WIB
Penyekatan kendaraan pada Car Free Night Puncak akan dilakukan sejak sore dan diawasi oleh puluhan petugas
29 Desember 2025, 07:00 WIB
Pabrikan mobil Cina sepakat kembangkan teknologi baru pada sistem pencahayaan agar bisa terhubung satu sama lain
29 Desember 2025, 06:00 WIB
Kepolisian menghadirkan SIM keliling Bandung di dua lokasi, hal tersebut untuk memudahkan masyarakat
29 Desember 2025, 06:00 WIB
Menjelang libur tahun baru, perpanjangan masa berlaku bisa dilakukan di fasilitas SIM keliling Jakarta
29 Desember 2025, 06:00 WIB
Ganjil genap Jakarta diterapkan secara maksimal untuk kurangi terjadinya kemacetan setelah libur Natal
28 Desember 2025, 21:00 WIB
Selama periode 2025, sejumlah motor bekas mengalami kenaikan harga cukup tinggi karena ramai diminati