Merek Mobil Cina Terlaris November 2025, BYD Jual 8 Ribu Unit
17 Desember 2025, 09:00 WIB
Kementerian BKPM mengaku akan membantu BYD menyelesaikan gangguan premanisme dalam pembangunan pabrik
Oleh Satrio Adhy
KatadataOTO – Aksi premanisme yang dialami oleh BYD terus dibahas. Sejumlah pihak cukup menyayangkan hal tersebut bisa terjadi.
Bahkan Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mau turun tangan menangani kasus yang dialami oleh jenama asal China ini.
Mereka mengaku bakal melakukan komunikasi dengan BYD Indonesia untuk menyelesaikan persoalan gangguan organisasi masyarakat (ormas), dalam proses pembangunan pabrik di Subang, Jawa Barat.
“Hari ini akan coba mengontak kawan-kawan dari BYD bagaimana situasinya,” ucap Nurul Ichwan, Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM di Antara, Kamis (24/04).
Nurul mengatakan setelah menjalin komunikasi dengan BYD, BKPM bakal berkoordinasi dengan Satgas Anti Premanisme.
Mereka ingin tindakan premanisme serta berbagai aktivitas meresahkan itu bisa ditangani secara efektif.
Ia juga mengungkapkan bahwa BKPM secara konsisten menyatakan bahwa aksi premanisme serta pungutan liar sangat mengganggu.
Bukan hanya dari sisi kenyamanan bagi pengusaha, namun juga bakal membuat citra buruk iklim investasi Indonesia di mata dunia.
“Bisa saja dipick-up oleh siapapun tentang Indonesia itu tidak aman, Indonesia itu premanisme,” tegas Nurul.
Lebih jauh dia menyampaikan, dalam kondisi ekonomi global seperti sekarang seharusnya Indonesia meningkatkan daya saing.
Sehingga dapat lebih mudah menggoda investor asing agar mau menanamkan uang mereka di Tanah Air.
“Dalam situasi sekarang menarik investor tidak mudah, semua negara makin protektif,” tutur Nurul.
Di sisi lain sebelumnya Moeldoko, Ketua Umum Perkumpulan Industri Kendaraan Listrik Indonesia (Periklindo) sangat geram atas aksi premanisme yang dialami BYD dalam proses pembangunan pabrik di Subang, Jawa Barat.
“Nah ini tidak benar, saya mendukung apa yang dilakukan oleh Gubernur Jawa Barat, tumpas saja itu,” ungkap Moeldoko dalam kesempatan berbeda.
Moeldoko menyatakan aksi premanisme sungguh sangat merugikan. Sebab dapat mengganggu investasi di Indonesia.
Oleh sebab itu ia menyayangkan tindakan para ormas yang mengganggu proses pembangunan pabrik BYD.
Terlebih fasilitas tersebut digadang-gadang bakal menjadi pabrik mobil listrik terbesar yang ada di ASEAN.
“Saya mengimbau supaya di tengah situasi iklim dunia usaha yang relatif perlu diperhatikan, maka kita semua masyarakat indonesia harus menciptakan iklim investasi yang baik,” Moeldoko menutup perkataannya.
Artikel Terpopuler
Artikel Terkait
17 Desember 2025, 09:00 WIB
16 Desember 2025, 21:03 WIB
16 Desember 2025, 17:00 WIB
16 Desember 2025, 16:00 WIB
15 Desember 2025, 11:00 WIB
Terkini
18 Desember 2025, 21:00 WIB
Jetour punya rencana membangun pabrik mandiri di Indonesia, saat ini masih menggunakan fasilitas milik Handal
18 Desember 2025, 20:00 WIB
Regulasi desain door handle atau gagang pintu EV akan diperketat di Cina, persulit evakuasi saat kecelakaan
18 Desember 2025, 19:00 WIB
Penyelenggaraan F4 di Sirkuit Mandalika menjadi kesempatan para pembalap serta tim Indonesia buat berkembang
18 Desember 2025, 18:00 WIB
Volkswagen resmi menutup pabrik di Jerman untuk pertama kalinya, alami kerugian dan banyak tantangan
18 Desember 2025, 17:07 WIB
Menggunakan oli palsu bisa merusak berbagai komponen mesin motor, sehingga berujung merugikan konsumen
18 Desember 2025, 16:00 WIB
Gaikindo memberikan banyak masukan kepada pemerintah agar penjualan mobil baru pada 2026 bisa kembali pulih
18 Desember 2025, 15:00 WIB
Operasional angkutan barang mulai dari Palembang sampai Banyuwangi dibatasi selama libur Nataru 2025-2026
18 Desember 2025, 14:00 WIB
Beragam motor baru meramaikan pasar pada 2025, seperti yang mencuri perhatian new Honda Vario dan Satria Pro