Toyota Siap Investigasi Insiden Kijang Innova Zenix Terbakar
15 Mei 2025, 13:00 WIB
Pemerintah Korea Selatan revisi beragam aturan untuk cegah kebakaran mobil listrik yang sempat terjadi di negara tersebut
Oleh Adi Hidayat
KatadataOTO – Pemerintah Korea Selatan sepakat mempercepat program sertfikasi baterai kendaraan listrik. Langkah ini diambil untuk meredakan kekhawatiran masyarakat terhadap keselamatan Electric Vehicle setelah kebakaran Mercedes-Benz EQE beberapa waktu lalu.
Proses sertifikasi akan dimulai pada Oktober 2024. Pemerintah juga mewajibkan produsen mobil di negara tersebut untuk menyampaikan identitas baterai yang dipakai dalam unit mereka sehingga masyarakat bisa menjadikannya sebagai pertimbangan.
Berkat sertifikasi maka diharapkan baterai Electric Vehicle di Korea Selatan bisa lebih aman dan risiko terjadinya insiden menurun dibanding sebelumnya. Meski demikian masyarakat juga harus paham bahwa ada banyak penyebab kebakaran mobil listrik.
Selain itu pemerintah merevisi aturan peralatan pemadam kebakaran. Salah satunya adalah memasang sistem penyiraman pipa air di tempat parkir bawah tanah serta stasiun pengisian daya kendaraan listrik.
Kemudian pemanfaatan alat yang bisa secara otomatis mencegah pengisian berlebih juga akan diperluas.
Perlu diketahui bahwa kebakaran yang terjadi pada Mercedes-Benz EQE di awal Agustus 2024 memang telah merubah pandangan masyarakat terhadap kendaraan listrik. Kendaraan dengan baterai Farasis Energy tersebut membutuhkan waktu delapan jam untuk dipadamkan serta merusak sedikitnya 140 mobil lain dan memaksa penghuni apartemen mengungsi.
Berdasarkan studi yang dilakukan oleh banyak pabrikan, kendaraan listrik sebenarnya jauh lebih sulit terbakar dibandingkan versi konvensional. Namun memadamkannya juga tidak mudah sehingga biasanya membutuhkan waktu lebih lama.
Kejadian kebakaran pun membuat industri kendaraan listrik Korea Selatan terpukul. Pemilik mobil listrik bahkan terkesan panik dan langsung menjual unit mereka melalui beragam platform.
Akibatnya harga jual kembali langsung merosot tajam dibanding unit baru. Sebagai contoh Sebelum insiden terjadi, Mercedes-Benz EQE bekas dijual antara 60-70 juta Won atau sekitar Rp 699 juta hingga Rp 815,5 juta.
Sekarang model EQE 300 lansiran 2023 hanya dijual 59 juta Won atau sekitar Rp 687,4 juta. Padahal unit baru ditawarkan 92 juta won, setara Rp 1,071 miliar.
Tak mengherankan bila pemerintah mempertimbangan situasi ini dengan sangat serius.
Artikel Terpopuler
Artikel Terkait
15 Mei 2025, 13:00 WIB
20 April 2025, 18:50 WIB
24 Maret 2025, 23:39 WIB
03 Maret 2025, 07:00 WIB
11 Oktober 2024, 08:00 WIB
Terkini
17 Mei 2025, 14:58 WIB
Touring perayaan satu dekade Nmax dan JMC diinisiasi Yamaha, libatkan berbagai generasi motor Nmax dan Xmax
17 Mei 2025, 13:00 WIB
Damri siapkan 200 bus listrik baru sebagai armada TransJakarta yang jadi andalan mobilitas warga Ibu Kota
17 Mei 2025, 11:00 WIB
Kehadiran Chery Tiggo 8 CSH mencuri perhatian penggemar otomotif di Indonesia karena harganya terjangkau
17 Mei 2025, 09:00 WIB
Bakal fokus mempersiapkan kehadiran DST Concept, Mitsubishi masih belum mau luncurkan Xpander Hybrid di RI
17 Mei 2025, 07:15 WIB
Penjualan Mitsubishi tahun fiskal 2024 kembali turun, Xpander pun berhasl menjadi penyelamat perusahaan
16 Mei 2025, 21:00 WIB
Toyota Indonesia gelar pendampingan TEY di Sumatera Barat untuk mematangkan visi dan misi proposal proyek lingkungan
16 Mei 2025, 20:22 WIB
PT MMKSI resmi meluncurkan versi terbaru Mitsubishi Xpander dan Xpander Cross hari ini, simak daftar harganya
16 Mei 2025, 18:00 WIB
Toyota bZ4X Touring atau bZ Woodland punya dimensi sedikit lebih panjang dan tampilannya semakin sporti