Kemenperin Panggil Michelin Usai Tersebar Kabar PHK Massal
03 November 2025, 17:20 WIB
Setidaknya ada beberapa penyebab umur ban pendek sehingga masyarakat harus lebih berhati-hati dalam merawatnya
Oleh Adi Hidayat
TRENOTO – Tidak bisa dipungkiri bahwa ban merupakan salah satu bagian terpenting kendaraan. Pasalnya komponen ini merupakan satu-satunya yang menyentuh jalan sehingga kondisinya harus dijaga agar tetap optimal.
Ada beberapa cara merawat ban agar tetap awet digunakan. Hal ini disampaikan Mochammad Fachrul Rozi, Customer Engineering Support PT Michelin Indonesia beberapa waktu lalu.
Dirinya membeberkan beberapa penyebab umur ban pendek atau cepat rusak utamanya pada mobil. Pertama adalah tekanan angin tidak dijaga.
Padahal menurutnya, komponen itu memiliki peran penting dalam menahan beban kendaraan. Ban dengan tekanan angin yang tepat akan memberi kenyamanan berkendara khususnya di jalan bergelombang.
“Tapi berdasarkan penelitan kami, 60 sampai 70 persen pemilik kendaraan tidak peduli terhadap tekanan. Akibatnya ban lebih cepat panas, menimbulkan stretch mark di bagian dalam sehingga karet akan putus serta kembung,” jelas Rozi di Jakarta (08/09).
Berikutnya adalah penggunaan semir ban berbahan dasar minyak dan silikon. Ia mengakui tampilannya menjadi mengkilap serta sedap dipandang, tetapi bila terbuat dari kedua zat tersebut justru bisa merusak.
“Oleh karena itu lebih baik gunakan yang berbahan air atau water based,” tambahnya kemudian.
Selanjutnya adalah teknik penambalan yang salah. Selama ini masyarakat biasanya hanya memperbaiki dengan memasukkan karet keras ke dalam ban bocor sehingga terjepit rapat dan menutup lubang.
“80 persen ban pecah di jalan tol terjadi karena kebocoran ditambal dengan cara salah sehingga menyebabkan ban melebar secara berkala. Akibatnya ban dapat pecah atau meledak sewaktu-waktu,” ungkap Rozi.
Menurutnya, perbaikan yang harus dilakukan adalah ban dilepas terlebih dahulu dari pelek. Setelah itu penambakan dilakukan dari dalam agar penutupan bisa lebih optimal.
Metode tersebut biasanya disebut dengan teknik press dan dinilai cukup optimal menutup lubang tanpa merusak lapisan ban. Menariknya lagi, tambal jenis ini dapat mengikuti elastisitas ketika mobil digunakan.
Sayangnya biaya perbaikannya cukup tinggi, sekitar Rp100.000 per bagian yang bocor. Selain itu pengerjaannya pun terbilang lama yaitu kurang lebih 1 jam.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
03 November 2025, 17:20 WIB
16 Oktober 2025, 20:00 WIB
30 September 2025, 12:00 WIB
25 September 2025, 17:05 WIB
17 September 2025, 21:00 WIB
Terkini
17 November 2025, 08:00 WIB
Sebagian ruas jalan di Tol Cipularang dan Padaleunyi ditutup untuk dilakukan perbaikan selama sepekan
17 November 2025, 07:00 WIB
Kementerian Perhubungan gelar pembatasan lalu lintas di kawasan wisata saat libur Natal dan tahun baru
17 November 2025, 06:00 WIB
Agar tidak terkena tilang saat Operasi Zebra 2025, Anda bisa memanfaatkan kehadiran SIM keliling Bandung
17 November 2025, 06:00 WIB
Lima lokasi SIM keliling Jakarta kembali dibuka seperti biasa, bisa untuk perpanjangan SIM A maupun C
17 November 2025, 06:00 WIB
Ganjil genap Jakarta 17 November 2025 berbarengan dengan penyelenggaraan operasi Zebra sehingga pengawasan lebih ketat
16 November 2025, 21:24 WIB
Marco Bezzecchi tutup musim ini dengan capaian manis di MotoGP Valencia 2025 dengan finish pertama
16 November 2025, 17:00 WIB
Mazda EZ-6 dan Changan Deepal LO7 sama-sama berpeluang besar untuk dipasarkan ke konsumen di Tanah Air
16 November 2025, 15:14 WIB
Chery beri penjelasan soal Fengyun X3L yang alami kecelakaan saat sedang uji ketangguhan di Gunung Tianmen