Fitur Konektivitas Mobil China Bakal Jadi Ilegal di AS
24 September 2024, 19:00 WIB
Era pasar ekspor otomotif yang dikuasai Jepang tampaknya berakhir karena China mulai menyusul ketertinggalan
Oleh Adi Hidayat
KatadataOTO – Jepang selama ini terkenal sebagai pengekspor mobil nomor satu di dunia karena di 2022 jumlah kendaraan yang mereka kirim mencapai 3.82 juta unit. Jumlah itu lebih banyak ketimbang China karena cuma mampu melepas 3.4 juta unit di periode serupa.
Namun jumlah itu sudah cukup untuk mengungguli beberapa negara otomotif lain. Sebut saja Jerman yang hanya sanggup mengirim 2.65 juta unit dan Korena Selatan 2.3 juta unit.
Tetapi di 2023 situasi pasar ekspor otomotif diperkirakan berubah karena China berpotensi jadi penyumbang kendaraan terbesar di dunia. China Association of Automobile Manufacturers (CAAM) mengatakan sedikitnya ada 4.41 juta kendaraan sudah dikirim antara Januari hingga November 2023 naik 58 persen dibanding periode serupa di 2022.
Jepang pun harus mengakui keunggulan karena mereka hanya mampu mengirim 3.99 juta unit kendaraan pada Januari sampai November 2023. Angka tersebut tidaklah buruk karena sudah naik 15 persen.
Padahal saat ini China belum melakukan terobosan untuk Amerika Serikat dan baru masuk ke Eropa. Namun negara tersebut sudah menguasai beberapa pasar lain seperti Meksiko serta Rusia dengan angka signifikan.
Dilansir dari Carscoops, Tiongkok telah mengirim 730.000 kendaraan ke Rusia antara Januari sampai Oktober 2023. Jumlah itu meningkat tujuh kali lipat dibanding tahun sebelumnya.
Kemudian mereka juga mengirim sekitar 330.000 unit atau meningkat 71 persen. Jumlah ini bisa terus bertambah mengingat penerimaan pasar yang baik.
Bahkan tersiar kabar beberapa perusahaan China tengah berupaya untuk mendirikan basis produksi di sana. Dengan demikian mereka bisa mengakses pasar Amerika Serikat tanpa membayar bea masuk besar.
Tapi perlu diketahui bahwa tidak semua ekpor dari China menggunakan nama perusahaan lokal. Ada juga Tesla, Volvo, BMW hingga Buick yang diproduksi di sana dan dikirim ke beberapa negara.
Indonesia sendiri merupakan salah satu sasaran ekspor China. Hal ini sudah terlihat dari banyaknya perusahaan yang masuk ke Tanah Air dengan membawa model CBU.
Meski demikian beberapa perusahaan sudah menunjukkan komitmennya untuk membuka fasilitas produksi di Tanah Air. Mulai dari Chery, Neta hingga yang tebaru yaitu BYD.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
24 September 2024, 19:00 WIB
20 September 2024, 21:00 WIB
19 September 2024, 20:00 WIB
06 Agustus 2024, 14:00 WIB
29 Juli 2024, 17:38 WIB
Terkini
17 Oktober 2024, 09:00 WIB
Aion Hyptec HT siap dikirim hingga akhir bulan ke pelanggan pertama yang sudah memesan pada GIIAS 2024
17 Oktober 2024, 08:00 WIB
Chery menyiapkan iCAR 03 untuk mendorong penjualan mobil listrik serta bersaing dengan BYD di Indonesia
17 Oktober 2024, 07:00 WIB
Kebijakan seperti ganjil genap dinilai kurang efektif jika melihat pertumbuhan kendaraan bermotor saat ini
17 Oktober 2024, 06:00 WIB
Masyarakat dapat mendatangi salah satu lokasi SIM Keliling Jakarta hari ini untuk mengurus dokumen berkendara
17 Oktober 2024, 06:00 WIB
Ganjil genap Jakarta 17 Oktober 2024 masih terbilang ketat karena kepolisian menggelar operasi Zebra
17 Oktober 2024, 06:00 WIB
Perpanjangan SIM A dan C bisa dilakukan dengan mudah di SIM keliling Bandung, simak syarat lengkapnya
16 Oktober 2024, 20:00 WIB
Ada dua model produksi Wuling, berikut sejumlah mobil milik Veronica Tan calon menteri Prabowo Subianto
16 Oktober 2024, 19:01 WIB
Pemberlakuan tarif impor EV oleh Uni Eropa membuat BYD lakukan ekspansi lewat pembangunan pabrik di luar China