Geely Starray EM-i Buatan Purwakarta Mulai Diserahkan ke Konsumen
02 November 2025, 09:00 WIB
Produsen mobil mewah asal Eropa tidak siap hadapi transisi elektrifikasi, lakukan banyak pengurangan pegawai
Oleh Serafina Ophelia
Sementara itu, tahun lalu Volkswagen turut mengambil langkah serupa. Rencananya akan ada lebih dari 35.000 pekerja di Jerman dirumahkan per 2030.
Sekadar informasi, berbagai merek lain seperti Tesla, Ford serta Mercedes-Benz turut mengalami tekanan dari gempuran mobil listrik Cina.
Pada hasil riset terbaru dari IMD FRI (Future Readiness Indicator) Automotive 2025, posisi Tesla sebagai produsen otomotif terinovatif sejak 2019 harus digeser oleh BYD.
Merek besutan Elon Musk itu dikepung brand Cina lain yaitu Li Auto dan Geely. Entitas lain dinilai kurang responsif di tengah gejolak pasar otomotif.
“VW dan Stellantis tak cukup gesit mengantisipasi perubahan industri otomotif global,” kata Howard Yu, Profesor Manajemen dan Inovasi serta Direktur Pusat Kesiapan Masa Depan IMD dalam keterangan resminya.
Faktor yang membuat merek Cina unggul adalah gencarnya ekspansi teknologi dan perluasan jaringan pabrik, tersebar di negara global.
Kemudian langkah pengembangan mobilnya cenderung berbeda dari merek lain. Karena difokuskan pada software serta integrasi digital.
Hal tersebut memudahkan konsumen dalam berbagai hal. Misal, beberapa mobil Cina tak mewajibkan pelanggan membawa kendaraannya ke bengkel apabila ada komponen yang perlu diperbarui.
Sebab dapat dilakukan secara OTA alias Over The Air. Manufaktur cukup melakukan pembaruan software, seperti untuk pengaturan suspensi dan fitur keamanan.
Di Indonesia, merek Cina kerap menghadirkan inovasi guna memikat konsumen. Terbarunya adalah menghadirkan PHEV (Plug-in Hybrid Electric Vehicle) dengan harga murah.
Perlu diketahui, sebelum ada Tiggo 8 CSH (Chery Super Hybrid) atau PHEV versi Chery, PHEV di RI dilego mulai Rp 1 miliar ke atas.
Sementara Chery memboyong PHEV mereka dengan harga 499 jutaan khusus 1.000 pembeli pertama, dari harga normal Rp 519 jutaan.
Brand ternama lain seperti BYD (Build Your Dreams) yang disebut sebagai pelopor PHEV, juga berpeluang menghadirkan teknologi mereka yaitu DM-i di masa mendatang.
Sub merek mewah BYD, Denza disebut berhasil menggebrak pasar karena menghadirkan D9, MPV (Multi Purpose Vehicle) bertenaga listrik mewah seharga Rp 950 jutaan.
Buat perbandingan, kompetitor Denza D9 seperti Toyota Alphard dan Vellfire HEV (Hybrid Electric Vehicle) dijual Rp 1,7 miliar ke atas.
Hal tersebut tentu perlu menjadi perhatian banyak produsen lain, apabila ingin bersaing menghadapi gempuran produk Tiongkok.
Artikel Terpopuler
Artikel Terkait
02 November 2025, 09:00 WIB
01 November 2025, 11:00 WIB
01 November 2025, 06:00 WIB
31 Oktober 2025, 11:00 WIB
30 Oktober 2025, 21:11 WIB
Terkini
03 November 2025, 11:00 WIB
Perayaan Halloween oleh sebagian orang di Bandung membuat jalanan terlihat berbeda dari malam biasanya
03 November 2025, 10:02 WIB
Veda Ega Pratama mampu tampilan maksimal di JuniorGP Catalunya 2025 dengan finish di urutan enam dan sembilan
03 November 2025, 10:00 WIB
Geely Starray EM-i PHEV menambah lagi opsi harga mobil hybrid per November 2025, simak daftar lengkapnya
03 November 2025, 09:00 WIB
Ada diskon yang cukup besar untuk pembelian Toyota Veloz bermesin konvensional bagi para konsumen di Jakarta
03 November 2025, 08:00 WIB
Jasa Marga kembali lakukan perbaikan di lima titik tol TransJawa untuk menjaga kenyamanan pengguna jalan
03 November 2025, 07:00 WIB
Cegah terjadinya balap liar, kepolisian incar bengkel modifikasi ilegal yang kerap jadi langganan pelaku
03 November 2025, 06:00 WIB
Seperti pada bulan-bulan sebelumnya, kepolisian kembali menghadirkan SIM keliling Bandung di dua lokasi
03 November 2025, 06:00 WIB
SIM keliling Jakarta kembali dibuka seperti biasa awal pekan ini, ada lima lokasi tersebar di area Ibu Kota