Rencana Pembangunan Pabrik Mandiri Chery Masih Abu-abu
01 Agustus 2025, 08:00 WIB
Kementerian BKPM mengaku akan membantu BYD menyelesaikan gangguan premanisme dalam pembangunan pabrik
Oleh Satrio Adhy
KatadataOTO – Aksi premanisme yang dialami oleh BYD terus dibahas. Sejumlah pihak cukup menyayangkan hal tersebut bisa terjadi.
Bahkan Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mau turun tangan menangani kasus yang dialami oleh jenama asal China ini.
Mereka mengaku bakal melakukan komunikasi dengan BYD Indonesia untuk menyelesaikan persoalan gangguan organisasi masyarakat (ormas), dalam proses pembangunan pabrik di Subang, Jawa Barat.
“Hari ini akan coba mengontak kawan-kawan dari BYD bagaimana situasinya,” ucap Nurul Ichwan, Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM di Antara, Kamis (24/04).
Nurul mengatakan setelah menjalin komunikasi dengan BYD, BKPM bakal berkoordinasi dengan Satgas Anti Premanisme.
Mereka ingin tindakan premanisme serta berbagai aktivitas meresahkan itu bisa ditangani secara efektif.
Ia juga mengungkapkan bahwa BKPM secara konsisten menyatakan bahwa aksi premanisme serta pungutan liar sangat mengganggu.
Bukan hanya dari sisi kenyamanan bagi pengusaha, namun juga bakal membuat citra buruk iklim investasi Indonesia di mata dunia.
“Bisa saja dipick-up oleh siapapun tentang Indonesia itu tidak aman, Indonesia itu premanisme,” tegas Nurul.
Lebih jauh dia menyampaikan, dalam kondisi ekonomi global seperti sekarang seharusnya Indonesia meningkatkan daya saing.
Sehingga dapat lebih mudah menggoda investor asing agar mau menanamkan uang mereka di Tanah Air.
“Dalam situasi sekarang menarik investor tidak mudah, semua negara makin protektif,” tutur Nurul.
Di sisi lain sebelumnya Moeldoko, Ketua Umum Perkumpulan Industri Kendaraan Listrik Indonesia (Periklindo) sangat geram atas aksi premanisme yang dialami BYD dalam proses pembangunan pabrik di Subang, Jawa Barat.
“Nah ini tidak benar, saya mendukung apa yang dilakukan oleh Gubernur Jawa Barat, tumpas saja itu,” ungkap Moeldoko dalam kesempatan berbeda.
Moeldoko menyatakan aksi premanisme sungguh sangat merugikan. Sebab dapat mengganggu investasi di Indonesia.
Oleh sebab itu ia menyayangkan tindakan para ormas yang mengganggu proses pembangunan pabrik BYD.
Terlebih fasilitas tersebut digadang-gadang bakal menjadi pabrik mobil listrik terbesar yang ada di ASEAN.
“Saya mengimbau supaya di tengah situasi iklim dunia usaha yang relatif perlu diperhatikan, maka kita semua masyarakat indonesia harus menciptakan iklim investasi yang baik,” Moeldoko menutup perkataannya.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
01 Agustus 2025, 08:00 WIB
01 Agustus 2025, 07:00 WIB
31 Juli 2025, 19:00 WIB
30 Juli 2025, 09:00 WIB
29 Juli 2025, 18:00 WIB
Terkini
02 Agustus 2025, 21:24 WIB
Toyota menuai respons positif dari para konsumen selama pameran GIIAS 2025, raup lebih dari 4.000 SPK
02 Agustus 2025, 20:00 WIB
Daihatsu dan Astra Financial siapkan program pembelian secara kredit di GIIAS 2025, berikut rinciannya
02 Agustus 2025, 19:00 WIB
Suzuki Fronx Hybrid mengusung desain SUV coupe yang maskulin dengan ukuran kompak yang cocok untuk perempuan
02 Agustus 2025, 18:00 WIB
Subaru gandeng OLXmobbi buat mudahkan proses tukar tambah kendaraan yang biasa dilakukan pelanggan Tanah Air
02 Agustus 2025, 17:00 WIB
Sebanyak 20 Honda Step WGN e: HEV mulai diserahkan kepada para konsumen dalam gelaran GIIAS 2025 di ICE BSD
02 Agustus 2025, 16:00 WIB
Jaecoo J7 SHS akhirnya resmi dikirim ke 300 pelanggan pertama yang sudah melakukan pembelian kendaraan
02 Agustus 2025, 15:00 WIB
MG pastikan seluruh model yang mereka jual sudah memiliki perlindungan optimal untuk keselamatan para pengguna
02 Agustus 2025, 14:00 WIB
Astra UD Trucks melakukan kerja sama dengan Patra Logistik terkait perawatan berkala armada BBM nasional