Jangan Mendahului Lewat Bahu Jalan Tol, Dendanya Besar
26 Desember 2025, 07:00 WIB
Pengemudi tidak bisa percaya 100 persen dengan fitur keselamatan mobil, sebab masih ada potensi error
Oleh Satrio Adhy
KatadataOTO – Saat ini mobil baru yang dipasarkan dibekali berbagai fitur kekinian. Terutama untuk urusan keselamatan produk tersebut.
Advanced Driver Assistance Systems (ADAS), sudah menjadi fitur lumrah yang dapat ditemui pada kendaraan roda empat anyar.
ADAS pada kendaraan roda empat terdiri dari sejumlah fitur. Ambil contoh Blind Spot Warning (BSW).
Fitur keselamatan tersebut mampu mendeteksi kendaraan atau objek pada titik buta. Sehingga dapat membantu Anda ketika bermanuver.
Lalu masih ada Adaptive Cruise Control (ACC). Berfungsi menjaga jarak aman dengan kendaraan di depan.
Kemudian ADAS turut dilengkapi dengan Lane Departure Warning (LDW), berperan mengingatkan pengendara saat mobil keluar dari jalur.
Terakhir fitur keselamatan pada mobil yang kerap ditemukan adalah Automatic Emergency Braking (AEB)
Khusus yang satu ini dapat memberikan peringatan dan mengaktifkan rem secara otomatis, bila mendeteksi potensi tabrakan dengan kendaraan, objek sampai pejalan kaki di depan.
Kendati demikian pengendara tidak bisa bergantung sepenuhnya pada fitur keselamatan mobil.
"Secanggih-canggihnya fitur dan teknologi safety, kontribusi manual serta kemampuan kognitif lebih vital," buka Jusri Pulubuhu, Founder Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) saat ditemui KatadataOTO beberapa waktu lalu.
Jusri menerangkan kalau kemampuan kognitif manusia meliputi analisa, reaksi, menerjemahkan serta mengeksekusi jauh lebih penting.
Pasalnya jika bergantung pada fitur keselamatan mobil, ada kemungkinan sistem tersebut error.
Sehingga tidak bisa bekerja sesuai kehendak. Potensi paling buruknya adalah terjadi kecelakaan.
"Pertanyaannya apakah kita bisa percaya 100 persen? tentu tidak. (Fitur keselamatan) sebatas notifikasi saja atau memberi peringatan, jadi ketika ada tanda-tanda kita harus langsung ambil alih," Jusri melanjutkan.
Oleh sebab itu pemilik mobil tidak dapat sepenuhnya mengandalkan fitur keselamatan. Skill atau kemampuan mengemudi tetap lebih penting.
Dengan begitu potensi kecelakaan di jalan bisa diminimalisir. Tidak merugikan diri sendiri maupun orang lain.
"Jadi kita taruh dia (fitur keselamatan) di mana? Di notifikasi atau reminder warning. Jangan sampai percaya 100 persen," Jusri menegaskan.
Selain itu demi meningkatkan keselamatan, masyarakat juga wajib mengutamakan atitude di jalan.
Tak lupa pengetahuan berkendara yang baik juga mematuhi peraturan yang berlaku. Sehingga bisa semakin selamat ketika memacu mobil di jalan raya.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
26 Desember 2025, 07:00 WIB
23 Desember 2025, 08:00 WIB
19 Desember 2025, 09:00 WIB
19 Desember 2025, 08:00 WIB
18 Desember 2025, 16:00 WIB
Terkini
26 Desember 2025, 09:00 WIB
perang harga sekilas menguntungkan konsumen semata, padahal menyimpan bahaya di masa depan yang merugikan
26 Desember 2025, 07:00 WIB
Pemerintah telah membatasi fungsi bahu jalan tol dan masyarakat diharapkan mematuhinya untuk kelancaran lalu lintas
26 Desember 2025, 06:00 WIB
Ada beberapa syarat maupun biaya yang diperhatikan sebelum mendatangi lokasi SIM keliling Bandung hari ini
26 Desember 2025, 06:00 WIB
Sebelum libur tahun baru, layanan SIM keliling Jakarta masih tersedia di sejumlah lokasi sekitar Ibu Kota
25 Desember 2025, 15:00 WIB
Cicilan paling murah all new Honda Vario Street 125 di Jakarta pada Desember 2025 adalah Rp 429 ribuan
25 Desember 2025, 13:00 WIB
Pembangunan jalur Puncak II akan dilanjutkan tahun depan dengan estimasi biaya mencapai Rp 4,7 triliun
25 Desember 2025, 11:00 WIB
Walau memiliki banyak keunggulan namun kendaraan otonom masih memiliki banyak masalah yang harus diselesaikan
25 Desember 2025, 09:00 WIB
Hadiah Gran Max Taft Guy diserahkan ke konsumen Daihatsu yang memenangkan program Daihatsu Gebyar Merdeka