Kemenperin Berharap IIMS 2025 Bisa Dorong Penjualan Mobil Baru
17 Januari 2025, 09:00 WIB
Opsen PKB dan BBNKB mengubah tampilan STNK, Hyundai Gowa ungkap penerbitan dokumen tersebut jadi terhambat
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Pungutan opsen PKB (Pajak Kendaraan Bermotor) dan BBNKB (Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor) resmi diberlakukan mulai 5 Januari 2025. Namun beberapa daerah mengumumkan ada relaksasi diberikan pada konsumen.
Hanya saja tetap ada beberapa kendala dihadapi oleh konsumen. Menurut pihak diler Hyundai Gowa, beberapa pembeli di akhir 2024 belum menerima STNK (Surat Tanda Nomor Kendaraan) baru.
Khususnya jika konsumen melakukan pembelian setelah 16 Desember 2024, tanggal yang disarankan untuk melakukan pembelian kendaraan agar tidak terkena opsen pajak.
Perlu diketahui, pada STNK baru disebut bakal ada tambahan dua kolom opsen, mengikuti kebijakan tersebut.
“Ada beberapa yang sampai sekarang terhambat. STNK belum muncul, artinya kan memang belum final (aturan opsen),” kata Ferry, Chief Operating Officer Hyundai Gowa di Cikarang, Jumat (17/1).
Sementara urusan STNK konsumen yang sudah bertransaksi sebelum 16 Desember 2024 sudah dirampungkan.
Menurut Ferry, aturan opsen yang diwacanakan berlaku pada 5 Januari 2025 juga belum dijelaskan secara rinci implementasinya.
“Kita masih bingung, ini sebetulnya secara nasional seperti apa? Belum ada rilis resminya, jadi semua sekarang masih wait and see,” ungkap Ferry.
Hyundai sendiri memang meluncurkan sejumlah produk baru di penghujung 2024. Misalnya Santa Fe Hybrid, Tucson Hybrid sampai Kona EV N Line.
Menurut pihak Hyundai Gowa konsumen tidak melakukan penundaan pembelian meskipun kabar soal penerapan opsen PKB, opsen BBNKB serta PPN 12 persen sudah mulai terdengar saat itu.
Sayangnya dampak penerapan kebijakan justru dirasakan ketika konsumen sudah bertransaksi. Belum diketahui pasti kapan STNK baru sampai di tangan konsumen.
“Tetapi intinya adalah kita masih menunggu dan pasti akan ikut (kebijakan pemerintah),” tegas Ferry.
Sebagai informasi, opsen pajak diterapkan untuk membantu meningkatkan pendapatan pajak daerah dalam jangka panjang.
Guna menjaga daya beli di sektor otomotif, sekitar 25 provinsi melakukan penundaan maupun relaksasi di periode tertentu. Mengingat tantangan di 2025 tidak hanya opsen tetapi juga pemberlakuan PPN 12 persen.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
17 Januari 2025, 09:00 WIB
17 Januari 2025, 08:00 WIB
15 Januari 2025, 11:00 WIB
15 Januari 2025, 09:00 WIB
14 Januari 2025, 21:00 WIB
Terkini
17 Januari 2025, 18:03 WIB
Astra Daihatsu Motor baru saja menggelar turnamen bulu tangkis dan melibatkan 21 komunitas mobil binaan mereka
17 Januari 2025, 15:26 WIB
Menguji kemampuan maksimal seluruh varian Yamaha Aerox Alpha di sirkuit Sentul Karting, Bogor, Jawa Barat
17 Januari 2025, 14:00 WIB
Beberapa skema disiapkan oleh pihak kepolisian di akhir pekan, salah satunya adalah ganjil genap puncak
17 Januari 2025, 13:04 WIB
Ekspor mobil 2024 mengalami penurunan cukup dalam dengan pengiriman secara CKD yang paling terasa penurunannya
17 Januari 2025, 12:00 WIB
Impor mobil 2024 mengalami kenaikan dengan Toyota menjadi penyumbang terbanyak dibanding pabrikan lain
17 Januari 2025, 11:00 WIB
Kemudahan serta keringanan pembelian secara kredit menjadi kunci utama penjualan kendaraan dari Daihatsu
17 Januari 2025, 10:00 WIB
Terdapat beberapa cara agar tidak lupa jadwal perawatan mobil demi menjaga performa kendaraan milik Anda
17 Januari 2025, 09:00 WIB
Kemenperin berharap peserta IIMS 2025 bisa menghadirkan diskon atau potongan harga spesial bagi pengunjung