Nissan Tertinggal Jauh dari Merek Jepang Lain di RI Karena Ini
20 Juni 2025, 17:00 WIB
Carlos Ghosn tuntut Nissan, dia merasa nama baiknya dicemarkan difitnah atas tuduhan dari perusahaan asal Jepang
Oleh Satrio Adhy
TRENOTO – Carlos Ghosn mantan bos Nissan sepertinya tengah berupaya membersihkan namanya. Sebab dia menganggap telah dituduh melakukan penyalahgunaan keuangan saat memimpin perusahaan otomotif asal Jepang.
Hal itu membuatnya jadi buronan dan terpaksa bersembunyi. Kini menurut laporan dari Carscoops, Carlos Ghosn tuntut Nissan.
Tak main-main, Ghosn meminta ganti rugi ke mantan perusahaannya sebesar 1 miliar dolar atau sekitar Rp15 triliun. Dia mengajukan gugatannya di Pengadilan Kasasi di Lebanon
Pria 69 tahun itu menilai Nissan beserta dua perusahaan maupun 12 orang lainnya melakukan pencemaran nama baik, fitnah juga membuat bukti palsu.
Laporannya dilayangkan tim kuasa hukum Ghosn pada Mei tahun 2023. Mereka mengatakan kalau tuduhannya sangat merugikan kliennya.
"Tuduhan serius dan sensitif (yang ditujukan kepada Ghosn) akan melekat di benak orang selama bertahun-tahun," kata tim hukum Ghosn dalam gugatannya.
Maka dari itu Carlos Ghosn tuntut Nissan. Dia bertekad buat berjuang hingga gugatannya dimenangkan oleh pengadilan.
"Kami memiliki pertempuran panjang di depan. Kita akan berjuang sampai akhir," kata Ghosn.
Lebih jauh dia mengatakan kalau gugatannya dimenangkan, Ghosn berjanji bakal membongkar apa yang sebenarnya terjadi. Sehingga namanya bisa kembali bersih lagi.
“Saya berharap mereka akan memberikan sejumlah uang ini serta bakal berbicara dengan para pemegang saham tentang apa yang terjadi dan penyebabnya,” kata pengusaha kelahiran 1954.
Terkait hal tersebut, juru bicara Nissan tidak mengomentari tuntutan mantan petingginya. Namun keduanya dijadwalkan menjalani sesi sidang pada 18 September 2023.
Seperti diketahui, Carlos Ghosn sebelumnya menjabat sebagai CEO Nissan. Dia lalu dinyatakan bersalah serta menjadi tahanan rumah di November 2018.
Hal itu karena aduan laporan gaji yang tidak sesuai. Kemudian dituding menyalahgunakan uang perusahaan.
Akan tetapi dia menuding bahwa tuduhan terhadapnya adalah bagian dari rencana bos Nissan untuk menghentikan merger yang dipimpin Ghosn dengan Renault.
Selanjutnya pada Desember 2019, Ghosn kabur dari Jepang. Dilakukannya dengan bersembunyi di dalam kotak alat musik.
Dirinya menghabiskan waktu selama 30 menit di dalam kotak agar dapat masuk ke pesawat jet pribadi dan terbang ke Lebanon. Sekarang ini Carlos Ghosn berada di Beirut.
Mantan bos Nissan itu bisa bebas tinggal di sana. Pasalnya Lebanon merupakan negara yang tidak memiliki perjanjian ekstradisi dengan Jepang.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
20 Juni 2025, 17:00 WIB
19 Juni 2025, 14:00 WIB
18 Juni 2025, 23:00 WIB
16 Juni 2025, 18:10 WIB
30 Mei 2025, 11:00 WIB
Terkini
04 Juli 2025, 12:52 WIB
Xiaomi berminat mengekspor mobil listrik ke pasar global, tetapi masih ada satu penghambat yang dihadapi
04 Juli 2025, 11:41 WIB
Lamborghini yang dikendaraan Diogo Jota bersama sang adik terbakar saat kecelakaan di jalan tol A52, Spanyol
04 Juli 2025, 09:00 WIB
Dishub DKI menyiapkan teknologi senilai Rp 120 miliar untuk mengatasi kemacetan lalu lintas yang ada di Ibu Kota
04 Juli 2025, 08:00 WIB
Pemerintah terbuka jika merek Jepang mau ikut program insentif impor mobil listrik seperti yang dinikmati BYD
04 Juli 2025, 07:00 WIB
Aismoli berharap rencana pemberian subsidi motor listrik pada bulan depan bukan sekadar harapan palsu
04 Juli 2025, 06:00 WIB
Mendekati akhir pekan, SIM keliling Jakarta masih beroperasi sebagai fasilitas alternatif perpanjangan SIM
04 Juli 2025, 06:00 WIB
Ganjil genap Jakarta 4 Juli 2025 kembali diterapkan guna menghindari terjadinya kemacetan khususnya di jam sibuk
04 Juli 2025, 06:00 WIB
Salah satu lokasi SIM keliling Bandung yang tersedia jelang akhir pekan ada di Dago Plaza, JL. IR. Juanda