Upaya Pemprov DKI Jakarta Menghadapi Risiko Kebakaran EV
03 Desember 2025, 14:00 WIB
Pemerintah Korea Selatan revisi beragam aturan untuk cegah kebakaran mobil listrik yang sempat terjadi di negara tersebut
Oleh Adi Hidayat
KatadataOTO – Pemerintah Korea Selatan sepakat mempercepat program sertfikasi baterai kendaraan listrik. Langkah ini diambil untuk meredakan kekhawatiran masyarakat terhadap keselamatan Electric Vehicle setelah kebakaran Mercedes-Benz EQE beberapa waktu lalu.
Proses sertifikasi akan dimulai pada Oktober 2024. Pemerintah juga mewajibkan produsen mobil di negara tersebut untuk menyampaikan identitas baterai yang dipakai dalam unit mereka sehingga masyarakat bisa menjadikannya sebagai pertimbangan.
Berkat sertifikasi maka diharapkan baterai Electric Vehicle di Korea Selatan bisa lebih aman dan risiko terjadinya insiden menurun dibanding sebelumnya. Meski demikian masyarakat juga harus paham bahwa ada banyak penyebab kebakaran mobil listrik.
Selain itu pemerintah merevisi aturan peralatan pemadam kebakaran. Salah satunya adalah memasang sistem penyiraman pipa air di tempat parkir bawah tanah serta stasiun pengisian daya kendaraan listrik.
Kemudian pemanfaatan alat yang bisa secara otomatis mencegah pengisian berlebih juga akan diperluas.
Perlu diketahui bahwa kebakaran yang terjadi pada Mercedes-Benz EQE di awal Agustus 2024 memang telah merubah pandangan masyarakat terhadap kendaraan listrik. Kendaraan dengan baterai Farasis Energy tersebut membutuhkan waktu delapan jam untuk dipadamkan serta merusak sedikitnya 140 mobil lain dan memaksa penghuni apartemen mengungsi.
Berdasarkan studi yang dilakukan oleh banyak pabrikan, kendaraan listrik sebenarnya jauh lebih sulit terbakar dibandingkan versi konvensional. Namun memadamkannya juga tidak mudah sehingga biasanya membutuhkan waktu lebih lama.
Kejadian kebakaran pun membuat industri kendaraan listrik Korea Selatan terpukul. Pemilik mobil listrik bahkan terkesan panik dan langsung menjual unit mereka melalui beragam platform.
Akibatnya harga jual kembali langsung merosot tajam dibanding unit baru. Sebagai contoh Sebelum insiden terjadi, Mercedes-Benz EQE bekas dijual antara 60-70 juta Won atau sekitar Rp 699 juta hingga Rp 815,5 juta.
Sekarang model EQE 300 lansiran 2023 hanya dijual 59 juta Won atau sekitar Rp 687,4 juta. Padahal unit baru ditawarkan 92 juta won, setara Rp 1,071 miliar.
Tak mengherankan bila pemerintah mempertimbangan situasi ini dengan sangat serius.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
03 Desember 2025, 14:00 WIB
06 Juli 2025, 15:40 WIB
06 Juli 2025, 11:02 WIB
05 Juni 2025, 12:33 WIB
15 Mei 2025, 13:00 WIB
Terkini
11 Desember 2025, 21:30 WIB
Mazda gelar beragam promo menarik di akhir tahun untuk memudahkan masyarakat mendapat mobil yang dibutuhkan
11 Desember 2025, 20:06 WIB
Menawarkan beragam lini produk mobil listrik, BYD Indonesia terus meraih respon positif dari masyarakat
11 Desember 2025, 19:16 WIB
Mitsubishi Fuso mendominasi pasar kendaraan niaga di Tanah Air dengan menorehkan market share 39,9 persen
11 Desember 2025, 18:33 WIB
Mobil yang diyakini bakal jadi Wuling Almaz Darion di Indonesia resmi meluncur, ada tiga opsi jantung pacu
11 Desember 2025, 17:16 WIB
Gokart indoor terbaru di Jakarta, Drift.inc resmi dibuka di Central Park Mall dengan panjang trek 284 meter
11 Desember 2025, 16:00 WIB
GWM Puri memiliki fasilitas 3S (Sales, Service dan Spare Parts) untuk bisa memanjakan konsumen setia
11 Desember 2025, 15:00 WIB
Meskipun baru mendapatkan penyegaran tahun ini, X55-II tidak signifikan membantu penjualan BAIC di RI
11 Desember 2025, 14:00 WIB
Pramac Yamaha menjadi skuad pertama yang akan memamerkan tampilan motor balap baru mereka untuk MotoGP 2026