Hyundai Tertarik Pasarkan Genesis di Indonesia, Siap Jegal BMW i7
05 September 2024, 20:00 WIB
Selain APAR, pemilik mobil listrik disarankan untuk membawa pemecah kaca untuk hadapi kondisi darurat
Oleh Adi Hidayat
KatadataOTO – Selama ini pemerintah telah mewajibkan kendaraan untuk membawa Alat Pemadam Api Ringan atau APAR untuk menghindari terjadinya kebakaran mobil. Namun hal tersebut ternyata dinilai kurang optimal untuk menyelamatkan nyawa.
Terlebih mobil listrik berpotensi terkunci secara otomatis saat terjadi insiden kebakaran. Hal tersebut akan menyulitkan penyelamatan khususnya bila ada orang di dalam kabin.
“Kendaraan listrik memang sangat sensitif untuk beberapa hal jadi penggunanya harus tahu langkah yang harus diambil saat kondisi darurat. Terlebih ketika ada insiden, maka mobil akan mati dan pintu tidak bisa terbuka,” ungkap ungkap Abdul Rozak Elly, CEO Voltron pada KatadataOTO (02/09)
Untuk menyematkan diri maka disarankan agar di dalam kabin disediakan palu pemecah kaca. Dengan demikian jiwa pengemudi maupun penumpang bisa segera diselamatkan.
“Pecahkan saja kaca kendaraan lalu keluar dari kabin. Jadi tidak perlu pusing bagaimana membuka pintu,” tambahnya.
Meski demikian Abdul Rozak menegaskan bahwa untuk membuat mobil listrik terbakar sebenarnya sangat sulit. Pasalnya harus ada pemicu utama agar terjadi hal tersebut seperti tumbukan atau pun konsleting.
“Beberapa waktu lalu malah ada mobil listrik yang kecelakaan hebat tetapi tidak terjadi kebakaran. Ini menunjukkan bahwa kebakaran pada Electric Vehicle sulit terjadi,” ungkapnya kemudian.
Sebelumnya diberitakan bahwa telah terjadi kebakaran mobil listrik di Korea Selatan saat terparkir di basement. Api pun kemudian merambat ke kendaraan lain yang berada di sekitarnya.
Perlu waktu yang cukup lama untuk memadamkannya sehingga penghuni apartemen di atasnya pun harus diungsikan guna menghindari situasi terburuk.
Hebatnya insiden tersebut membuat pemerintah setempat melakukan revisi terhadap aturan kendaraan elektrifikasi. Salah satunya adalah mewajibkan para produsen kendaraan untuk menyampaikan merek baterai yang mereka gunakan.
Mereka juga akan melakukan sertifikasi baterai untuk memastikan bahwa kendaraan yang beredar memang sudah sesuai regulasi dair pemerintah. Sehingga diharapkan di masa depan tidak akan terjadi lagi kebakaran mobil listrik di Korea Selatan.
Artikel Terpopuler
Artikel Terkait
05 September 2024, 20:00 WIB
05 September 2024, 18:00 WIB
05 September 2024, 12:00 WIB
05 September 2024, 10:00 WIB
04 September 2024, 19:00 WIB
Terkini
05 September 2024, 21:00 WIB
Toyota dan BMW sepakat untuk bekerjasama mengembangkan mobil hidrogen yang akan diluncurkan tahun 2028
05 September 2024, 20:00 WIB
Hyundai mulai berniat menjual Genesis, sebab minat masyarakat terhadap mobil listrik premium cukup tinggi
05 September 2024, 18:02 WIB
Walau mulai membaik, Honda dan Toyota menilai penjualan kendaraan di September 2024 masih penuh tantangan
05 September 2024, 18:00 WIB
Apabila pilihan kredit EV lebih bervariasi, penjualan mobil listrik di Indonesia diyakini bisa terbantu
05 September 2024, 16:00 WIB
Terdapat sejumlah ubahan yang terjadi pada Toyota Fortuner Facelift yang akan meluncur pada Jumat (6/9)
05 September 2024, 14:00 WIB
Penggunaannya diklaim mulai masif, Moeldoko sebut truk listrik MAB banyak diminta untuk operasional di IKN
05 September 2024, 13:00 WIB
Jadi Popemobile Paus Fransiskus untuk menyapa umat di Jakarta hari ini, berikut spesifikasi Pindad Maung MV3
05 September 2024, 12:00 WIB
RI masih jauh dari target produksi mobil listrik 600 ribu unit per 2030, Periklindo ungkap kendalanya