Pabrik Changan Andalkan AI dan 5G Buat Produksi Mobil Listrik
28 Oktober 2025, 08:00 WIB
Meski sudah diturunkan harganya, mobil listrik bekas masih kurang diminati masyarakat di sentra lelang
Oleh Satrio Adhy
KatadataOTO – Penggunaan mobil listrik sudah semakin masif di Indonesia. Hal itu terjadi dalam empat sampai lima tahun terakhir.
Namun nampaknya, banyak pengguna Electric Vehicle (EV) yang telah menjual kendaraannya seperti ke sentra lelang.
Termasuk salah satunya di Balai Lelang Serasi (IBID). Di sana terdapat sejumlah mobil listrik yang bisa dimiliki.
Akan tetapi menurut petinggi IBID, minat masyarakat terhadap mobil listrik bekas masih sangat rendah.
“Berat jualannya (EV), secara angka resale value juga sudah turun,” ungkap Daddy Doxa, Direktur Utama IBID di Jakarta Timur, Selasa (15/07).
Lebih jauh Doxa menjelaskan bahwa berbagai cara sudah mereka lakukan. Seperti membanting harga kendaraan roda empat setrum.
Ambil contoh untuk Toyota bZ4X yang ada di sana. Semula dilelang dengan harga dasar Rp 700 juta.
Kini mereka menurunkan harga dasarnya menjadi Rp 630 juta. Namun tidak ada juga masyarakat membeli.
“Turun pun itu masih belum ada yang mengambil,” Doxa melanjutkan.
Doxa mengungkapkan ada sejumlah faktor membuat masyarakat enggan memboyong mobil listrik bekas.
Salah satunya adalah ekosistem yang belum terbentuk sempurna. Seperti Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) masih kurang banyak.
Kemudian belum ada jaminan kualitas baterai dari para pabrikan. Sehingga masyarakat masih ragu menggunakan EV.
“Saya yakin nanti kalau misal semua produsen EV berproduksi semakin banyak, itu resale value akan terbentuk,” lanjut dia.
Selain itu garansi baterai mobil listrik yang hangus jika sudah dipindah tangankan juga menjadi pertimbangan.
Mengingat jaminan penampung daya kendaraan roda empat setrum banyak yang hanya berlaku untuk pembeli tangan pertama.
Oleh sebab itu masyarakat lebih menginginkan memiliki mobil listrik baru ketimbang bekas.
Kendati demikian Doxa percaya kalau EV seken bisa tinggi peminatnya di masa depan. Namun tidak dalam waktu dekat.
“Mungkin lima tahun (atau) enam tahun lagi kalau komitmen pemerintah masuk ke EV tetap serius, ini kan insentifnya banyak,” tegas Doxa.
Terakhir menurut Doxa, pembeli mobil listrik di sentra lelang kebanyakan perorangan buka para diler kendaraan roda empat bekas.
“Kalau showroom (mobil bekas), mereka takut buat jualnya lagi,” Doxa menutup perkataannya.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
28 Oktober 2025, 08:00 WIB
28 Oktober 2025, 07:00 WIB
27 Oktober 2025, 15:15 WIB
27 Oktober 2025, 13:00 WIB
26 Oktober 2025, 18:37 WIB
Terkini
28 Oktober 2025, 14:17 WIB
Motul ajak bengkel dan mekanik berdiskusi terkait pelumas yang cocok buat digunakan pada kendaraan di Indonesia
28 Oktober 2025, 13:00 WIB
Bahlil Lahadalia, Menteri ESDM merasa gagah jika mobil dinasnya memakai Pindad Maung seperti arahan Prabowo
28 Oktober 2025, 12:00 WIB
Menurut pantauan, harga mobil LCGC seperti Daihatsu Sigra dan Toyota Agya tidak mengalami kenaikan bulan ini
28 Oktober 2025, 11:00 WIB
Yamaha Xmax dimodifikasi hingga habis dana sebesar Rp 400 juta agar bisa lebih nyaman saat melakukan touring
28 Oktober 2025, 10:00 WIB
Ada kebiasaan yang perlu dihindari saat pakai bensin E10, untuk meminimalisir potensi karat pada tangki
28 Oktober 2025, 09:00 WIB
Toyota kembali bereksperimen untuk perluas jangkauan pasar, pisahkan Century sebagai merek termewahnya
28 Oktober 2025, 08:00 WIB
Changan memiliki sebuah fasilitas pabrik yang di dalamnya beroperasi 1.400 ribot dan 650 ADV untuk bikin EV
28 Oktober 2025, 07:00 WIB
ASEAN NCAP memberi lima bintang keselamatan buat BYD Seal karena dinilai berhasil memberi perlindungan saat pengujian