Pertamina Lubricants Rayakan Satu Dekade Bersama Lamborghini
07 Mei 2025, 22:30 WIB
Lamborghini berharap mobil berbahan bakar minyak tetap bertahan setidaknya hingga akhir dekade mendatang
Oleh Adi Hidayat
TRENOTO – Meski penjualan mobil listrik secara global sudah semakin besar, Lamborghini berharap mobil berbahan bakar minyak tetap bertahan. Upaya tersebut akan mereka lakukan agar setidaknya mobil berteknologi konvensional bisa bertahan hingga akhir dekade.
Era mobil listrik belakangan ini memang sudah semakin nyata kehadirannya. Terbukti dengan tingginya penjualan kendaraan listrik di dunia. Sepanjang 2021 saja, mobil listrik sudah terjual lebih dari 6.5 juta unit.
Dari jumlah tersebut, Tesla Model 3 berhasil menjadi mobil listrik terlaris di dunia sepanjang tahun lalu. Kemudian posisi kedua direbut oleh Wuling Hongguang Mini EV serta Tesla Model Y di posisi ketiga.
Banyaknya mobil listrik yang terjual dikabarkan dipengaruhi oleh banyak faktor. Mulai dari kenaikan harga bahan bakar minyak, aturan emisi kendaraan hingga semakin tingginya kesadaran masyarakat tentang emisi gas buang.
Ketiga faktor berhasil membuat penjualan mobil listrik di dunia meningkat cukup tinggi, khususnya di China. Negara Tirai Bambu berhasil menjadi negara dengan penjualan mobil listrik tertinggi di dunia.
Era mobil listrik sebenarnya juga disambut oleh Lamborghini, namun mereka ingin agar mobil berbahan bakar minyak masih bisa bertahan. Tentunya, beragam cara akan dilakukan agar cita-cita terwujud.
“Setelah hibridasi, kami akan menunggu untuk melihat apakah mungkin untuk menawarkan kendaraan bermesin pembakaran internal setelah 2030. Satu kemungkinan menjaga kendaraan bermesin pemabakaran tetap hidup melalui bahan bakar sintesis,” ungkap Stephan Winkelmann, Chief Executive Lamborghini.
Meski ingin mempertahankan mobil bermesin konvensional, Ia mengaku bahwa pihaknya tengah mengembangkan mobil listrik sebagai salah satu modelnya. Rencananya, mobil hasil pengembangannya akan diluncurkan pada akhir dekade ini.
Rencana peluncuran tersebut lebih lambat dari rencana awal yang akan dilakukan pada awal dekade. Keterlambatan diyakini merupakan langkah hati-hati Lamborghini dalam mengembangkan teknologi mobil mereka.
Tentu langkah tersebut terbilang bijak karena pengembangan yang dilakukan tidak boleh keluar dari karakter kendaraan mereka selama ini. Bagaimana pun, konsumen akan mengharapkan perfoma maksimal dari mobilnya.
Kebijakan Lamborghini serupa dengan apa yang sudah dilakukan beberapa kompetitornya seperti Ferrari, Aston Martin, Lagonda dan McLaren. Mereka dikabarkan tengah mengembangkan mobil listrik namun tetap fokus pada perfoma kendaraan, sesuai karakter berkendaranya masing-masing.
Artikel Terpopuler
Artikel Terkait
07 Mei 2025, 22:30 WIB
02 Mei 2025, 22:00 WIB
05 Januari 2025, 15:51 WIB
16 November 2024, 15:57 WIB
15 November 2024, 21:00 WIB
Terkini
18 Mei 2025, 18:00 WIB
Rangkaian acara Daihatsu Kumpul Sahabat dimulai di Tangerang buat pertama kalinya, diramaikan beragam UMKM
18 Mei 2025, 16:23 WIB
Banyak merek Cina meramaikan pasar otomotif RI, namun Mitsubishi mengaku penjualannya belum terganggu
18 Mei 2025, 14:00 WIB
Ahmad Luthfi ingin para pemilik mobil dan motor di Jateng tidak lagi menunggak pajak kendaraan di 2026
18 Mei 2025, 12:00 WIB
Kinerja oli Yamalube Turbo Matic diuji selama touring bersama JMC dari Cibinong sampai Bandung, Jawa Barat
18 Mei 2025, 10:00 WIB
BYD Seal bekas kini sudah tersedia di pasaran dengan harga yang lebih terjangkau dibandingkan unit baru
18 Mei 2025, 07:06 WIB
Mitsubishi Xpander bekas lansiran 2022 bisa menjadi pilihan menarik untuk masyarakat karena harganya terjangkau
17 Mei 2025, 14:58 WIB
Touring perayaan satu dekade Nmax dan JMC diinisiasi Yamaha, libatkan berbagai generasi motor Nmax dan Xmax
17 Mei 2025, 13:00 WIB
Damri siapkan 200 bus listrik baru sebagai armada TransJakarta yang jadi andalan mobilitas warga Ibu Kota