Toyota Gandeng Industri Kecil Menengah Demi Perkuat Pasar Ekspor
10 Oktober 2024, 19:00 WIB
Ekspor Toyota Indonesia catat rekor baru di 2022 dengan mengirim hampir 297.000 unit mobil atau naik 58 persen
Oleh Adi Hidayat
TRENOTO – Ekspor Toyota Indonesia catat rekor baru karena berhasil mengirim hampir 297.000 unit sepanjang 2022. Jumlah tersebut naik 58 persen dibanding tahun sebelumnya yang mencapai 166.000 unit.
Berkat ini Toyota Indonesia berhasil mendominasi ekspor mobil CBU di Nasional. Sepanjang Januari hingga Desember 2022, Indonesia telah mengekspor kendaraan roda empat CBU sebanyak 473.602 unit dari berbagai merek.
“Sejak tahun 1987 kami menginisiasi ekspor perdana mobil Toyota Indonesia buatan anak bangsa dengan mengirimkan Kijang. Hingga kini berhasil mengirim 297.000 unit Toyota sepanjang tahun 2022,” ungkap Bob Azam Direktur Hubungan Eksternal PT PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN).
Toyota Veloz pun diklaim menjadi yang paling banyak diminati oleh pasar internasional. Sepanjang 2022 model tersebut sudah dikirim 70.000 unit.
Perlu diketahui bahwa apa yang diraih tahun lalu merupakan catatan tertinggi sejak 1987. Selama lebih dari 3 dasawarsa, Toyota Indonesia telah mengirim 2.3 juta unit kendaraan ke berbagai negara tujuan dan mendapat respon positif.
Dari seluruh model, Toyota Fortuner adalah mobil yang paling banyak diekspor. Tak tanggung-tanggung jumlahnya mencapai 578.000 unit sejak pengiriman perdananya beberapa tahun lalu.
Beragam tantangan harus dihadapi oleh Toyota Indonesia bila ingin catatan positif tersebut tetap optimal. Pasalnya tahun ini diperkirakan situasi perekonomian global di 2023 mengalami perlambatan.
Meski demikian beberapa langkah telah disiapkan agar performa ekspor tidak mengalami penurunan. Salah satunya adalah kesuksesan Toyota Indonesia untuk mengekspor mobil ke Australia sejak tahun lalu.
Selain itu, sejumlah negara tujuan baru di kawasan Afrika diyakini dapat mengurangi risiko terjadinya penurunan jumlah ekspor.
“Di tengah ancaman perlambatan ekonomi global, Toyota Indonesia tetap menargetkan pertumbuhan kinerja ekspor tahun 2023 akan naik sebesar 5 persen,” ujar Bob Azam kemudian.
Ia juga menambahkan bahwa adanya kendaraan elektrifikasi menjadi potensi menarik. Namun diperlukan pengembangan industri lokal pada komponen serta penguatan kemampuan SDM agar kualitas produksi tetap terjaga.
“Partisipasi aktif kami dalam mendukung target Pemerintah untuk dekarbonisasi diwujudkan melalui realisasi serta komitmen nyata dengan membangun ekosistem elektrifikasi. Mulai dari peningkatan kemampuan SDM, investasi pengembangan manufaktur otomotif hingga menyediakan ragam teknologi elektrifikasi yang lengkap sesuai kebutuhan masyarakat Indonesia dan global,” pungkasnya.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
10 Oktober 2024, 19:00 WIB
09 Oktober 2024, 21:00 WIB
06 Agustus 2024, 14:00 WIB
11 Januari 2024, 10:41 WIB
18 Oktober 2023, 18:47 WIB
Terkini
04 Juli 2025, 13:28 WIB
Auksi melakukan pengembangan layanan dan lokasi lelang baru untuk menjawab kebutuhan para pelanggan setia
04 Juli 2025, 12:52 WIB
Xiaomi berminat mengekspor mobil listrik ke pasar global, tetapi masih ada satu penghambat yang dihadapi
04 Juli 2025, 11:41 WIB
Lamborghini yang dikendaraan Diogo Jota bersama sang adik terbakar saat kecelakaan di jalan tol A52, Spanyol
04 Juli 2025, 09:00 WIB
Dishub DKI menyiapkan teknologi senilai Rp 120 miliar untuk mengatasi kemacetan lalu lintas yang ada di Ibu Kota
04 Juli 2025, 08:00 WIB
Pemerintah terbuka jika merek Jepang mau ikut program insentif impor mobil listrik seperti yang dinikmati BYD
04 Juli 2025, 07:00 WIB
Aismoli berharap rencana pemberian subsidi motor listrik pada bulan depan bukan sekadar harapan palsu
04 Juli 2025, 06:00 WIB
Mendekati akhir pekan, SIM keliling Jakarta masih beroperasi sebagai fasilitas alternatif perpanjangan SIM
04 Juli 2025, 06:00 WIB
Ganjil genap Jakarta 4 Juli 2025 kembali diterapkan guna menghindari terjadinya kemacetan khususnya di jam sibuk