Kebakaran Saat Pengisian Daya EV Belum Tentu Disebabkan Baterai
21 Desember 2025, 13:00 WIB
Nissan resmi lepas status kepemilikan gedung yang mereka jadikan sebagai kantor pusat agar bisa terus beroperasi
Oleh Adi Hidayat
KatadataOTO – Nissan resmi menjual gedung kantor pusat mereka yang berada di Yokohama senilai 97 miliar Yen atau Rp 10,5 triliun. Aset tersebut kini dimiliki oleh MJI Godo Kaisha, perusahaan real estate berbasis di Tokyo.
Langkah ini diambil perusahaan untuk bisa bertahan di masa depan setelah menghadapi berbagai tantangan dalam beberapa waktu terakhir. Meski demikian, Nissan tidak memindahkan kantor pusatnya dari gedung tersebut.
Dilansir APNews, mereka kini menyewanya dari pemilik baru, sementara uang hasil penjualan akan digunakan untuk memodernisasi sistem internal di kantor pusat. Perusahaan juga berkomitmen meluncurkan sistem berbasis AI yang kini semakin berkembang.
Sayangnya, biaya sewa yang harus mereka bayarkan tidak disampaikan secara detail.
Walau tidak lagi menjadi pemilik, langkah ini dipercaya dapat membuat perusahaan tetap beroperasi secara normal untuk beberapa tahun ke depan. Mereka juga tidak kehilangan investasi yang telah dilakukan pada gedung tersebut.
Tidak bisa dipungkiri bahwa Nissan memang telah mengalami beberapa tahun yang cukup berat. Situasi itu menjadi semakin sulit setelah rencana merger dengan Honda menemui jalan buntu pada Februari 2025.
Dalam laporan penjualan periode April–September 2025, mereka mengaku mengalami kerugian sebesar 221,9 miliar yen atau setara Rp24,2 triliun. Beratnya situasi yang mereka hadapi membuat perusahaan harus melakukan berbagai langkah tak populer.
Salah satunya adalah memecat ribuan pegawai di seluruh dunia. Langkah tersebut dilakukan secara bertahap untuk mengurangi biaya operasional perusahaan.
Selain itu, pada April 2025 mereka juga telah menyepakati penjualan 51 persen sahamnya di Renault Nissan Automotive India Private Ltd (RNAIPL) kepada Renault. Nilai transaksinya dikabarkan cukup besar karena mencapai 200 juta euro dan akan selesai pada akhir kuartal kedua 2025.
Berkat langkah ini, saham Renault di perusahaan tersebut menjadi 100 persen. Namun, Nissan akan mendapatkan dana segar yang dibutuhkan agar bisa bertahan.
Meski demikian, Nissan menegaskan tidak meninggalkan kawasan tersebut. Mereka bahkan tetap memproduksi Magnite secara lokal agar penjualan tetap bisa dilakukan.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
21 Desember 2025, 13:00 WIB
19 Desember 2025, 11:00 WIB
15 Desember 2025, 15:00 WIB
13 Desember 2025, 11:00 WIB
13 Desember 2025, 07:00 WIB
Terkini
24 Desember 2025, 12:00 WIB
BYD jadi manufaktur otomotif dengan jumlah ekspor terbanyak ke dua di Tiongkok, berada tepat setelah Chery
24 Desember 2025, 11:00 WIB
Menurut Gaikindo kehadiran mobil nasional dapat membawa banyak dampak, apalagi jika harganya terjangkau
24 Desember 2025, 10:00 WIB
Kabar mobil listrik mungil Jetour X20e masih gelap meskipun sejumlah tenaga penjual sempat buka pemesanan
24 Desember 2025, 09:00 WIB
YIMM mengatakan kalau Yamaha Aerox listrik masih diperuntukan untuk para konsumen atau pasar di India
24 Desember 2025, 08:00 WIB
BMKG mengingatkan adanya potensi cuaca buruk selama libur Natal dan tahun baru sehingga masyarakat harus lebih waspada
24 Desember 2025, 07:00 WIB
Ganjil genap Jakarta ditiadakan sehingga masyarakat diharapkan bisa bermobilitas dengan lebih nyaman
24 Desember 2025, 06:00 WIB
Satu hari sebelum libur Natal 2025, kepolisian tetap menghadirkan SIM keliling Bandung demi memudahkan warga
24 Desember 2025, 06:00 WIB
Ganjil genap Jakarta 24 Desember 2025 akan digelar dengan pengawasan ketat dari kepolisian di berbagai lokasi