Ini Penyebab Umur Ban Pendek, Tambal Salah Satunya

Setidaknya ada beberapa penyebab umur ban pendek sehingga masyarakat harus lebih berhati-hati dalam merawatnya

Ini Penyebab Umur Ban Pendek, Tambal Salah Satunya

TRENOTO – Tidak bisa dipungkiri bahwa ban merupakan salah satu bagian terpenting kendaraan. Pasalnya komponen ini merupakan satu-satunya yang menyentuh jalan sehingga kondisinya harus dijaga agar tetap optimal.

Ada beberapa cara merawat ban agar tetap awet digunakan. Hal ini disampaikan Mochammad Fachrul Rozi, Customer Engineering Support PT Michelin Indonesia beberapa waktu lalu.

Dirinya membeberkan beberapa penyebab umur ban pendek atau cepat rusak utamanya pada mobil. Pertama adalah tekanan angin tidak dijaga.

BFGoodrich g-Force Phenom T/A
Photo : TrenOto

Padahal menurutnya, komponen itu memiliki peran penting dalam menahan beban kendaraan. Ban dengan tekanan angin yang tepat akan memberi kenyamanan berkendara khususnya di jalan bergelombang.

“Tapi berdasarkan penelitan kami, 60 sampai 70 persen pemilik kendaraan tidak peduli terhadap tekanan. Akibatnya ban lebih cepat panas, menimbulkan stretch mark di bagian dalam sehingga karet akan putus serta kembung,” jelas Rozi di Jakarta (08/09).

Berikutnya adalah penggunaan semir ban berbahan dasar minyak dan silikon. Ia mengakui tampilannya menjadi mengkilap serta sedap dipandang, tetapi bila terbuat dari kedua zat tersebut justru bisa merusak.

“Oleh karena itu lebih baik gunakan yang berbahan air atau water based,” tambahnya kemudian.

Selanjutnya adalah teknik penambalan yang salah. Selama ini masyarakat biasanya hanya memperbaiki dengan memasukkan karet keras ke dalam ban bocor sehingga terjepit rapat dan menutup lubang.

“80 persen ban pecah di jalan tol terjadi karena kebocoran ditambal dengan cara salah sehingga menyebabkan ban melebar secara berkala. Akibatnya ban dapat pecah atau meledak sewaktu-waktu,” ungkap Rozi.

Menurutnya, perbaikan yang harus dilakukan adalah ban dilepas terlebih dahulu dari pelek. Setelah itu penambakan dilakukan dari dalam agar penutupan bisa lebih optimal.

BFGoodrich Advantage Touring
Photo : Michelin Indonesia

Metode tersebut biasanya disebut dengan teknik press dan dinilai cukup optimal menutup lubang tanpa merusak lapisan ban. Menariknya lagi, tambal jenis ini dapat mengikuti elastisitas ketika mobil digunakan.

Sayangnya biaya perbaikannya cukup tinggi, sekitar Rp100.000 per bagian yang bocor. Selain itu pengerjaannya pun terbilang lama yaitu kurang lebih 1 jam.


Terkini

news
Motul 300V

Pelumas Motul 300V Buktikan Performa Maksimal Lewat Dyno Test

Pelumas anyar Motul 300V membuktikan kualitas performa maksimal motor melalui sesi pengujian Dyno Test

mobil
Produksi mobil April 2025

Produksi Mobil April 2025 Turun, Mitsubishi Geser Daihatsu

Jumlah produksi mobil April 2025 mengalami penurunan tajam hingga Mitsubishi berhasil raih posisi kedua

mobil
Toyota Soroti Dampak Tak Langsung Perang Tarif AS-Cina ke RI

Toyota Soroti Dampak Tak Langsung Perang Tarif AS-Cina ke RI

Meski tak mengekspor kendaraan ke AS, Toyota sebut tarif impor AS-Cina tetap berdampak ke industri otomotif RI

mobil
5 Mobil LCGC Terlaris April 2025, Sigra Unggul Jauh dari Brio

5 Mobil LCGC Terlaris di April 2025, Sigra Unggul Jauh dari Brio

Daihatsu Sigra masih mendominasi lima mobil LCGC paling laris sepanjang April 2025, bahkan unggul dari Brio

otopedia
Biaya pembuatan dan perpanjang SIM

Persyaratan Pembuatan dan Perpanjangan SIM, Tidak Bisa Asal

Persyaratan pembuatan dan perpanjangan SIM di Mei 2025 masih cukup ketat sehingga pemohon harus hati-hati

news
Lokasi SIM Keliling Bandung Hari Ini 15 Mei, Ada di The Kings

Lokasi SIM Keliling Bandung Hari Ini 15 Mei, Ada di The Kings

SIM Keliling Bandung hadir hari ini dari dua tempat berbeda, agar lebih mudah ditemukan para pengendara

news
SIM keliling Jakarta

Cek 5 Lokasi SIM Keliling Jakarta Hari Ini 15 Mei 2025

Masih berlaku dispensasi dengan syarat, manfaatkan fasilitas SIM keliling Jakarta yang tersebar di lima lokasi

news
Ganjil genap Jakarta

Ganjil Genap Jakarta 15 Mei 2025, Masih Jadi Andalan Atasi Macet

Pemerintah DKI menggelar rekayasa lalu lintas berupa ganjil genap Jakarta untuk mengatasi kemacetan lalu linta