Menjajal Ban Futuristik Zeneos Ionity, Asyik Diajak Touring
22 Mei 2025, 20:00 WIB
Setidaknya ada beberapa penyebab umur ban pendek sehingga masyarakat harus lebih berhati-hati dalam merawatnya
Oleh Adi Hidayat
TRENOTO – Tidak bisa dipungkiri bahwa ban merupakan salah satu bagian terpenting kendaraan. Pasalnya komponen ini merupakan satu-satunya yang menyentuh jalan sehingga kondisinya harus dijaga agar tetap optimal.
Ada beberapa cara merawat ban agar tetap awet digunakan. Hal ini disampaikan Mochammad Fachrul Rozi, Customer Engineering Support PT Michelin Indonesia beberapa waktu lalu.
Dirinya membeberkan beberapa penyebab umur ban pendek atau cepat rusak utamanya pada mobil. Pertama adalah tekanan angin tidak dijaga.
Padahal menurutnya, komponen itu memiliki peran penting dalam menahan beban kendaraan. Ban dengan tekanan angin yang tepat akan memberi kenyamanan berkendara khususnya di jalan bergelombang.
“Tapi berdasarkan penelitan kami, 60 sampai 70 persen pemilik kendaraan tidak peduli terhadap tekanan. Akibatnya ban lebih cepat panas, menimbulkan stretch mark di bagian dalam sehingga karet akan putus serta kembung,” jelas Rozi di Jakarta (08/09).
Berikutnya adalah penggunaan semir ban berbahan dasar minyak dan silikon. Ia mengakui tampilannya menjadi mengkilap serta sedap dipandang, tetapi bila terbuat dari kedua zat tersebut justru bisa merusak.
“Oleh karena itu lebih baik gunakan yang berbahan air atau water based,” tambahnya kemudian.
Selanjutnya adalah teknik penambalan yang salah. Selama ini masyarakat biasanya hanya memperbaiki dengan memasukkan karet keras ke dalam ban bocor sehingga terjepit rapat dan menutup lubang.
“80 persen ban pecah di jalan tol terjadi karena kebocoran ditambal dengan cara salah sehingga menyebabkan ban melebar secara berkala. Akibatnya ban dapat pecah atau meledak sewaktu-waktu,” ungkap Rozi.
Menurutnya, perbaikan yang harus dilakukan adalah ban dilepas terlebih dahulu dari pelek. Setelah itu penambakan dilakukan dari dalam agar penutupan bisa lebih optimal.
Metode tersebut biasanya disebut dengan teknik press dan dinilai cukup optimal menutup lubang tanpa merusak lapisan ban. Menariknya lagi, tambal jenis ini dapat mengikuti elastisitas ketika mobil digunakan.
Sayangnya biaya perbaikannya cukup tinggi, sekitar Rp100.000 per bagian yang bocor. Selain itu pengerjaannya pun terbilang lama yaitu kurang lebih 1 jam.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
22 Mei 2025, 20:00 WIB
15 April 2025, 11:00 WIB
15 April 2025, 09:00 WIB
22 Maret 2025, 17:00 WIB
07 Maret 2025, 20:00 WIB
Terkini
04 Juli 2025, 06:00 WIB
Mendekati akhir pekan, SIM keliling Jakarta masih beroperasi sebagai fasilitas alternatif perpanjangan SIM
04 Juli 2025, 06:00 WIB
Ganjil genap Jakarta 4 Juli 2025 kembali diterapkan guna menghindari terjadinya kemacetan khususnya di jam sibuk
04 Juli 2025, 06:00 WIB
Salah satu lokasi SIM keliling Bandung yang tersedia jelang akhir pekan ada di Dago Plaza, JL. IR. Juanda
03 Juli 2025, 22:00 WIB
Aprilia tengah menyiapkan rencana cadangan dengan mendekati Bastianini buat mengantisipasi kepergian Martin
03 Juli 2025, 21:00 WIB
Desain baru MG 4 EV resmi diperkenalkan di Cina dengan tampilan yang lebih ramah dibanding sebelumnya
03 Juli 2025, 20:00 WIB
Pengamat sorot sejumlah hal yang harus dilakukan produsen Jepang bertahan di tengah gempuran mobil BYD
03 Juli 2025, 19:00 WIB
Menurut Jaecoo dengan bergabung bersama Chery mereka tidak gentar buat bersaing dengan pabrikan Jepang
03 Juli 2025, 18:00 WIB
Penjualan BYD Group di Juni 2025 berhasil lampaui wholesales mobil Indonesia periode Januari sampai Mei 2025