Kantor Pusat Nissan Resmi Dijual, Harganya Capai Rp 10,5 Triliun

Nissan resmi lepas status kepemilikan gedung yang mereka jadikan sebagai kantor pusat agar bisa terus beroperasi

Kantor Pusat Nissan Resmi Dijual, Harganya Capai Rp 10,5 Triliun
  • Oleh Adi Hidayat

  • Jum'at, 07 November 2025 | 10:00 WIB

KatadataOTO – Nissan resmi menjual gedung kantor pusat mereka yang berada di Yokohama senilai 97 miliar Yen atau Rp 10,5 triliun. Aset tersebut kini dimiliki oleh MJI Godo Kaisha, perusahaan real estate berbasis di Tokyo.

Langkah ini diambil perusahaan untuk bisa bertahan di masa depan setelah menghadapi berbagai tantangan dalam beberapa waktu terakhir. Meski demikian, Nissan tidak memindahkan kantor pusatnya dari gedung tersebut.

Dilansir APNews, mereka kini menyewanya dari pemilik baru, sementara uang hasil penjualan akan digunakan untuk memodernisasi sistem internal di kantor pusat. Perusahaan juga berkomitmen meluncurkan sistem berbasis AI yang kini semakin berkembang.

Sayangnya, biaya sewa yang harus mereka bayarkan tidak disampaikan secara detail.

Renault bakal temui Nissan
Photo : KatadataOTO

Walau tidak lagi menjadi pemilik, langkah ini dipercaya dapat membuat perusahaan tetap beroperasi secara normal untuk beberapa tahun ke depan. Mereka juga tidak kehilangan investasi yang telah dilakukan pada gedung tersebut.

Tidak bisa dipungkiri bahwa Nissan memang telah mengalami beberapa tahun yang cukup berat. Situasi itu menjadi semakin sulit setelah rencana merger dengan Honda menemui jalan buntu pada Februari 2025.

Dalam laporan penjualan periode April–September 2025, mereka mengaku mengalami kerugian sebesar 221,9 miliar yen atau setara Rp24,2 triliun. Beratnya situasi yang mereka hadapi membuat perusahaan harus melakukan berbagai langkah tak populer.

Salah satunya adalah memecat ribuan pegawai di seluruh dunia. Langkah tersebut dilakukan secara bertahap untuk mengurangi biaya operasional perusahaan.

Selain itu, pada April 2025 mereka juga telah menyepakati penjualan 51 persen sahamnya di Renault Nissan Automotive India Private Ltd (RNAIPL) kepada Renault. Nilai transaksinya dikabarkan cukup besar karena mencapai 200 juta euro dan akan selesai pada akhir kuartal kedua 2025.

Alasan Nissan GT-R R35 Disuntik Mati, Bakal Ada Versi Baru
Photo : Nissan

Berkat langkah ini, saham Renault di perusahaan tersebut menjadi 100 persen. Namun, Nissan akan mendapatkan dana segar yang dibutuhkan agar bisa bertahan.

Meski demikian, Nissan menegaskan tidak meninggalkan kawasan tersebut. Mereka bahkan tetap memproduksi Magnite secara lokal agar penjualan tetap bisa dilakukan.


Terkini

news
GIIAS Makassar Jadi Penutup Rangkaian Pameran Gaikindo Tahun Ini

GIIAS Makassar Jadi Penutup Rangkaian Pameran Gaikindo Tahun Ini

Seri pameran otomotif Gaikindo resmi memasuki akhir di GIIAS Makassar 2025, berlangsung sampai 9 November

mobil
Wuling Darion

Wuling Darion Pakai Platform Baru WFMS, Cek Keunggulannya

Wuling Darion dipasarkan dengan berbagai teknologi terbaru yang membuat kendaraan lebih efisien dan nyaman

otopedia
Catat Jadwal dan Lokasi SIM Keliling Bandung Awal November 2025

Syarat Pembuatan dan Perpanjangan SIM November 2025

Syarat pembuatan dan perpanjangan SIM November 2025 terbilang masih cukup mudah untuk dijalankan masyarakat

news
SIM Keliling Jakarta

Lokasi SIM Keliling Jakarta 7 November, Sebelum Akhir Pekan

Menjelang akhir pekan masyarakat masih bisa memanfaatkan layanan SIM keliling Jakarta, simak lokasi dan syaratnya

news
Lokasi SIM Keliling Bandung Hari Ini 7 November, Cek Jadwalnya

Lokasi SIM Keliling Bandung Hari Ini 7 November, Cek Jadwalnya

Sebelum akhir pekan kepolisian menghadirkan SIM keliling Bandung, bisa ditemukan di dua tempat berbeda

news
Ganjil genap Jakarta

Ganjil Genap Jakarta 7 November 2025, Masih Ketat di Akhir Pekan

Jelang libur akhir pekan, aturan ganjil genap Jakarta masih akan digelar dengan ketat untuk atasi kemacetan

mobil
Kehadiran Banyak Mobil Listrik Bikin Pengusaha Audio Menjerit

Kehadiran Banyak Mobil Listrik Bikin Pengusaha Audio Menjerit

Banyaknya teknologi terkini pada mobil listrik membuat para pemilik enggan melakukan modifikasi pada kendaraan

mobil
Pabrik Toyota

Mulai Tinggalkan Cina, Pabrikan Jepang Fokus ke India Ketimbang RI

Pabrikan Jepang mulai mengalihkan investasi mereka di Cina ke negara lain, sayang pilihannya bukan Indonesia