Ada Seres E1 Black Edition Limited di GIIAS, Harga Rp 200 Jutaan
27 Juli 2025, 10:00 WIB
Produsen mobil mewah asal Eropa tidak siap hadapi transisi elektrifikasi, lakukan banyak pengurangan pegawai
Oleh Serafina Ophelia
Sementara itu, tahun lalu Volkswagen turut mengambil langkah serupa. Rencananya akan ada lebih dari 35.000 pekerja di Jerman dirumahkan per 2030.
Sekadar informasi, berbagai merek lain seperti Tesla, Ford serta Mercedes-Benz turut mengalami tekanan dari gempuran mobil listrik Cina.
Pada hasil riset terbaru dari IMD FRI (Future Readiness Indicator) Automotive 2025, posisi Tesla sebagai produsen otomotif terinovatif sejak 2019 harus digeser oleh BYD.
Merek besutan Elon Musk itu dikepung brand Cina lain yaitu Li Auto dan Geely. Entitas lain dinilai kurang responsif di tengah gejolak pasar otomotif.
“VW dan Stellantis tak cukup gesit mengantisipasi perubahan industri otomotif global,” kata Howard Yu, Profesor Manajemen dan Inovasi serta Direktur Pusat Kesiapan Masa Depan IMD dalam keterangan resminya.
Faktor yang membuat merek Cina unggul adalah gencarnya ekspansi teknologi dan perluasan jaringan pabrik, tersebar di negara global.
Kemudian langkah pengembangan mobilnya cenderung berbeda dari merek lain. Karena difokuskan pada software serta integrasi digital.
Hal tersebut memudahkan konsumen dalam berbagai hal. Misal, beberapa mobil Cina tak mewajibkan pelanggan membawa kendaraannya ke bengkel apabila ada komponen yang perlu diperbarui.
Sebab dapat dilakukan secara OTA alias Over The Air. Manufaktur cukup melakukan pembaruan software, seperti untuk pengaturan suspensi dan fitur keamanan.
Di Indonesia, merek Cina kerap menghadirkan inovasi guna memikat konsumen. Terbarunya adalah menghadirkan PHEV (Plug-in Hybrid Electric Vehicle) dengan harga murah.
Perlu diketahui, sebelum ada Tiggo 8 CSH (Chery Super Hybrid) atau PHEV versi Chery, PHEV di RI dilego mulai Rp 1 miliar ke atas.
Sementara Chery memboyong PHEV mereka dengan harga 499 jutaan khusus 1.000 pembeli pertama, dari harga normal Rp 519 jutaan.
Brand ternama lain seperti BYD (Build Your Dreams) yang disebut sebagai pelopor PHEV, juga berpeluang menghadirkan teknologi mereka yaitu DM-i di masa mendatang.
Sub merek mewah BYD, Denza disebut berhasil menggebrak pasar karena menghadirkan D9, MPV (Multi Purpose Vehicle) bertenaga listrik mewah seharga Rp 950 jutaan.
Buat perbandingan, kompetitor Denza D9 seperti Toyota Alphard dan Vellfire HEV (Hybrid Electric Vehicle) dijual Rp 1,7 miliar ke atas.
Hal tersebut tentu perlu menjadi perhatian banyak produsen lain, apabila ingin bersaing menghadapi gempuran produk Tiongkok.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
27 Juli 2025, 10:00 WIB
26 Juli 2025, 19:00 WIB
26 Juli 2025, 09:00 WIB
25 Juli 2025, 22:32 WIB
25 Juli 2025, 22:30 WIB
Terkini
27 Juli 2025, 11:00 WIB
Rexco gelar promo penjualan di GIIAS 2025 dengan memberi beragam bonus menarik untuk para pelanggannya
27 Juli 2025, 10:00 WIB
Seres E1 Black Edition Limited hasil kolaborasi dengan Scuto dan Venom dijual dalam pameran GIIAS 2025
27 Juli 2025, 09:00 WIB
Sub merek dari Chery yakni Lepas akhirnya memperkenalkan tiga lini kendaraanya secara perdana di GIIAS 2025
27 Juli 2025, 08:00 WIB
Pertamina Lubricants merilis oli khusus mesin diesel terbaru di perhelatan GIIAS 2025, berikut harganya
27 Juli 2025, 07:00 WIB
Harley-Davidson Pan America 1250 ST diluncurkan di GIIAS 2025 untuk menggoda pecinta touring di Tanah Air
27 Juli 2025, 06:41 WIB
Pada momen GIIAS 2025, Honda Beat FI dan Street bersolek mempercantik diri dengan warna serta striping baru
26 Juli 2025, 19:00 WIB
Vinfast memperluas jaringan bengkel resmi dengan berbagai pihak, penandatanganan Mou dilakukan di GIIAS 2025
26 Juli 2025, 18:00 WIB
Beberapa strategi yang dilakukan Suzuki mencakup keterlibatan komunitas di berbagai kegiatan termasuk GIIAS 2025