Jangan Asal, Begini Cara Menggunakan Standar Tengah Motor
30 September 2022, 19:10 WIB
Melakukan perjalanan panjang, pemudik kendaraan pribadi harus mengetahui bahaya microsleep ketika berkendara
Oleh Dian Tami Kosasih
TRENOTO – Perjalanan ke kampung halaman membutuhkan waktu cukup panjang dan harus melintasi sejumlah jalan tol. Selain persiapan fisik, pengendara dengan kendaraan pribadi juga harus mengetahui bahaya microsleep.
Dapat menjadi penyebab kecelakaan, microsleep bisa terjadi apabila pengendara mengalami kelelahan otak. Salah satu penyebabnya ialah merasa bosan terhadap kondisi jalan yang lurus, sehingga kewaspadaan terhadap situasi dan kondisi jalan berangsur menurun.
Jusri Pulubuhu selaku Instruktur Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) menyebut bila microsleep tak hanya menyerang saat mengantuk, tapi juga bisa terjadi pada pengendara yang cukup beristirahat.
"Untuk miscrosleep itu biasanya terjadi karena otak kita tidak terstimulus. Lebih mudah dimengerti itu bukan mata yang tertidur tapi otak. Jadinya otak berhenti bekerja sejenak seperti orang melamun atau mabuk," kata Jusri.
Jusri menjelaskan bila pengemudi tak boleh menganggap remeh bahaya microsleep karena hal ini terjadi bukan disebabkan oleh lelahnya fisik ketika sedang berkendara.
"Ini sangat berbahaya karena kejadian microsleep bisa terjadi dengan mata terbuka maupun mata tertutup, jadi saat berkendara tidak boleh melamun, sebab itu salah satu ciri-cirinya," ujarnya.
Hal yang perlu diwaspadai ketika berkendara ialah microsleep bisa saja menyerang hanya dalam 30 detik. Setelah otak terstimulus di situlah bisa terjadi kejadian yang membahayakan.
Meski 30 detik merupakan waktu yang sangat sebentar tapi saat berkendara itu ada moment yang sangat penting. Terlebih terdapat pengendara lain yang memacu kendaraannya di sekitar kita.
"Jadi memang satu detik saja dalam kecepatan 60 kilometer per jam, mobil itu sudah bisa keluar ke bahu jalan, menabrak median jalan dan kejadian lain yang membahayakan," tuturnya.
Mereka yang mengalami microsleep akan sulit berkonsentrasi. Tak hanya itu, mereka juga cenderung tidak mendengar pembicaraan orang lain dan tidak memahami ketika diajak berbicara karena sulit mengingat kejadian 1 hingga 2 menit lalu. Selain itu, mata akan tetap terbuka namun dengan pandangan kosong.
Dengan tidak sengaja menjatuhkan barang yang dipegang. Tanda paling berbahaya adalah hilang kontrol sehingga kepala terjatuh tiba-tiba.
Kondisi tidur singkat secara tak sadar ini,dapat membuat pengendara kaget sehingga hilang kendali dan terjadi kecelakaan.
Cara paling mudah ialah mendengarkan lagu dengan tempo musik cepat. Microsleep bisa timbul ketika pengendara merasa bosan, seperti di tengah kemacetan atau sedang melintas di jalanan yang lurus
Saat mendengarkan lagu perhatian pengendara bisa teralihkan karena otak akan memproses suara yang terdengar.
Artikel Terpopuler
Artikel Terkait
30 September 2022, 19:10 WIB
02 Agustus 2022, 21:47 WIB
29 Juli 2022, 16:39 WIB
29 Juni 2022, 11:48 WIB
23 Juni 2022, 06:30 WIB
Terkini
19 Desember 2025, 08:00 WIB
Ketatnya persaingan membuat MG menyiapkan strategi khusus agar bisa bertahan dalam industri otomotif Indonesia
19 Desember 2025, 07:00 WIB
Tarif tol Jakarta Yogyakarta tidak bisa dikatakan murah karena mencapai lebih dari Rp 590 ribu sekali jalan
19 Desember 2025, 06:00 WIB
Lima tempat SIM keliling Jakarta masih tersedia hari ini, jangan sampai terlewat karena tak ada dispensasi
19 Desember 2025, 06:00 WIB
Ganjil genap Jakarta tetap diterapkan jelang libur Natal dan tahun baru 2026 yang berlangsung pekan depan
19 Desember 2025, 06:00 WIB
Sebelum akhir pekan, kepolisian tetap menghadirkan SIM keliling Bandung untuk melayani para pengendara
18 Desember 2025, 21:00 WIB
Jetour punya rencana membangun pabrik mandiri di Indonesia, saat ini masih menggunakan fasilitas milik Handal
18 Desember 2025, 20:00 WIB
Regulasi desain door handle atau gagang pintu EV akan diperketat di Cina, persulit evakuasi saat kecelakaan
18 Desember 2025, 19:00 WIB
Penyelenggaraan F4 di Sirkuit Mandalika menjadi kesempatan para pembalap serta tim Indonesia buat berkembang