Penjualan BYD Makin Laris, Tesla Terjungkal
05 November 2024, 19:00 WIB
Pemilik Tesla ini harus merogoh kocek miliaran rupiah setelah isi ulang mobil listrik di tempat umum
Oleh Dian Tami Kosasih
TRENOTO – Menjadi kendaraan ramah lingkungan, beberapa orang akhirnya beralih menggunakan mobil listrik. Salah satu negara yang memiliki banyak pengguna mobil dengan tenaga baterai ini ialah China, tak heran Tesla menjadikan negara tersebut sebagai lokasi produksi.
Meski demikian, baru-baru ini seorang penggunanya memiliki keluhan yanng dibagikan melalui media sosial Weibo. Bukan terkait spesifikasi mobil, keluhan yang diberikan berhubungan dengan tagihan pengisian daya mobil melalui Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU).
Dalam unggahannya, pemilik kendaraan tersebut menyebut, dirinya harus membayar 3.846.306 yuan atau setara dengan Rp8.7 miliar. Lebih detail, pemilik tersebut menegaskan, mereka masih memiliki 2.285 km terkait waktu pengisian gratis melalui skema insentif Tesla.
Secara kWh, pemilik kendaraan telah menggunakan 1.923.720 kWh dengan tarif 2 yuan per kWh atau setara dengan Rp4.580.
Seperti dilaporkan cnevpost.com, tagihan yang diberikan tersebut cukup untuk mengisi paket 60 kWh pada Tesla Model 3 lebih dari 32 ribu kali.
Melihat hal ini, layanan pelanggan Tesla langsung memberikan konfirmasi bila tagihan tersebut merupakan kesalahan. Kejadian ini terjadi karena sistem back-end beberapa kendaraan yang sedang dikerjakan oleh teknisi.
Meskipun penyebab masalah ini masih belum diketahui, Tesla telah berupaya untuk menaikkan biaya pengisian baterai di China. Skema ini dilakukan untuk meningkatkan pemanfaatan kios pengisian.
Biaya pengisian daya baterai di SPKLU di China biasanya berada di angka 3,20 yuan atau setara dengan Rp7.300 per menit. Namun, tagihan akan naik menjadi 6,40 yuan atau setara dengan Rp14 ribu jika semua kios penuh.
Peningkatan ini tentu memberikan keluhan dari pemilik Tesla di negara tersebut.
Seperti diketahui China merupakan pasar otomotif nomor satu dunia. Karena itu, Tesla menjadikan negeri tirai bambu sebagai pasar penting di perusahaannya.
Terbukti, akhir pekan ini, duta besar China untuk Amerika Serikat melakukan perjalanan ke pabrik Tesla di Fremont, California. Menurut akun Twitternya, Qin Gang melakukan pembicaraan yang menginspirasi dengan Elon Musk dan mengendarai Tesla Model S Plaid.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
05 November 2024, 19:00 WIB
29 Oktober 2024, 13:00 WIB
06 September 2024, 09:00 WIB
02 September 2024, 21:00 WIB
06 Agustus 2024, 19:56 WIB
Terkini
21 November 2024, 16:00 WIB
Jadi sasaran sejumlah manufaktur otomotif China, Neta mengungkapkan mengapa area Pluit terbilang potensial
21 November 2024, 15:00 WIB
Punya kapasitas baterai lebih besar dari saudaranya Kia EV9, Hyundai Ioniq 9 tawarkan daya jelajah 620 km
21 November 2024, 14:00 WIB
Menjangkau konsumen di kawasan Jakarta Utara, berikut fasilitas yang ditawarkan diler baru Neta di Pluit
21 November 2024, 13:22 WIB
New Hyundai Tucson akhirnya diluncurkan buat pasar Indonesia, mobil tersebut dijual mulai Rp 632 jutaan
21 November 2024, 12:00 WIB
Pemerintah meminta agar perbaikan tol dikebut dan harus selesai sebelum periode libur Natal dan tahun baru
21 November 2024, 11:00 WIB
Marc Marquez mengaku gembira usai menjajal Ducati Desmosedici GP25 pada sesi test pascamusim di Barcelona
21 November 2024, 09:00 WIB
Begini tampilan serta spesifikasi mesin Citroen Basalt yang bakal diperkenalkan di pameran GJAW 2024
21 November 2024, 08:00 WIB
ACC berharap penjualan mobil baru kembali bergairah pada 2025 karena tidak terlalu banyak agenda besar