Korlantas Hadirkan Aplikasi Baru untuk Perkuat Tilang ETLE
06 November 2024, 23:52 WIB
Titik peletakkan ETLE terbatas, penerapan tilang manual masih dianggap penting untuk menindak pelanggaran lalu lintas.
Oleh Serafina Ophelia
TRENOTO – Untuk memaksimalkan sistem ETLE (Electronic Traffic Law Enforcement) atau tilang elektronik kepolisian sudah tidak lagi memberlakukan tilang manual. Sebelumnya terhitung per 18 Oktober 2022 surat tilang mulai ditarik dari petugas yang berjaga.
Sehingga ketika terjadi pelanggaran lalu lintas sepenuhnya direkam oleh kamera ETLE ataupun ETLE mobile yang berada di lokasi pelanggaran. Hasil rekaman pelanggaran diproses di kantor kepolisian lalu pemilik kendaraan bersangkutan akan mendapatkan surat tilang dikirimkan ke rumah.
Dengan prosedur ini denda tilang tidak bisa dibayarkan secara langsung ke petugas namun harus dikonfirmasi terlebih dahulu dan dibayar melalui ATM. Ini juga diyakini dapat mengurangi potensi pungli (pungutan liar).
Meski begitu bukan berarti petugas kepolisian tidak bisa hadir di lapangan untuk menegur atau memberhentikan pelanggar. Brigjen Pol Aan Suhanan selaku Dirgakkum Korlantas Polri memaparkan bahwa banyak personil tidak berani turun ke lapangan padahal penegakkan hukum juga bisa berupa patroli dan gatur.
Sehingga walaupun petugas sudah tidak bisa melakukan tilang, masih boleh berada di lapangan untuk menegur ataupun memberi sosialisasi kepada masyarakat.
Saat ini ada tiga kriteria masyarakat berdasarkan kepatuhan hukumnya. Pertama tingkat paling rendah di mana pengendara tetap melanggar walaupun ada petugas. Kedua yaitu masyarakat patuh ketika ada petugas atau ETLE.
“Kelompok ketiga, tidak ada petugas tetap mematuhi, karena kesadarannya yang tinggi. Dilihat dari yang melanggar bahu jalan saat tol macet, tidak menggunakan helm dan sebagainya,” ucap Aan dikutip dari NTMC Polri, Kamis (15/12).
Prof. Tri Tjahjono, pakar transportasi dari Universitas Indonesia mengatakan bahwa ETLE merupakan sebuah keniscayaan karena lingkupnya masih kecil dan terbatas. Pelanggaran ditangkap menjadi tidak luas.
“Karena saya mengkritisi ETLE maka tilang manual masih diperlukan. Tilang manual masih efektif, maka ekosistemnya harus dibentuk. Dimana bila ekosistemnya belum dibentuk dan belum berskala nasional, maka tilang manual masih tetap diberlakukan,” paparnya.
Senada dengan pendapat tersebut Ki Darmaningtyas selaku Ketua INSTRAN (Institusi Studi Transportasi) menegaskan pentingnya pemberlakuan tilang manual dalam mencegah perbuatan salah lebih lanjut.
“Pelanggar dikenai langsung hari itu juga sehingga dapat mencegah perbuatan salah lebih lanjut. Bukan berarti menolak perintah Kapolri tapi dijalankan sesuai dengan kesiapannya. ETLE tetap terus dijalankan, namun tilang manual tetap diperlukan,” ungkapnya.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
06 November 2024, 23:52 WIB
28 Oktober 2024, 22:00 WIB
19 Oktober 2024, 15:00 WIB
17 Oktober 2024, 14:00 WIB
09 Oktober 2024, 22:00 WIB
Terkini
21 November 2024, 22:30 WIB
Kepolisian siapkan 59 kendaraan listrik untuk memenuhi beragam kebutuhan penugasan anggota di lapangan
21 November 2024, 22:00 WIB
Harga Aion V yang meluncur di GJAW 2024 diperkirakan mencapai Rp 500 jutaan dan sudah bisa dipesan dari sekarang
21 November 2024, 21:00 WIB
Perputaran uang judi online mencapai Rp 900 triliun, cukup untuk membeli Hyundai Tucson Hybrid secara tunai
21 November 2024, 20:00 WIB
Kebijakan opsen PKB serta PPN 12 persen yang bakal diterapkan awal 2025 diprediksi memberatkan industri motor
21 November 2024, 19:00 WIB
Indomobil Group baru saja menjalin kerja sama untuk menyediakan berbagai mobil listrik bagi PLN Icon Plus
21 November 2024, 18:00 WIB
Federal Oil menyambut kedatangan pembalap baru di tim Gresini Racing untuk beraksi di musim balap MotoGP 2025
21 November 2024, 17:00 WIB
Begini tampilan mobil konsep Toyota bZ7 yang debut di China, penggerak sampai baterainya disuplai oleh BYD
21 November 2024, 16:00 WIB
Jadi sasaran sejumlah manufaktur otomotif China, Neta mengungkapkan mengapa area Pluit terbilang potensial