Pendataan Penerima Subsidi BBM Hampir Rampung, Ada Skema Baru
08 Januari 2025, 07:00 WIB
Presiden Jokowi tegaskan bahwa subsidi BBM tidak tepat sasaran karena lebih banyak dinikmati oleh pemilik mobil pribadi
Oleh Adi Hidayat
TRENOTO – Presiden Joko Widodo mengklaim bahwa pihaknya telah berupaya semaksimal mungkin untuk tidak menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Bahkan anggaran subsidi BBM telah ditingkatkan hingga 3 kali lipat untuk memastikan subsidi bisa bertahan hingga akhir tahun.
Jokowi menyebut bahwa awalnya anggaran subsidi BBM sejatinya hanya Rp152.5 triliun. Namun adanya kenaikan harga minyak dunia akhirnya membuat pemerintah meningkatkan anggaran menjadi 502.4 triliun yang ternyata tetap tidak cukup.
Ia pun menambahkan bahwa subsidi BBM tidak tepat sasaran. Pasalnya lebih banyak orang mampu memanfaatkannya untuk digunakaan di mobil pribadi.
“Saya sebetulnya ingin harga BBM di dalam negeri tetap terjangkau dengan memberikan subsidi dari APBN. Tapi lebih dari 70 persen subsidi BBM justru dinikmati oleh kelompok masyarakat yang mampu yaitu pemilik mobil pribadi,” ungkapnya.
Kenaikan BBM pun diklaim memberi kesempatan pada pemerintah untuk mengalihkan sebagian subsidi ke bantuan langsung. Berkat langkah ini maka diharapkan masyarakat yang membutuhkan tidak merasa terlalu tertekan.
Tak tanggung-tanggung, jumlah yang dialihkan mencapai Rp12.4 triliun serta akan diberikan pada masyarakat dalam bentuk Bantuan Langsung Tunai. Besarannya mencapai Rp150.000 dan diberikan selama 4 bulan.
“Pemerintah juga menyiapkan anggaran Rp9.6 triliun untuk 16 juta pekerja dengan gaji maksimal 3.5 juta dalam bentuk bantuan subsisi upah yang diberikan sebesar Rp600.000. Saya pun memerintahkan Pemerintah daerah menggunakan 2 persen dari dana transfer umum sebesar Rp2.17 triliun untuk bantuan angkutan umum, ojek online dan nelayan,” tambahnya.
Sebelumnya diberitakan bahwa pemerintah telah memutuskan menaikkan harga BBM bersubsidi dengan besaran berbeda-beda. Akibat kenaikan ini maka harga Pertalite yang sebelumnya Rp7.650 per liter baik menjadi Rp10.000 per liter atau naik Rp2.350.
Sementara Pertamax kini dijual Rp14.500 per liter atau naik Rp2000 dari sebelumnya hanya 12.500 per liter. Kemudian Solar selama ini dibanderol Rp5.150 per liter telah meningkat Rp1.650 menjadi Rp6.800 per liter.
Penerapan harga baru tersebut dilakukan mulai Sabtu, 3 September 2022 pukul 14.30 WIB di seluruh Indonesia.
Artikel Terpopuler
Artikel Terkait
08 Januari 2025, 07:00 WIB
29 Agustus 2024, 15:44 WIB
27 Agustus 2024, 20:00 WIB
03 Oktober 2023, 09:00 WIB
03 Oktober 2023, 07:00 WIB
Terkini
18 Mei 2025, 14:00 WIB
Ahmad Luthfi ingin para pemilik mobil dan motor di Jateng tidak lagi menunggak pajak kendaraan di 2026
18 Mei 2025, 12:00 WIB
Kinerja oli Yamalube Turbo Matic diuji selama touring bersama JMC dari Cibinong sampai Bandung, Jawa Barat
18 Mei 2025, 10:00 WIB
BYD Seal bekas kini sudah tersedia di pasaran dengan harga yang lebih terjangkau dibandingkan unit baru
18 Mei 2025, 07:06 WIB
Mitsubishi Xpander bekas lansiran 2022 bisa menjadi pilihan menarik untuk masyarakat karena harganya terjangkau
17 Mei 2025, 14:58 WIB
Touring perayaan satu dekade Nmax dan JMC diinisiasi Yamaha, libatkan berbagai generasi motor Nmax dan Xmax
17 Mei 2025, 13:00 WIB
Damri siapkan 200 bus listrik baru sebagai armada TransJakarta yang jadi andalan mobilitas warga Ibu Kota
17 Mei 2025, 11:00 WIB
Kehadiran Chery Tiggo 8 CSH mencuri perhatian penggemar otomotif di Indonesia karena harganya terjangkau
17 Mei 2025, 09:00 WIB
Bakal fokus mempersiapkan kehadiran DST Concept, Mitsubishi masih belum mau luncurkan Xpander Hybrid di RI