Hyundai Klaim Pengguna Mobil Lebih Suka Tombol Fisik di Kabin
10 November 2024, 17:00 WIB
Menurut Gaikindo ada sejumlah faktor membuat penjualan mobil lesu, salah satunya adalah pelemahan rupiah
Oleh Satrio Adhy
KatadataOTO – Gaikindo (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia) tidak memungkiri kalau penjualan mobil di Indonesia belum berjalan maksimal. Bahkan bisa dibilang masih terlalu jauh dari harapan.
Jika melihat data sejak Januari sampai Juli 2024 total penjualan mobil Wholesales atau dari pabrik ke diler tercatat 484.236 unit. Jumlah tersebut terkoreksi 17,5 persen bila dibandingkan periode yang sama di 2023 sebesar 586.931 unit.
Lalu penjualan retail turut melorot hanya 508.050 unit pada tujuh bulan pertama 2024. Turun 12,2 persen dibandingkan dengan 578.891 unit di Januari hingga Juli 2023.
Berangkat dari data di atas, Gaikindo menyebut ada beberapa faktor yang membuat penjualan mobil di Tanah Air kurang bergairah.
“Nilai tukar rupiah lagi jeblok sampai tembus Rp 16 ribuan (di Juli 2024). Baru minggu lalu di angka Rp 15 ribuan dan relatif masih tinggi,” ucap Kukuh Kumara, Sekretaris Umum Gaikindo kepada KatadataOTO (12/08).
Kemudian masih ada sejumlah batu sandungan menghadang industri otomotif utamanya kendaraan roda empat. Seperti isu ekonomi global yang belum membaik.
“Menurut hasil kajian kemarin dilakukan kenaikan pendapatan sebagian masyarakat kita dalam hal ini menengah hanya tiga persen. Sementara harga mobil naik lebih dari itu,” Kukuh menambahkan.
Ia pun menilai sederet faktor di atas cukup mengganggu penjualan mobil di Indonesia. Apalagi di semester satu terdapat banyak halangan.
Kukuh mencontohkan seperti di Januari 2024 pasar kendaraan roda empat tergerus akibat pengetatan kredit. Lalu Februari digelar Pemilu atau pemilihan Presiden.
Selanjutnya pada Maret 2024 terdapat bulan Ramadan 2024 serta April ada Lebaran Idul Fitri. Sehingga masyarakat menahan daya beli.
Meski begitu Kukuh mengatakan kalau penjualan mobil sejak dua bulan belakangan mulai membaik. Pelan-pelan bisa merangkak naik.
“Baru ada perbaikan di Juni sampai Juli 2024. Mudah-mudahan Agustus semakin membaik lagi,” tegas kukuh.
Memang jika dilihat dalam dua bulan terdapat kenaikan sekitar 1.224 unit. Di juli secara Wholesales mencapai 72.936 unit.
Sementara di Juni 2024 terdapat 74.160 unit. Berarti penjualan mobil di Indonesia ada peningkatan sekitar 1,6 persen.
Walau kecil kenaikannya, skekretaris Umum Gaikindo ini pun percaya diri penjualan mobil di Indonesia bisa segera bangkit dari keterpurukan beberapa bulan ke depan.
Artikel Terpopuler
Artikel Terkait
10 November 2024, 17:00 WIB
10 November 2024, 13:09 WIB
08 November 2024, 14:00 WIB
07 November 2024, 23:00 WIB
07 November 2024, 19:00 WIB
Terkini
10 November 2024, 18:00 WIB
Aion dikabarkan bakal meluncurkan mobil listrik baru di GJAW 2024 guna menggoda konsumen di Indonesia
10 November 2024, 17:00 WIB
Mobil yang minim tombol fisik cenderung tidak disukai konsumen Hyundai, dianggap merepotkan meskipun modern
10 November 2024, 16:00 WIB
UM Motorcycle hadirkan Rockville di EICMA 2024, kembaran Honda ADV yang punya kapasitas mesin 300 cc
10 November 2024, 15:00 WIB
Smoot mengklaim kalau produknya sudah laku lebih dari 30 ribu unit di Tanah Air dan jadi andalan ojek Online
10 November 2024, 14:04 WIB
Mazda Indonesia unggah teaser detail mobil listrik terbaru, diduga MX-30 yang sempat hadir di GIIAS 2023
10 November 2024, 13:09 WIB
Toyota bakal tingkatkan produksi kendaraan di China hingga 2030 dan mengejar ketertinggalan dari pabrikan lokal
10 November 2024, 08:00 WIB
Honggi L5 menjadi kendaraan yang dipakai Presiden Prabowo Subianto selama kunjungan kenegaraan di China
10 November 2024, 07:00 WIB
Smoot ingin pemerintah memberi kejelasan mengenai subsidi motor listrik yang akan dikucurkan tahun depan