Manufaktur Mobil Listrik Cina Disebut Belum Serap Komponen Lokal
29 Desember 2025, 15:00 WIB
Perang harga mobil listrik kian sengit khususnya saat GIIAS 2025, Hyundai sebut tak akan ikut strategi serupa
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Hyundai menghadapi tantangan dengan hadirnya berbagai merek Tiongkok yang menghadirkan alternatif mobil listrik banderol kompetitif.
Mobil listrik Ioniq 5 dan Kona Electric harus bersaing dengan sederet produk baru ditawarkan ke konsumen saat ini.
Ditambah lagi beberapa pabrikan Cina memutuskan buat memangkas harga mobil listrik terutama di momentum GIIAS 2025, demi menggaet pembeli.
Menanggapi hal tersebut, PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) menegaskan masih tidak akan mengikuti skema tersebut.
Menurut pihak Hyundai, perang harga bakal berdampak negatif terhadap resale value alias harga jual kembali di pasar mobil bekas.
“Ada pedagang mobil bekas merasa stok mereka menjadi undervalue saat ini, dibandingkan harga saat dia membeli,” kata Fransiscus Soerjopranoto, Chief Operating Officer PT HMID di Tangerang beberapa waktu lalu.
Oleh karena itu, dia mengungkapkan Hyundai bakal berfokus pada layanan untuk memudahkan konsumen dalam melakukan pembelian sampai perawatan kendaraan.
Lebih lanjut Frans mengatakan, perang harga dapat memberikan dampak negatif bagi industri di masa mendatang.
“Kalau yang namanya perang harga selain harga (mobil) bekasnya turun, pasti dari sisi profitability diler kami atau brand secara umum akan menurun,” tegas dia.
Ditambah lagi, mobil listrik murah belum tentu bisa dijangkau oleh konsumen pembeli pertama.
“Kalau di segmen bawah itu pembiayaannya harus kuat. Sehingga kalau approval rate-nya kecil, produk baru yang diperkenalkan belum tentu mendapatkan dana secara kredit,” kata dia.
Alhasil, mobil murah tersebut tidak dapat terjual sesuai dengan volume yang ditargetkan.
Frans menyorot adanya pertumbuhan penjualan untuk mobil di segmen menengah ke atas serta premium.
“Jadi Santa Fe, Palisade di tempat kami itu mencatatkan penjualan cukup bagus,” pungkasnya.
Sebagai informasi, Hyundai memasarkan tiga model mobil listrik yaitu Ioniq 5, Ioniq 6 dan Kona Electric.
Tidak dapat dipungkiri penjualan ketiga model itu menurun khususnya semenjak kehadiran berbagai merek Cina.
Secara wholesales (penyaluran dari pabrik ke diler) Ioniq 5 yang kerap masuk di 10 besar harus terdepak, tergantikan oleh produk-produk anyar dari Tiongkok.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
29 Desember 2025, 15:00 WIB
29 Desember 2025, 14:13 WIB
29 Desember 2025, 10:00 WIB
28 Desember 2025, 11:00 WIB
27 Desember 2025, 07:00 WIB
Terkini
29 Desember 2025, 17:06 WIB
Bocoran tampilan interior Wuling Almaz Darion mulai terungkap di laman DJKI, pakai basis SUV Xingguang 560
29 Desember 2025, 15:00 WIB
GIAMM sebut perakitan lokal dihitung 30 persen TKDN, komponen lokal mobil listrik tak jadi prioritas produsen
29 Desember 2025, 14:13 WIB
Ditetapkan secara nasional di Cina, manufaktur wajib pastikan baterai mobil listrik tak bisa terbakar atau meledak
29 Desember 2025, 13:00 WIB
Dua sopir bus Damri tertangkap kamera melalukan aksi tidak terpuji, bahkan sampai membahayakan pengemudi lain
29 Desember 2025, 12:14 WIB
Model-model MPV dan LCGC masih tetap dicari konsumen mobil bekas, rentang harganya Rp 100 juta-Rp 300 jutaan
29 Desember 2025, 11:00 WIB
Menurut Mitsubishi Fuso ada beberapa kendala yang menghambat kinerja penjualan kendaraan niaga pada 2025
29 Desember 2025, 10:00 WIB
Harga kompetitif dan desain eksterior boxy bakal jadi faktor penting buat konsumen mobil listrik di 2026
29 Desember 2025, 09:00 WIB
Terdapat banyak pilihan produk pada segmen motor bebek, seperti contoh TVS LX100 dengan banderol kompetitif