LG Batal Investasi, Buka Peluang Indonesia Gandeng Negara Lain

Menurut Erick Thohir kepergian konsorsium Korea Selatan yang dipimpin LG tidak bakal berdampak banyak

LG Batal Investasi, Buka Peluang Indonesia Gandeng Negara Lain

KatadataOTO  –  Keputusan mengejutkan dibuat konsorsium Korea Selatan yang dipimpin oleh LG . Mereka membatalkan investasi untuk membangun pabrik baterai mobil listrik di Indonesia.

Namun langkah tersebut diyakini tidak membawa banyak dampak bagi perkembangan ekosistem EV (Kendaraan Listrik) di sini.

“Ya tentu keputusan LG tidak mengurangi percepatan kami mendorong pembangunan rantai pasok yang menguntungkan ekosistem di Indonesia,” ucap Erick Thohir , Menteri BUMN di Antara, Selasa (22/04).

Menurut Erick, hal itu disebabkan kolaborasi pembangunan ekosistem baterai mobil listrik dengan Volkswagen, CBL China hingga Ford masih berjalan.

Pabrik daur ulang baterai mobil listrik
Foto: Carscoops

Sehingga keputusan LG untuk angkat koper dari Tanah Air tidak akan membawa dampak negatif bagi perkembangan EV.

“Tinggal lahan yang memang tadinya Korea Selatan berkenan, kami bisa menawarkan lagi kepada berbagai pihak,” lanjut dia.

Erick bahkan menyebutkan kalau ada beberapa negara potensial untuk diajak bekerja sama. Sebut saja seperti Arab Saudi, Qatar, Uni Emirat Arab, Jepang sampai Amerika Serikat.

“Kita tentu membuka luas kerja yang sama dengan Amerika Serikat, apalagi sedang ada pembicaraan bagaimana hubungan dagang Indonesia-Amerika,” tutur Erick Thohir.

Kemudian salah satu pembantu Presiden Prabowo Subianto tersebut menjelaskan bahwa, kepergian LG membuka banyak peluang.

Sekadar mengingatkan, konsorsium Korea Selatan yang dipimpin LG telah memutuskan menarik proyek senilai 11 triliun won atau Rp 130,7 triliun.

Uang di atas direncanakan akan digunakan untuk membangun rantai pasok baterai EV di dalam negeri.

Konsorsium itu meliputi LG Energy Solution, LG Chem, LX International Corp dan mitra-mitra lainnya.

Mereka bekerja sama dengan pemerintah Indonesia dan sejumlah perusahaan milik negara untuk membangun rantai pasokan baterai mobil listrik.

Namun mereka menilai adanya perubahan dalam lanskap industri, terlebih adanya perlambatan permintaan EV secara global.

Pabrik daur ulang baterai mobil listrik
Foto: Carscoops

" Mempertimbangkan kondisi pasar dan lingkungan investasi, kami telah memutuskan untuk keluar dari proyek tersebut," kata seorang pejabat dari LG Energy Solution dikutip dari Antara (22/04).

Kendati demikian, mereka terus melanjutkan sejumlah bisnis yang ada di Indonesia. Ambil contoh pabrik baterai Hyundai LG Indonesia Green Power (HLI Green Power).


Terkini

news
Ganjil genap Jakarta

Ganjil Genap Jakarta 6 Juni 2025 Ditiadakan Buat Sambut Idul Adha

Ganjil genap Jakarta hari ini ditiadakan karena sedang masa libur Idul Adha sehingga memudahkan warga beraktvitas

otosport
Marquez Bakal Jadi Batu Sandungan Bagnaia di MotoGP Aragon 2025

Marquez Berpeluang Permalukan Bagnaia di MotoGP Aragon 2025

Marc Marquez berpotensi menjadi hambatan dalam usaha kebangkitan Francesco Bagnaia di MotoGP Aragon 2025

mobil
Pemerintah Cina Mulai Gerah dengan Perang Harga Para Pabrikan

Pemerintah Cina Mulai Gerah dengan Perang Harga Para Pabrikan

Pemerintah Cina meminta agar para produsen mobil tidak melakukan perang harga dan bersaing secara sehat

news
SPKLU di Indonesia

Terhambat Regulasi, Perusahaan Cina dan Eropa Sulit Bangun SPKLU

Perusahaan Cina dan Eropa diklaim banyak yang tertarik untuk membangun SPKLU di Indonesia namun terhambat regulasi

motor
Motor bebek Yamaha

Dikenal Tangguh, Pemintaan Motor Bebek Yamaha Masih Tinggi di Sulsel

Permintaan motor bebek Yamaha di Sulawesi Selatan terbilang masih tinggi karena dikenal tangguh di pegunungan

mobil
Adu Spesifikasi Mobil Listrik Xpeng X9 dan Denza D9

Adu Spesifikasi Mobil Listrik Xpeng X9 dan Denza D9

Berikut KatadataOTO rangkum komparasi spesifikasi dua mobil listrik Denza D9 serta Xpeng X9 di Indonesia

news
DPR Kembali Singgung Aturan Pembatasan Usia Kendaraan di RI

DPR Kembali Singgung Aturan Pembatasan Usia Kendaraan di RI

Kejar target Net Zero Emision di 2060, DPR ingin pemerintah tinjau lagi aturan pembatasan usia kendaraan

mobil
Toyota Fortuner Hybrid Meluncur, Harga Rp 800 Jutaan

Toyota Fortuner Hybrid Meluncur, Harga Mulai Rp 800 Jutaan

Toyota Fortuner Hybrid mulai ditawarkan di India bersamaan Legender dengan harga mulai Rp 800 jutaan