Menebak Mobil Ridwan Kamil yang Disita KPK, Ini Dugaannya
27 April 2025, 10:00 WIB
Performa Hyundai Santa Fe Hybrid terbilang cukup menyenangkan untuk menjawan kebutuhan berkendara di beragam medan
Oleh Adi Hidayat
Puas melihat-lihat, tiba giliran kami mencoba langsung performa dari Hyundai Santa Fe Hybrid. Untuk mendapatkan posisi berkendara yang pas terbilang sangat mudah berkat hadirnya Electric Seat dan Tilt and Telescopic Steering.
Setelah mendapat posisi terbaik kami pun menekan pedal gas menuju Garut, Jawa Barat. Lokasi tersebut dinilai cukup menarik karena lintasannya cukup beragam sehingga cocok untuk membuktikan performa dari mobil.
Perlu diketahui bahwa Hyundai Santa Fe Hybrid menggunakan mesin Smartstream 1.598 cc T-GDi HEV lalu disandingkan turbocharged serta motor listrik berdaya 132 kW.
Berkat ini maka total tenaganya adalah 231 hp di 5.600 rpm dan torsi 367 Nm pada 1.000-4.100 rpm yang dialirkan ke dua roda depan melalui transmisi 6 percepatan otomatis.
Untuk menambah pengalaman berkedara tersedia beberapa mode berkendara pada mobil yaitu Eco, Sport dan Normal. Ketiganya bisa dipilih sesuai kebutuhan berkendara pengemudi.
Selama test drive kami memilih mode terakhir karena dinilai dapat menyeimbangkan antara kebutuhan berkendara dengan efisiensi bahan bakar. Sehingga bukan tidak mungkin opsi ini bakal banyak dipilih pemilik Hyundai Santa Fe Hybrid.
Keputusan memilih mode tersebut tersebut terbayar karena selama kami berkendara di jalan tol, performa Hyundai Santa Fe cukup meyakinkan. Mobil bisa melesat dengan kecepatan sedang hingga tinggi tanpa ada kendala.
Hadirnya fitur Blind-Spot Collision-Avoidance Assist (BCA) dan Blind-Spot View Monitor (BVM) juga sangat membantu khususnya saat harus bermanuver mendahului kendaraan lain.
Keluar pintu tol, kami pun harus menghadapi lalu lintas yang cukup padat. Untungnya posisi mengemudi Hyundai Santa Fe Hybrid cukup luas sehingga tidak menyulitkan dalam menjaga jarak aman dengan kendaraan di sekitar.
Seperti yang sudah disampaikan sebelumnya, jalur menuju Garut sangat terkenal akan tanjakannya. Namun hal tersebut rupanya sama sekali tidak menyulitkan kami untuk melawatinya.
Besarnya torsi mesin langsung terasa meski kami harus mengawali pendakian dari posisi yang kurang optimal. Tak perlu menekan pedal terlalu dalam tetapi performa mobil tetap bisa diandalkan.
Sementara ketika memasuki turunan, mesin pun berhenti bekerja digantikan oleh motor listrik yang mengambil daya dari baterai. Kombinasi ini pun diharapkan bisa membuat konsumsi bahan bakar menjadi lebih optimal.
Saat perjalanan dari Bandung ke kawah Kamojang, Garut, kami mendapat konsumsi BBM sebesar 13,6 km per liter. Angka itu didapatkan dalam cara mengemudi normal.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
27 April 2025, 10:00 WIB
17 Maret 2025, 11:35 WIB
17 Maret 2025, 11:30 WIB
04 Maret 2025, 07:00 WIB
21 Februari 2025, 16:00 WIB
Terkini
17 Mei 2025, 14:58 WIB
Touring perayaan satu dekade Nmax dan JMC diinisiasi Yamaha, libatkan berbagai generasi motor Nmax dan Xmax
17 Mei 2025, 13:00 WIB
Damri siapkan 200 bus listrik baru sebagai armada TransJakarta yang jadi andalan mobilitas warga Ibu Kota
17 Mei 2025, 11:00 WIB
Kehadiran Chery Tiggo 8 CSH mencuri perhatian penggemar otomotif di Indonesia karena harganya terjangkau
17 Mei 2025, 09:00 WIB
Bakal fokus mempersiapkan kehadiran DST Concept, Mitsubishi masih belum mau luncurkan Xpander Hybrid di RI
17 Mei 2025, 07:15 WIB
Penjualan Mitsubishi tahun fiskal 2024 kembali turun, Xpander pun berhasl menjadi penyelamat perusahaan
16 Mei 2025, 21:00 WIB
Toyota Indonesia gelar pendampingan TEY di Sumatera Barat untuk mematangkan visi dan misi proposal proyek lingkungan
16 Mei 2025, 20:22 WIB
PT MMKSI resmi meluncurkan versi terbaru Mitsubishi Xpander dan Xpander Cross hari ini, simak daftar harganya
16 Mei 2025, 18:00 WIB
Toyota bZ4X Touring atau bZ Woodland punya dimensi sedikit lebih panjang dan tampilannya semakin sporti