Industri Otomotif RI Melemah, Ada Ketidakpastian Transisi EV

Transisi elektrifikasi dari mobil konvensional menuju EV dinilai belum maksimal, menyebabkan penurunan pasar

Industri Otomotif RI Melemah, Ada Ketidakpastian Transisi EV

KatadataOTO – Memasuki 2025, industri otomotif menghadapi sederet tantangan yang berimbas pada melemahnya penjualan kendaraan roda empat dalam negeri.

Di awal tahun, data Gaikindo (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia) mengungkapkan bahwa angka wholesales (penyaluran dari pabrik ke diler) ada di angka 61.843 unit.

Jika dibandingkan, raihan tersebut turun 11,3 persen year-on-year dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, yaitu 69.758 unit.

Lalu selama dua kuartal berturut-turut, DPR (Dewan Perwakilan Rakyat) menilai penurunan penjualan mobil menjadi sinyal melemahnya konsumsi rumah tangga dan industri otomotif nasional di masa transisi.

Mobil Listrik Jetour
Photo : KatadataOTO

“Ini bukan sekadar fluktuasi pasar, tetapi kombinasi dari daya beli yang melemah, ketidakpastian global dan transisi kendaraan listrik belum ditopang ekosistem matang,” kata M. Hanif Dhakiri, Wakil Ketua Komisi XI DPR RI dikutip dari keterangannya, Kamis (24/04).

Lebih lanjut dia menyorot, hal tersebut memperlihatkan adanya tekanan konsumsi kelas menengah dan keraguan pasar terhadap arah transformasi industri otomotif.

Menurutnya, sejumlah konsumen cenderung melakukan penundaan pembelian mobil konvensional atau bermesin bensin.

Karena mereka mengharapkan harga mobil listrik atau EV (Electric Vehicle) bisa semakin terjangkau dalam waktu dekat, apalagi dengan adanya bantuan berupa insentif pajak dari pemerintah.

Tetapi pada kenyataannya, dia menilai ekosistem EV masih belum siap. Misal SPKLU (Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum) terbatas, komponen lokal minim serta teknologi bergantung pada impor.

“Transisi memang perlu, tetapi jangan menciptakan kekosongan ekonomi. Pemerintah tidak boleh bersikap seolah-olah industri lama bisa ditinggal begitu saja,” kata dia.

Pemerintah Masih Melanjutkan Program Insentif Mobil Listrik

10 Mobil Hybrid Terlaris Maret 2025, Zenix Masih Teratas
Photo : Toyota

Bagi merek yang telah memenuhi persyaratan TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) minimal 40 persen atau komitmen investasi buat perakitan lokal, pemerintah memberikan insentif.

Subsidi diberikan dalam bentuk potongan PPN (Pajak Pertambahan Nilai) sebesar 10 persen. Contoh sejumlah model penerima insentif adalah Hyundai Ioniq 5, BYD Seal sampai Neta X.

Namun untuk mobil hybrid insentifnya tidak sebesar BEV (Battery Electric Vehicle), yaitu tiga persen.

Padahal dari segi penjualan, mobil hybrid mencatatkan angka lebih tinggi karena modelnya bervariasi serta harga lebih kompetitif dibandingkan mobil listrik murni.


Terkini

mobil
Mobil Listrik Wuling Jadi Bintang di GIIAS 2025, Raup Ribuan SPK

Mobil Listrik Wuling Jadi Bintang di GIIAS 2025, Raup Ribuan SPK

Deretan mobil listrik Wuling mampu mencuri ribuan pengunjung di GIIAS 2025 buat melakukan pemesanan di sana

news
rekayasa lalu lintas

Dishub Siapkan Rekayasa Lalu Lintas Saat Upacara Kemerdekaan

Dunas Perhubungan bakal lakukan beragam rekayasa lalu lintas saat upacara kemerdekaan di Istana Merdeka

mobil
GAC Aion

Ambisi GAC Aion Masuk Tiga Merek Mobil Listrik Terlaris di RI

GAC Aion mau perkenalkan satu model baru setiap dua bulan, hadapi persaingan mobil listrik yang ketat di RI

news
Car Free Day

Ada Upacara, Car Free Day Ditiadakan Pada 17 Agustus 2025

Car Free Day ditiadakan pada 17 Agustus 2025 untuk memudahkan masyarakat melihat langsung upacara di Istana Merdeka

mobil
Spesifikasi GWM Tank 300 Diesel, G-Class Versi Ekonomis

Spesifikasi GWM Tank 300 Diesel, G-Class Versi Ekonomis

GWM Tank 300 Diesel resmi dipasarkan di GIIAS 2025, mobil ini menawarkan berbagai kelebihan kepada konsumen

mobil
Astra Financial di GIIAS 2025

Nilai Transaksi Astra Financial di GIIAS 2025 Turun dari Tahun Lalu

Nilai transaksi yang dibukukan Astra Financial alami penurunan bila dibandingkan dengan pencapaian tahun lalu

motor
Omoway Berambisi Populerkan Motor Listrik Eksentrik di RI

Insentif Motor Listrik Ditunda Lagi, Begini Alasan Kemenperin

Kementerian Peridustrian mengaku masih harus menunggu rapat dengan lembaga lain untuk beri insentif motor listrik

mobil
Respons Hyundai Hadapi Perang Harga EV yang Kian Sengit

Respons Hyundai Hadapi Perang Harga EV yang Kian Sengit

Perang harga mobil listrik kian sengit khususnya saat GIIAS 2025, Hyundai sebut tak akan ikut strategi serupa