Hyundai Bakal Tetap Kembangkan Mobil Hybrid Walau Tanpa Insentif
24 Oktober 2024, 23:30 WIB
Gaikindo berharap insentif PPnBM DTP bisa dikucurkan kembali buat dongkrak penjualan mobil di Indonesia
Oleh Satrio Adhy
KatadataOTO – Penjualan mobil di Indonesia terus menjadi sorotan dalam beberapa waktu. Hal itu karena tengah mengalami tren negatif selama 2024.
Gaikindo (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia) pun berharap pemerintah mau kembali memberikan bantuan. Hal ini demi menstimulus masyarakat dalam membeli kendaraan
“Belajar dari waktu Covid-19 saat waktu penjualan turun luar biasa sampai tinggal 500 ribu unit, pemerintah mengambil inisiatif dengan memberikan insentif PPnBM DTP (Pajak Penjualan Atas Barang Mewah Ditanggung Pemerintah),” ujar Kukuh Kumara, Sekretaris Umum Gaikindo kepada KatadataOTO, Senin (12/8).
Kukuh menilai kalau insentif PPnBM DTP terbukti efektif diterapkan. Sebab saat itu mampu meningkatkan penjualan mobil dalam waktu singkat.
Sehingga Gaikindo berharap pemerintah kembali mengucurkan bantuan tersebut. Jadi mendongkrak pasar kendaraan roda empat di Tanah Air tahun ini.
“Hanya dalam waktu tidak sampai satu tahun langsung balik ke 800 ribu unit. Lalu tembus angka satu juta pada tahun berikutnya,” Kukuh menambahkan.
Ia pun menjelaskan kalau bantuan di atas kembali dikucurkan, dampak positif didapatkan bakal lebih besar ketimbang risiko yang harus diambil pemerintah.
“Ibaratnya jika diberikan insentif PPnBM DTP tadi kehilangan Rp 3,1 triliun, tetapi pendapatan pemasukan negara melalui pajak menjadi Rp 5,4 triliun. Itu kan masih lebih dan industri (otomotif) bangkit,” tegas dia.
Memang jika dilihat bantuan di atas mampu menjadi pendorong penjualan mobil di Tanah Air. Seperti contoh pada 2021 ada 887.202 unit dikirim dari pabrik ke diler (Wholesales).
Jumlah di atas diklaim meningkat 66,7 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Sebab di 2020 hanya ada 532.027 kendaraan roda empat.
Sementara penjualan retail atau dari diler ke konsumen sepanjang 2021 menyentuh 863.348 unit. Naik sekitar 50,3 persen dibandingkan 578.321 mobil di 2020.
Akan tetapi Kukuh menjelaskan kalau insentif PPnBM DTP sifatnya hanya sementara. Tidak mungkin dilakukan dalam waktu lama.
“Jangka panjangnya pertumbuhan ekonomi harus dijaga. Kalau kita bisa tembus sampai enam persen seperti 2013 maka akan ekspansi,” Kukuh menuturkan.
Sebagai informasi, penjualan mobil di Indonesia pada 2024 memang sedang turun. Hal itu terjadi karena beberapa hal.
Seperti pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar, penyelenggaran pemilihan presiden sampai banyaknya libur tahun ini menjadi halangan pada sektor otomotif.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
24 Oktober 2024, 23:30 WIB
24 Oktober 2024, 22:00 WIB
24 Oktober 2024, 12:00 WIB
24 Oktober 2024, 10:00 WIB
23 Oktober 2024, 18:02 WIB
Terkini
25 Oktober 2024, 21:00 WIB
Pemberian subsidi motor listrik disinyalir tidak berlanjut di era Prabowo Subianto, produsen minta kejelasan
25 Oktober 2024, 20:00 WIB
FIFGroup menargetkan untuk mendapat nilai transaksi sebesar Rp 6,8 miliar pada ajang IMOS 2024 di ICE BSD
25 Oktober 2024, 19:00 WIB
FIFGroup siapkan beragam promo selama IMOS 2024 guna menarik minat pelanggan untuk bertransaksi di pameran
25 Oktober 2024, 18:00 WIB
Terdapat promo menarik disiapkan bagi pengunjung GIIAS Semarang 2024 yang ingin membeli mobil hybrid Suzuki
25 Oktober 2024, 17:31 WIB
Jorge Martin dan Francesco Bagnaia diprediksi bakal bertarung sengit dalam gelaran MotoGP Thailand 2024
25 Oktober 2024, 17:28 WIB
Perang harga jadi strategi di tengah pelemahan pasar, tetapi Hyundai sebut hal ini bisa merugikan diler
25 Oktober 2024, 15:00 WIB
Meski ada iuran tambahan, IMI sebut asuransi TPL memberikan banyak manfaat buat pemilik kendaraan bermotor
25 Oktober 2024, 14:00 WIB
Diler Wuling Maju Motor Group mengklaim penjualan mobil listrik masih baik, minat konsumen terus terlihat