Link Live Streaming MotoGP Australia 2025: Pecco Berharap Podium
17 Oktober 2025, 14:00 WIB
Salah satu alasan pengembangan mesin motor balap di MotoGP dibekukan untuk menjaga keselamatan para Rider
Oleh Satrio Adhy
KatadataOTO – Kabar mengejutkan datang dari dunia MotoGP. Sebab pengembangan mesin motor balap para tim bakal dibekukan.
The Grand Prix Commission baru saja mengumumkan secara resmi pembekuan pengembangan jantung pacu kuda besi Marc Marquez dan kawan-kawan.
Rencana tersebut akan mulai diberlakukan pada MotoGP 2025 sampai 2026. Otomatis tidak ada motor baru selama dua tahun ke depan.
“Berarti para pabrikan harus menggunakan desain mesin 2025 mereka pada musim berikutnya,” bunyi pengumuman di laman resmi MotoGP, Minggu (13/10).
Terdapat beberapa alasan mengapa mereka memutuskan hal tersebut. Pertama adalah agar tim-tim yang ada fokus menyiapkan jantung pacu anyar untuk regulasi teknis baru.
Sebab di 2027, mesin motor balap di MotoGP akan berubah, yakni dengan penurunan kubikasi dari semula 1000 cc menjadi 850 cc.
“Komisi Grand Prix menyetujui proposal tersebut untuk mengendalikan biaya serta menjaga tingkat persaingan sebisa mungkin,” tegas mereka.
Dengan begitu diharapkan dapat membuat ajang balap kelas premier menjadi lebih aman. Selain itu terus berlanjut serta kian spektakuler.
Di sisi lain kuda besi Francesco Bagnaia dan kawan-kawan yang semakin cepat memunculkan kekhawatiran terhadap aspek keselamatan para Rider.
Apalagi dibutuhkan area Run-Off alias jalur penyelamatan yang lebih luas. Akan tetapi untuk menyediakannya tidak mudah.
Berangkat dari hal di atas maka mereka memutuskan buat membekukan spesifikasi motor balap di MotoGP 2025 hingga 2026.
Meski begitu, The Grand Prix Commission menjelaskan tidak semua pabrikan terdampak. Ada pengecualian pada tim dengan status konsesi D.
Artinya Honda maupun Yamaha terhindar dari peraturan baru tersebut. Sebab mereka dianggap jauh dari kata kompetitif dalam beberapa waktu.
Sehingga kedua pabrikan asal Jepang ini diberi kesempatan untuk melakukan pengembangan agar dapat bersaing dengan skuad lain.
Lalu agar mendapatkan 35 persen poin dalam balapan tersebut. Sehingga bisa naik ke grup C pada status konsesi.
Sementara pabrikan non-konsesi masih dimungkinkan untuk melakukan perubahan terhadap mesin motor mereka selama masa pembekuan.
Hanya saja harus ada alasan kuat serta jelas. Seperti pertimbangan aspek keselamatan atau reliabilitas.
“Koreksi untuk keselamatan, keandalan atau terbukti tidak tersedianya suku cadang dapat diizinkan bagi pabrikan manapun asal tidak ada peningkatan performa yang akan diperoleh,” tutup mereka.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
17 Oktober 2025, 14:00 WIB
16 Oktober 2025, 18:00 WIB
14 Oktober 2025, 20:00 WIB
14 Oktober 2025, 09:00 WIB
13 Oktober 2025, 20:00 WIB
Terkini
17 Oktober 2025, 14:00 WIB
Francesco Bagnaia berusaha buat tampil maksimal di MotoGP Australia 2025 untuk bisa mengamankan podium
17 Oktober 2025, 13:00 WIB
Hankook berencana melakukan banyak kolaborasi dengan pabrikan mobil listrik Cina yang ada di Indonesia
17 Oktober 2025, 12:00 WIB
Pastikan oli yang akan digunakan dapat membantu mengoptimalkan kinerja mesin dengan bahan bakar etanol
17 Oktober 2025, 11:00 WIB
Skema kredit Jaecoo J8 SHS Ardis terbilang menguntungkan mengingat ada tenor yang cukup panjang buat pelanggan
17 Oktober 2025, 10:00 WIB
Diler terbesar Xpeng di Indonesia resmi dibuka di kawasan Pondok Indah, tawarkan fasilitas lengkap 3S
17 Oktober 2025, 09:00 WIB
Yadea Ova memiliki sejumlah fitur yang memudahkan para penggunanya terkhusus perempuan di perkotaan besar
17 Oktober 2025, 08:00 WIB
Cara urus SIM Internasional di Indonesia tidak terlaly runit asalnya pemohon sudah menyiapkan semua berkasnya
17 Oktober 2025, 07:00 WIB
Setelah tiga dekade Tarif Transjakarta akan dinaikkan untuk menjaga keuangan daerah yang kini dapat tekanan