Rotasi Ban Ternyata Penting Dilakukan, Ini Alasannya

Rotasi ban menjadi salah satu perawatan yang harus dilakukan pemilik kendaraan agar komponen berumur panjang

Rotasi Ban Ternyata Penting Dilakukan, Ini Alasannya

Biasanya, ban mobil depan lebih cepat aus dibandingkan bagian belakang, karena lebih banyak digunakan untuk pengereman sehingga banyak terjadi gesekan.

Ban yang tidak dirotasi ketika aus, akan memiliki usia pemakaiannya lebih pendek. Merotasi ban berfungsi untuk menambah usia pemakaian ban menjadi lebih panjang.

Tujuan lain dari merotasi ban yaitu mengetahui tekanan ban dan kerusakan yang terjadi.

Photo : Suzuki Indonesia

Waktu Rotasi Ban 

Meski digunakan secara bersamaan, tingkat keausan ban tidak dijamin merata. Tingkat keausan pada mobil tergantung dengan cara mengemudi, beban kendaraan, serta kondisi kaki-kaki. Semakin berat beban yang dibawa, maka tingkat keausannya semakin cepat.

Rotasi ban dilakukan ketika tingkat keausan sudah terlihat. Waktu normal untuk merotasi ban ketika penggunaan ialah 6 bulan atau disesuaikan dengan kondisi ban.

Teknik ini dapat dilakukan pengendara ketika mobil menyentuh jarak 10.000 km untuk kecepatan normal.

Namun, untuk mobil yang digunakan dengan kecepatan tinggi sebaiknya melakukan rotasi ketika mencapai jarak 5.000 km.

Mobil yang dipakai dengan kecepatan tinggi, membuat tingkat keausan ban lebih cepat. Merotasi ban juga dapat dilakukan bersamaan dengan servis berkala.

Cara Melakukan Rotasi Ban

Rotasi ban mobil yang benar bisa dilakukan dengan 2 teknik, yaitu searah maupun menyilang. Tak hanya 4 ban, ban cadangan dengan ukuran yang sama juga bisa dilibatkan.

Merotasi ban dengan teknik searah merupakan cara paling mudah. Caranya, ban belakang sebelah kanan dirotasi dengan ban depan sebelah kanan, atau sebaliknya.

Sedangkan untuk ban belakang sebelah kiri akan dirotasi dengan bagian depan sebelah kiri, begitupun sebaliknya.

Teknik kedua yaitu teknik menyilang. Teknik ini banyak digunakan untuk merotasi jenis penggerak depan (Front Wheel Drive) maupun belakang (Rear Wheel Drive).


Terkini

otosport
Bagnaia

Belum Optimal, CEO Ducati Mulai Khawatir dengan Performa Bagnaia

Performa Francesco Bagnaia sebenarnya cukup baik namun adanya keluhan pada motor menjadi masalah yang harus diselesaikan

mobil
Chery dan Kemnaker

Chery dan Kemnaker Buka Pelatihan Tenaga Kerja Bidang EV

Pelatihan yang digelar Chery dan Kemnaker bermaksud mempersiapkan tenaga kerja bersaing di era elektrifikasi

mobil
Menakar Peluang Toyota Vios Hybrid Melantai di GIIAS 2025

Menimbang Peluang Toyota Vios Hybrid Melantai di GIIAS 2025

Melansir Permendagri Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2025, terdapat nama Toyota Vios Hybrid dengan dua kode

mobil
GIIAS 2025

BYD Berharap Bisa Jual 5 Ribu Mobil Listrik di GIIAS 2025

BYD akan tampil jor-joran pada ajang GIIAS 2025 dengan memboyong seluruh unit andalannya termasuk Atto 1

mobil
Astra Financial

Astra Financial Gelar Promo Tukar Tambah Kendaraan di GIIAS 2025

Astra Financial mudahkan pelanggan yang ingin melakukan tukar tambah kendaraan di GIIAS 2025 dengan beragam promo

news
Laksana Pasarkan Bus Listrik Nucleus 6, Bisa Buat Transjakarta

Laksana Pasarkan Bus Listrik Nucleus 6, Bisa Buat Transjakarta

Karoseri Laksana meluncurkan bus listrik Nucleus 6 yang diklaim dapat memanjakan penumpang disabilitas

mobil
Target transaksi Astra Financial di GIIAS 2025

Target Transaksi Astra Financial di GIIAS 2025 Capai Rp 2,4 Triliun

Penurunan penjualan buat Astra Financial tidak mau muluk dalam menentukan target nilai transaksi di GIIAS 2025

mobil
Daftar Harga Mobil LCGC di Juli 2025, Agya dan Brio Rp 200 Jutaan

Daftar Harga Mobil LCGC di Juli 2025, Termurah Rp140 Jutaan

Harga mobil LCGC di Juli 2025 sudah tidak murah lagi, seperti banderol Toyota Agya yang tembus Rp 200 jutaan