BYD Tidak Gentar Denza D9 Kedatangan Pesaing dari Xpeng X9
13 Juni 2025, 08:00 WIB
Kementerian BKPM mengaku akan membantu BYD menyelesaikan gangguan premanisme dalam pembangunan pabrik
Oleh Satrio Adhy
KatadataOTO – Aksi premanisme yang dialami oleh BYD terus dibahas. Sejumlah pihak cukup menyayangkan hal tersebut bisa terjadi.
Bahkan Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mau turun tangan menangani kasus yang dialami oleh jenama asal China ini.
Mereka mengaku bakal melakukan komunikasi dengan BYD Indonesia untuk menyelesaikan persoalan gangguan organisasi masyarakat (ormas), dalam proses pembangunan pabrik di Subang, Jawa Barat.
“Hari ini akan coba mengontak kawan-kawan dari BYD bagaimana situasinya,” ucap Nurul Ichwan, Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM di Antara, Kamis (24/04).
Nurul mengatakan setelah menjalin komunikasi dengan BYD, BKPM bakal berkoordinasi dengan Satgas Anti Premanisme.
Mereka ingin tindakan premanisme serta berbagai aktivitas meresahkan itu bisa ditangani secara efektif.
Ia juga mengungkapkan bahwa BKPM secara konsisten menyatakan bahwa aksi premanisme serta pungutan liar sangat mengganggu.
Bukan hanya dari sisi kenyamanan bagi pengusaha, namun juga bakal membuat citra buruk iklim investasi Indonesia di mata dunia.
“Bisa saja dipick-up oleh siapapun tentang Indonesia itu tidak aman, Indonesia itu premanisme,” tegas Nurul.
Lebih jauh dia menyampaikan, dalam kondisi ekonomi global seperti sekarang seharusnya Indonesia meningkatkan daya saing.
Sehingga dapat lebih mudah menggoda investor asing agar mau menanamkan uang mereka di Tanah Air.
“Dalam situasi sekarang menarik investor tidak mudah, semua negara makin protektif,” tutur Nurul.
Di sisi lain sebelumnya Moeldoko, Ketua Umum Perkumpulan Industri Kendaraan Listrik Indonesia (Periklindo) sangat geram atas aksi premanisme yang dialami BYD dalam proses pembangunan pabrik di Subang, Jawa Barat.
“Nah ini tidak benar, saya mendukung apa yang dilakukan oleh Gubernur Jawa Barat, tumpas saja itu,” ungkap Moeldoko dalam kesempatan berbeda.
Moeldoko menyatakan aksi premanisme sungguh sangat merugikan. Sebab dapat mengganggu investasi di Indonesia.
Oleh sebab itu ia menyayangkan tindakan para ormas yang mengganggu proses pembangunan pabrik BYD.
Terlebih fasilitas tersebut digadang-gadang bakal menjadi pabrik mobil listrik terbesar yang ada di ASEAN.
“Saya mengimbau supaya di tengah situasi iklim dunia usaha yang relatif perlu diperhatikan, maka kita semua masyarakat indonesia harus menciptakan iklim investasi yang baik,” Moeldoko menutup perkataannya.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
13 Juni 2025, 08:00 WIB
12 Juni 2025, 21:00 WIB
11 Juni 2025, 17:00 WIB
11 Juni 2025, 16:00 WIB
11 Juni 2025, 12:11 WIB
Terkini
13 Juni 2025, 22:00 WIB
Persaingan ketat dan menurunnya minat konsumen terhadap mobil listrik membuat Honda lebih fokus pada hybrid
13 Juni 2025, 21:00 WIB
Formula E Jakarta E-Prix 2025 akan digelar pada 21 Juni 2025 dan diramaikan dengan penampilan dari Dewa 19
13 Juni 2025, 20:00 WIB
Tarif parkir Jakarta bakal naik untuk menyambut ulang tahun DKI dengan tujuan mengurangi kepadatan lalu lintas
13 Juni 2025, 19:00 WIB
Hyundai pastikan suspensi Palisade Hybrid di Indonesia aman dan tidak terpengaruh terhadap kasus di Amerika
13 Juni 2025, 18:00 WIB
AHM baru saja menyegarkan Honda CB650R, moge satu ini juga telah disematkan fitur kekinian seperti E-Clutch
13 Juni 2025, 16:00 WIB
Hyundai Palisade Hybrid resmi meluncur di Indonesia dalam tiga varian dengan harga mulai dari Rp 1,105 miliar
13 Juni 2025, 16:00 WIB
Rekayasa lalu lintas ganjil genap Puncak Bogor kembali berlaku menjelang akhir pekan, siapkan rute alternatif
13 Juni 2025, 15:28 WIB
Pemerintah provinsi berencana gratiskan tarif Transjakarta dan transportasi umum lain saat HUT DKI Jakarta