Honda Klaim Motornya Bisa Gunakan BBM Bercampur Etanol
11 Oktober 2025, 13:00 WIB
Honda minta Nissan beli kembali sahamnya yang sekarang dimiliki Renault sebagai syarat melakukan merger
Oleh Adi Hidayat
KatadataOTO – Merger Honda dan Nissan tampaknya tidak akan berjalan mudah. Pasalnya ada beberapa syarat yang belakangan harus dilakukan untuk memuluskan rencana penggabungan.
Belakangan Honda meminta Nissan untuk membeli kembali saham mereka yang dimiliki Renault. Hal ini karena pabrikan berlogo H tersebut khawatir terhadap potensi pengaruh Renault pada rencana merger.
Perlu diketahui bahwa Renault masih memiliki 35,7 persen saham Nissan dengan nilai USD 3,6 miliar atau setara Rp 686,5 triliun. Namun perusahaan asal Perancis itu menegaskan tidak akan ikut campur terhadap rencana merger dan mempertimbangkan semua opsi untuk kepentingan aliansi.
Dilansir Carscoops, komitmen tersebut justru membuat Honda berada dalam posisi sulit karena berpotensi mengganggu merger di masa depan.
Sebelumnya diberitakan bahwa Nissan, Honda dan Mitsubishi resmi mengumumkan rencana merger pada Desember 2024. Langkah ini pun menarik perhatian karena berpotensi membuat mereka jadi perusahaan mobil terbesar ketiga di dunia.
Toshihiro Mibe, Presiden Honda menyampaikan bahwa mereka akan berupaya menyatukan operasionalnya ke sebuah perusahaan induk. Sebagai langkah awal maka Honda siap menjadi pemimpin manajemen baru namun tetap mempertahankan prinsip dan merek masing-masing.
Namun masing-masing merek bakal membagikan platform dan mesin untuk memudahkan pengembangan kendaraan sehingga jadi lebih kompetitif di pasar.
Perlu diketahui bahwa sampai sekarang merger masih sebatas rencana dan baru resmi akan ditanda tangani pada Juni 2025. Bahkan rencana tersebut masih memiliki risiko batal di kemudian hari.
“Saat ini ada beberapa hal yang harus dipelajari. Terus terang, kemungkinan rencana batal tidaklah nol,” ungkap Toshihiro Mibe dilansir APNews (23/12).
Hal ini karena Nissan sebenarnya dalam posisi yang kurang menguntungkan untuk dilakukan merger. Bahkan pabrikan tersebut terpaksa 9.000 karyawannya di seluruh dunia hingga mengurangi kapasitas produksinya agar bisa bertahan.
Tak hanya itu, mereka juga akan menunda peluncuran beberapa model baru sehingga berpotensi membuat kondisinya makin tertekan. Merger pun disebut-sebut sebagai salah satu solusi agar terhindar dari kebangkrutan.
Artikel Terpopuler
Artikel Terkait
11 Oktober 2025, 13:00 WIB
10 Oktober 2025, 16:00 WIB
10 Oktober 2025, 09:00 WIB
09 Oktober 2025, 19:35 WIB
07 Oktober 2025, 22:31 WIB
Terkini
12 Oktober 2025, 19:05 WIB
Towing hadir untuk mengangkut kendaraan mogok maupun sekadar berpindah ke tempat lain yang dibutuhkan
12 Oktober 2025, 17:00 WIB
Chery Tiggo 9 CSH disebut mendapatkan respons positif dari konsumen, SPK-nya mencapai angka 400 unit
12 Oktober 2025, 15:00 WIB
Artis Arief Muhammad kerap membagikan koleksi kendaraannya melalui Instagram, salah satunya BAIC BJ40 Plus
12 Oktober 2025, 13:00 WIB
Francesco Bagnaia mengaku terkejut bisa menjalin hubungan yang baik sebagai rekan satu tim dengan Marquez
12 Oktober 2025, 11:00 WIB
Suzuki Ignis bekas di Oktober 2025 terbilang cukup beragam bahkan ada yang ditawarkan dengan TDP Rp 5 juta
12 Oktober 2025, 09:00 WIB
Nama Geely masih tersemat di mobil listrik Aletra L8 EV, seperti pada bagian lampu depan maupun belakang
12 Oktober 2025, 07:00 WIB
Daihatsu Sigra bekas di Oktober 2025 terbilang cukup menarik karena ada banyak pilihan dengan TDP mulai Rp 5 jutaan
11 Oktober 2025, 17:00 WIB
Segera diluncurkan tahun depan, Toyota Veloz Hybrid berpeluang untuk pakai baterai CATL rakitan lokal