Penjualan Hyundai Amblas 37 Persen, Padahal Banyak Model Baru
13 Desember 2024, 13:00 WIB
Performa Hyundai Santa Fe Hybrid terbilang cukup menyenangkan untuk menjawan kebutuhan berkendara di beragam medan
Oleh Adi Hidayat
Puas melihat-lihat, tiba giliran kami mencoba langsung performa dari Hyundai Santa Fe Hybrid. Untuk mendapatkan posisi berkendara yang pas terbilang sangat mudah berkat hadirnya Electric Seat dan Tilt and Telescopic Steering.
Setelah mendapat posisi terbaik kami pun menekan pedal gas menuju Garut, Jawa Barat. Lokasi tersebut dinilai cukup menarik karena lintasannya cukup beragam sehingga cocok untuk membuktikan performa dari mobil.
Perlu diketahui bahwa Hyundai Santa Fe Hybrid menggunakan mesin Smartstream 1.598 cc T-GDi HEV lalu disandingkan turbocharged serta motor listrik berdaya 132 kW.
Berkat ini maka total tenaganya adalah 231 hp di 5.600 rpm dan torsi 367 Nm pada 1.000-4.100 rpm yang dialirkan ke dua roda depan melalui transmisi 6 percepatan otomatis.
Untuk menambah pengalaman berkedara tersedia beberapa mode berkendara pada mobil yaitu Eco, Sport dan Normal. Ketiganya bisa dipilih sesuai kebutuhan berkendara pengemudi.
Selama test drive kami memilih mode terakhir karena dinilai dapat menyeimbangkan antara kebutuhan berkendara dengan efisiensi bahan bakar. Sehingga bukan tidak mungkin opsi ini bakal banyak dipilih pemilik Hyundai Santa Fe Hybrid.
Keputusan memilih mode tersebut tersebut terbayar karena selama kami berkendara di jalan tol, performa Hyundai Santa Fe cukup meyakinkan. Mobil bisa melesat dengan kecepatan sedang hingga tinggi tanpa ada kendala.
Hadirnya fitur Blind-Spot Collision-Avoidance Assist (BCA) dan Blind-Spot View Monitor (BVM) juga sangat membantu khususnya saat harus bermanuver mendahului kendaraan lain.
Keluar pintu tol, kami pun harus menghadapi lalu lintas yang cukup padat. Untungnya posisi mengemudi Hyundai Santa Fe Hybrid cukup luas sehingga tidak menyulitkan dalam menjaga jarak aman dengan kendaraan di sekitar.
Seperti yang sudah disampaikan sebelumnya, jalur menuju Garut sangat terkenal akan tanjakannya. Namun hal tersebut rupanya sama sekali tidak menyulitkan kami untuk melawatinya.
Besarnya torsi mesin langsung terasa meski kami harus mengawali pendakian dari posisi yang kurang optimal. Tak perlu menekan pedal terlalu dalam tetapi performa mobil tetap bisa diandalkan.
Sementara ketika memasuki turunan, mesin pun berhenti bekerja digantikan oleh motor listrik yang mengambil daya dari baterai. Kombinasi ini pun diharapkan bisa membuat konsumsi bahan bakar menjadi lebih optimal.
Saat perjalanan dari Bandung ke kawah Kamojang, Garut, kami mendapat konsumsi BBM sebesar 13,6 km per liter. Angka itu didapatkan dalam cara mengemudi normal.
Artikel Terpopuler
Artikel Terkait
13 Desember 2024, 13:00 WIB
07 Desember 2024, 18:50 WIB
06 Desember 2024, 07:00 WIB
07 November 2024, 15:00 WIB
06 November 2024, 22:30 WIB
Terkini
15 Desember 2024, 12:00 WIB
Toyota Rush bekas menjadi pilihan masyarakat menjelang libur akhir tahun karena harganya lebih terjangkau
15 Desember 2024, 11:00 WIB
PPN 12 persen diberlakukan mulai tahun depan, memicu konsumen melakukan pembelian mobil baru sebelum 2025
15 Desember 2024, 10:00 WIB
Suzuki S-Presso bekas buatan 2023 bisa menjadi pilihan untuk pelanggan yang menginginkan mobil terkangkau
15 Desember 2024, 09:00 WIB
Kenaikan PPN menjadi 12 persen akan berdampak pada harga mobil, ini kisarannya untuk sejumlah model Toyota
15 Desember 2024, 08:00 WIB
Anda bisa melakukan pembelian mobil baru di Desember 2024 agar terhindar dari PPN 12 persen dan opsen
15 Desember 2024, 07:00 WIB
Jetour berencana untuk meningkatkan layanan purna jual dengan menghadirkan lebih banyak jaringan diler
14 Desember 2024, 21:00 WIB
Prestone baru saja meniagakan empat pelumas transmisi anyar, diklaim sesuai dengan kebutuhan kendaraan modern
14 Desember 2024, 20:00 WIB
Kontes menggambar dari Toyota yakni TDCAC digelar Auto2000, hadirkan inovasi kreatif anak melalui gambar