Insentif Mobil Hybrid Tidak Akan Lampaui EV, Tetap 3 Persen
30 Juni 2025, 09:00 WIB
Di samping elektrifikasi, penggunaan bahan bakar alternatif bakal digencarkan untuk bantu kurangi polusi
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Polusi udara terkhusus di wilayah Jakarta sudah memasuki tahap tidak baik. Selain itu ada beberapa kota lain yang juga memiliki kualitas udara tidak baik yakni Tangerang, Tangerang Selatan, Depok dan Bekasi.
Dampak polusi udara sendiri bisa dirasakan oleh berbagai pihak. Misal pandangan mata di area perkotaan yang semakin terhalang asap dan munculnya penyakit pernafasan di kalangan masyarakat.
“Sektor transportasi adalah kontributor nomor satu sebesar 44 persen,” ungkap Rizwan Alamsjah, Ketua III Gaikindo di ICE BSD, Tangerang Selatan, Selasa (23/7).
Pada gelaran GIIAS 2024 kali ini ia berharap dapat menjadi wadah untuk para pelaku industri untuk turut menyadari pentingnya mengurangi emisi dan mencapai target NZE (Net Zero Emission) per 2060.
“Kalau saja 70 persen kendaraan beroperasi penuh dalam satu tahun dan tempuh jarak 19.000 km, maka Indonesia akan keluarkan emisi CO2 kurang lebih 100 juta ton CO2 per tahun.
Mengingat Indonesia sendiri merupakan salah satu pasar otomotif terbesar di ASEAN dengan rata-rata emisi dihasilkan kendaraan roda empat mencapai 4,1 ton CO2 per tahun.
Salah satunya adalah lewat penggunaan bahan bakar alternatif seperti bioetanol maupun biodiesel dikombinasikan Flexy Engine dan teknologi hybrid.
Rizwan kemudian menjelaskan bahwa Flexy Engine sendiri didefinisikan sebagai kendaraan bermotor dengan penggerak motor bakar yang dapat menggunakan bahan bakar nabati hingga 100 persen.
“Pemerintah harus berusaha keras agar bahan pengganti bahan bakar fosil tersedia dan mudah dijumpai. Ini perlu kerja keras bersama dari semua pemangku kepentingan,” ucap Rizwan.
Bahan bakar alternatif diharapkan bisa bantuk mengurangi ketergantungan impor bahan bakar sekaligus mengurangi tingginya polusi udara terutama di kota Jakarta.
Sepanjang 2021-2023 pihak pemerintah telah melakukan pengetesan biodiesel dan mendapatkan hasil memuaskan. Sementara di 2024 pengujian bakal diterapkan pada peralatan non otomotif seperti peralatan pertanian dan pertambangan.
Rizwan menegaskan pentingnya kolaborasi semua pihak guna mewujudkan penerapan bahan bakar alternatif di masa mendatang. Hal tersebut bisa dibilang jadi satu bentuk transisi dari kendaraan konvensional ke BEV (Battery Electric Vehicle).
“Apabila 100 persen bahan bakar fosil diganti bahan bakar nabati dan diganti sistem penggerak KBLBB (Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai) maka dapat menjadi kendaraan ideal,” ucap Rizwan menutup perkataannya.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
30 Juni 2025, 09:00 WIB
26 Juni 2025, 10:00 WIB
26 Juni 2025, 08:00 WIB
25 Juni 2025, 08:00 WIB
24 Juni 2025, 22:00 WIB
Terkini
02 Juli 2025, 19:00 WIB
Berkat penampilan apiknya musim ini Marc Marquez diprediksi semakin dekat jadi juara dunia MotoGP 2025
02 Juli 2025, 18:00 WIB
Satu desain mobil yang diduga merupakan BYD Sealion 05 EV terdaftar di Indonesia, calon pesaing Neta X
02 Juli 2025, 17:00 WIB
Tidak hanya insentif, kemudahan akses infrastruktur juga jadi daya tarik agar orang beralih ke motor listrik
02 Juli 2025, 16:24 WIB
Harga tiket MotoGP Mandalika dan Malaysia 2025 memiliki perbedaan yang cukup mencolok di beberapa kelas
02 Juli 2025, 14:00 WIB
Bantu hilirisasi nikel, peneliti nilai pemerintah perlu lebih mendukung produsen mobil listrik baterai nikel
02 Juli 2025, 13:00 WIB
Subsidi motor listrik dikabarkan sudah semakin dekat untuk dikuncurkan oleh pemerintah ungkap Wamenperin
02 Juli 2025, 12:00 WIB
Aspal Sirkuit Sepang sudah diperbaiki untuk menyambut MotoGP Malaysia 2025 yang diselenggarakan Oktober
02 Juli 2025, 11:00 WIB
Pengolahan limbah baterai mobil listrik disebut menjadi tanggung jawab produsen didukung regulasi pemerintah