Klarifikasi Chery Soal Insiden Fengyun X3L di Gunung Tianmen
16 November 2025, 15:14 WIB
Jadi teknologi elektrifikasi yang populer di China, KatadataOTO rangkum perbedaan mobil EREV dan hybrid
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Ada satu teknologi di kendaraan elektrifikasi cukup populer digunakan di China yakni EREV (Extended Range Electric Vehicle). Sekilas EREV mirip seperti PHEV (Plug-in Hybrid Electric Vehicle).
Pasalnya kedua jenis mobil itu dapat di-charge lewat Charging Station tetapi juga dibekali mesin konvensional dan bisa diisi bensin. Sementara jenis yang umum digunakan termasuk di Indonesia adalah HEV (Hybrid Electric Vehicle).
HEV sendiri terbagi lagi jadi dua yakni Mild Hybrid dan Strong Hybrid. Perbedaan utamanya terletak di kapasitas baterai disematkan dan efisiensi penggunaan bahan bakarnya.
Dirangkum dari berbagai sumber, ada beberapa perbedaan mobil EREV dan hybrid. EREV secara sederhana merupakan mobil listrik yang mendapat bantuan daya dari mesin bensin.
Bedanya dengan mobil hybrid maupun PHEV, mesin konvensional di EREV tidak terhubung penggerak mobil sama sekali dan hanya berfungsi sebagai generator buat baterai.
Sehingga ketika baterai mobil EREV dalam kondisi Low, mesin konvensional dapat membantu mengisi dayanya.
Umumnya kapasitas baterai mobil EREV adalah sekitar 45 kWh, menawarkan jarak tempuh lebih tinggi dibandingkan PHEV. Beberapa model diklaim bisa menjelajah sampai 200 km dalam kondisi baterai penuh.
Bahkan terbarunya pabrikan asal Korea Selatan, Hyundai Motor mengklaim tengah mengembangkan teknologi EREV yang memungkinkan mobil memiliki jarak tempuh 900 km.
Bicara kelebihan, di China harga mobil EREV masih lebih rendah dibandingkan mobil listrik murni atau BEV. Sehingga bisa jadi pilihan atau alternatif mobil hybrid, memiliki sensasi berkendara nyaris seperti mobil listrik.
Namun belum bisa dipastikan bagaimana kisarannya apabila dipasarkan di Indonesia. Teknologi tersebut tergolong baru, kemudian versi serupanya yaitu PHEV seperti Toyota RAV4 GR Sport ditawarkan seharga Rp 1,150 miliar.
Angkanya terpaut jauh dari kebanyakan mobil listrik di dalam negeri saat ini. Apalagi sudah ada MPV setrum mulai Rp 300 jutaan, BYD M6 dan BEV produksi lokal mulai Rp 500 jutaan yakni Hyundai Kona.
Sementara kekurangannya adalah mesin konvensional di EREV menambah bobot kendaraan, bisa mencapai 300 kilogram. Ukurannya yang cukup besar ditambah baterai juga menyita ruang bagasi.
Artikel Terpopuler
Artikel Terkait
16 November 2025, 15:14 WIB
13 November 2025, 16:00 WIB
12 November 2025, 16:00 WIB
11 November 2025, 12:00 WIB
08 November 2025, 15:00 WIB
Terkini
16 November 2025, 21:24 WIB
Marco Bezzecchi tutup musim ini dengan capaian manis di MotoGP Valencia 2025 dengan finish pertama
16 November 2025, 17:00 WIB
Mazda EZ-6 dan Changan Deepal LO7 sama-sama berpeluang besar untuk dipasarkan ke konsumen di Tanah Air
16 November 2025, 15:14 WIB
Chery beri penjelasan soal Fengyun X3L yang alami kecelakaan saat sedang uji ketangguhan di Gunung Tianmen
16 November 2025, 13:00 WIB
Suzuki Ertiga bekas lansiran 2024 bisa jadi pilihan masyarakat buat berkendara saat libur Natal dan tahun baru
16 November 2025, 11:00 WIB
Puncak acara Honda Bikers Day 2025 memberikan pengalaman berbeda di Garut dengan puluhan ribu pemotor
16 November 2025, 09:00 WIB
Banyak kegiatan menarik disuguhkan buat para anggota komunitas selama Honda Culture Indonesia berlangsung
16 November 2025, 08:00 WIB
Honda ADV 160 membuktikan performanya dalam perjalanan melintasi pantai selatan Jawa Barat menuju HBD 2025
16 November 2025, 07:00 WIB
Pilihan Toyota Calya bekas lansiran 2024 makin menarik karena ada program TDP Rp 7 jutaan dan tenor panjang