Chery Bakal Hancurkan Mobil yang Terbakar di Bekasi
24 Maret 2025, 23:39 WIB
Pemerintah Korea Selatan revisi beragam aturan untuk cegah kebakaran mobil listrik yang sempat terjadi di negara tersebut
Oleh Adi Hidayat
KatadataOTO – Pemerintah Korea Selatan sepakat mempercepat program sertfikasi baterai kendaraan listrik. Langkah ini diambil untuk meredakan kekhawatiran masyarakat terhadap keselamatan Electric Vehicle setelah kebakaran Mercedes-Benz EQE beberapa waktu lalu.
Proses sertifikasi akan dimulai pada Oktober 2024. Pemerintah juga mewajibkan produsen mobil di negara tersebut untuk menyampaikan identitas baterai yang dipakai dalam unit mereka sehingga masyarakat bisa menjadikannya sebagai pertimbangan.
Berkat sertifikasi maka diharapkan baterai Electric Vehicle di Korea Selatan bisa lebih aman dan risiko terjadinya insiden menurun dibanding sebelumnya. Meski demikian masyarakat juga harus paham bahwa ada banyak penyebab kebakaran mobil listrik.
Selain itu pemerintah merevisi aturan peralatan pemadam kebakaran. Salah satunya adalah memasang sistem penyiraman pipa air di tempat parkir bawah tanah serta stasiun pengisian daya kendaraan listrik.
Kemudian pemanfaatan alat yang bisa secara otomatis mencegah pengisian berlebih juga akan diperluas.
Perlu diketahui bahwa kebakaran yang terjadi pada Mercedes-Benz EQE di awal Agustus 2024 memang telah merubah pandangan masyarakat terhadap kendaraan listrik. Kendaraan dengan baterai Farasis Energy tersebut membutuhkan waktu delapan jam untuk dipadamkan serta merusak sedikitnya 140 mobil lain dan memaksa penghuni apartemen mengungsi.
Berdasarkan studi yang dilakukan oleh banyak pabrikan, kendaraan listrik sebenarnya jauh lebih sulit terbakar dibandingkan versi konvensional. Namun memadamkannya juga tidak mudah sehingga biasanya membutuhkan waktu lebih lama.
Kejadian kebakaran pun membuat industri kendaraan listrik Korea Selatan terpukul. Pemilik mobil listrik bahkan terkesan panik dan langsung menjual unit mereka melalui beragam platform.
Akibatnya harga jual kembali langsung merosot tajam dibanding unit baru. Sebagai contoh Sebelum insiden terjadi, Mercedes-Benz EQE bekas dijual antara 60-70 juta Won atau sekitar Rp 699 juta hingga Rp 815,5 juta.
Sekarang model EQE 300 lansiran 2023 hanya dijual 59 juta Won atau sekitar Rp 687,4 juta. Padahal unit baru ditawarkan 92 juta won, setara Rp 1,071 miliar.
Tak mengherankan bila pemerintah mempertimbangan situasi ini dengan sangat serius.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
24 Maret 2025, 23:39 WIB
03 Maret 2025, 07:00 WIB
11 Oktober 2024, 08:00 WIB
09 Oktober 2024, 11:00 WIB
02 Oktober 2024, 12:00 WIB
Terkini
01 April 2025, 18:19 WIB
Mengawali April 2025, harga BBM di seluruh SPBU milik swasta mengalami penurunan dengan jumlah bervariasi
01 April 2025, 15:00 WIB
Kepolisian memprediksi puncak arus balik Lebaran 2025 terjadi di akhir pekan, masyarakat diminta waspada
01 April 2025, 13:00 WIB
Dengan berbagai pertimbangan AHM memprediksi penjualan motor baru Honda akan meningkat pada kuartal pertama
01 April 2025, 11:00 WIB
Hyundai Stargazer facelift diduga terdaftar di RI dengan nama varian Carten, berpeluang meluncur tahun ini
01 April 2025, 08:00 WIB
Pihak kepolisian dapat menerapkan one way di Puncak Bogor secara situasional, berikut rincian aturannya
01 April 2025, 06:43 WIB
Ganjil genap Jakarta ditiadakan selama libur Lebaran 2025 sehingga masyarakat bisa bebas beraktivitas
31 Maret 2025, 16:17 WIB
Hybrid BYD Shark semakin dekat ke Indonesia, debut di Thailand dengan harga di kisaran Rp 800 jutaan
31 Maret 2025, 12:03 WIB
200 peserta mengikuti program mudik gratis bareng Diton 2025 dengan berbagai kota tujuan seperti ke Semarang