Spesifikasi Changan Lumin EV, Mobil Listrik Mungil Rp 100 Jutaan
23 Agustus 2025, 09:00 WIB
Selain APAR, pemilik mobil listrik disarankan untuk membawa pemecah kaca untuk hadapi kondisi darurat
Oleh Adi Hidayat
KatadataOTO – Selama ini pemerintah telah mewajibkan kendaraan untuk membawa Alat Pemadam Api Ringan atau APAR untuk menghindari terjadinya kebakaran mobil. Namun hal tersebut ternyata dinilai kurang optimal untuk menyelamatkan nyawa.
Terlebih mobil listrik berpotensi terkunci secara otomatis saat terjadi insiden kebakaran. Hal tersebut akan menyulitkan penyelamatan khususnya bila ada orang di dalam kabin.
“Kendaraan listrik memang sangat sensitif untuk beberapa hal jadi penggunanya harus tahu langkah yang harus diambil saat kondisi darurat. Terlebih ketika ada insiden, maka mobil akan mati dan pintu tidak bisa terbuka,” ungkap ungkap Abdul Rozak Elly, CEO Voltron pada KatadataOTO (02/09)
Untuk menyematkan diri maka disarankan agar di dalam kabin disediakan palu pemecah kaca. Dengan demikian jiwa pengemudi maupun penumpang bisa segera diselamatkan.
“Pecahkan saja kaca kendaraan lalu keluar dari kabin. Jadi tidak perlu pusing bagaimana membuka pintu,” tambahnya.
Meski demikian Abdul Rozak menegaskan bahwa untuk membuat mobil listrik terbakar sebenarnya sangat sulit. Pasalnya harus ada pemicu utama agar terjadi hal tersebut seperti tumbukan atau pun konsleting.
“Beberapa waktu lalu malah ada mobil listrik yang kecelakaan hebat tetapi tidak terjadi kebakaran. Ini menunjukkan bahwa kebakaran pada Electric Vehicle sulit terjadi,” ungkapnya kemudian.
Sebelumnya diberitakan bahwa telah terjadi kebakaran mobil listrik di Korea Selatan saat terparkir di basement. Api pun kemudian merambat ke kendaraan lain yang berada di sekitarnya.
Perlu waktu yang cukup lama untuk memadamkannya sehingga penghuni apartemen di atasnya pun harus diungsikan guna menghindari situasi terburuk.
Hebatnya insiden tersebut membuat pemerintah setempat melakukan revisi terhadap aturan kendaraan elektrifikasi. Salah satunya adalah mewajibkan para produsen kendaraan untuk menyampaikan merek baterai yang mereka gunakan.
Mereka juga akan melakukan sertifikasi baterai untuk memastikan bahwa kendaraan yang beredar memang sudah sesuai regulasi dair pemerintah. Sehingga diharapkan di masa depan tidak akan terjadi lagi kebakaran mobil listrik di Korea Selatan.
Artikel Terpopuler
Artikel Terkait
23 Agustus 2025, 09:00 WIB
23 Agustus 2025, 07:00 WIB
22 Agustus 2025, 13:18 WIB
21 Agustus 2025, 18:00 WIB
21 Agustus 2025, 15:00 WIB
Terkini
23 Agustus 2025, 13:00 WIB
Car Free Day akan digelar di Rawamangun pada hari Minggu (24/08), masyarakat diminta siapkan jalur alternatif
23 Agustus 2025, 11:00 WIB
Suzuki XL7 hybrid bekas lansiran 2024 kini semakin banyak pilihannya untuk bisa dibeli dengan harga kompetitif
23 Agustus 2025, 09:00 WIB
Mobil listrik berukuran kecil Changan Lumin EV sudah terdaftar di Indonesia, berikut bocoran spesifikasinya
23 Agustus 2025, 07:00 WIB
Kabar kedatangan Daihatsu Ayla Ev kembali mencuat saat ADM merayakan produksi mobil kesembilan juta unit
22 Agustus 2025, 22:20 WIB
Saat ini Daihatsu Rocky Hybrid masih dipasarkan dengan status CBU Jepang untuk para konsumen di Indonesia
22 Agustus 2025, 19:30 WIB
Polytron Fox 200 resmi meluncur dengan beragam keunggulan untuk menjawab kebutuhan pengemudi perempuan
22 Agustus 2025, 18:00 WIB
Setelah menghadirkan produk unggulan di Indonesia, Daihatsu berhasil mencapai produksi sembilan juta unit
22 Agustus 2025, 17:43 WIB
BMW dikabarkan bakal menyuplai mesin untuk sejumlah lini mobil hybrid dan elektrifikasi Mercedes-Benz