Segini Biaya Perbaikan Mobil Matic yang Kena Banjir
06 Maret 2025, 18:00 WIB
Pemilik bengkel spesialis jelaskan anggapan mobil manual lebih tangguh hadapi banjir dibandingkan mobil matic
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Di daerah perkotaan, banyak orang mulai memilih menggunakan mobil transmisi otomatis karena sejumlah alasan. Salah satunya adalah kepraktisan.
Meskipun begitu, pemilik mobil matic justru perlu lebih berhati-hati karena kendaraannya lebih rentan terhadap masalah. Misalnya ketika harus berhadapan dengan kondisi banjir.
Komponen transmisi pada mobil matic lebih rentan terhadap kendala apabila harus menerjang banjir, jika dibandingkan mobil manual.
“Mobil manual lebih tangguh dari matic saat melibas banjir, kalau untuk dampak terhadap transmisinya ya,” buka Hermas E. Prabowo, pemilik bengkel spesialis transmisi matic Worner Matic kepada KatadataOTO belum lama ini.
Dia menjelaskan, transmisi pada mobil manual tidak dikendalikan oleh komputer ataupun secara elektrik. Jadi apabila terkena air, risiko kerusakannya tidak sebesar kendaraan transmisi otomatis.
Transmisi manual hanya bekerja secara mekanis. Sedangkan matic disebut punya sistem yang berbeda yaitu sistem hidrolis, elektrik dan komputer.
Tetapi bukan berarti mobil manual aman dari bahaya. Kalau dipaksakan menerjang banjir dengan tinggi melebihi batas wajar, maka ruang mesin bisa terkena air dan berujung terjadi masalah seperti water hammer.
“Bisa berpotensi rusak parah kalau sampai kena mesinnya,” kata dia.
Terlepas dari hal tersebut, dia menegaskan kedua transmisi memiliki keunggulannya masing-masing dan dapat digunakan sesuai kebutuhan pemiliknya.
Pemilik kendaraan roda empat tetap perlu ekstra hati-hati ketika mau melewati area dengan genangan air tinggi atau banjir. Karena potensi kerusakan tidak hanya sebatas di komponen transmisi tetapi juga mesin.
“Transmisi manual lebih bandel di banjir, transmisi matic nyaman dikendarai. Jadi bukan untuk diperbandingkan sebenarnya, dua hal yang berbeda,” tegas dia.
Lebih lanjut dia menegaskan, bahkan mobil matic keluaran terbaru pun tidak luput dari peluang masalah itu. Lalu jika terjadi kerusakan, biaya perbaikannya juga bakal lebih mahal.
Bicara soal biaya, kisarannya adalah Rp 500 ribu sampai Rp 3 jutaan ke atas. Namun tarif tersebut bervariasi tergantung tahun produksi mobil serta tingkat kerusakannya.
Apabila gangguannya ringan biasanya pemilik cukup merogoh kocek Rp 500 ribuan. Lain halnya jika sampai harus dilakukan pembongkaran.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
06 Maret 2025, 18:00 WIB
05 Maret 2025, 17:00 WIB
05 Maret 2025, 15:00 WIB
05 Maret 2025, 09:00 WIB
05 Maret 2025, 08:00 WIB
Terkini
07 Maret 2025, 11:24 WIB
Panen di sektor pertanian diharapkan bisa membantu meningkatkan penjualan sepeda motor Honda di Indonesia
07 Maret 2025, 10:00 WIB
Peluangnya besar, Seva berminat menggandeng merek mobil listrik selain BYD dan Wuling di masa mendatang
07 Maret 2025, 09:00 WIB
Alva berharap Presiden Prabowo bersama para menteri mengucurkan subsidi motor listrik sebelum Lebaran 2025
07 Maret 2025, 08:00 WIB
Yamaha dikabarkan bakal meluncurkan motor hybrid baru untuk konsumen di Indonesia hari ini, Jumat (07/03)
07 Maret 2025, 07:14 WIB
Produksi Chery Tiggo 5X tak lagi jadi prioritas perusahaan sejak ada model baru yang diluncurkan ke Tanah Air
07 Maret 2025, 06:00 WIB
Ganjil genap Jakarta hari ini dapat pengawasan ketat karena potensi macet terbilang sangat tinggi dari biasanya
07 Maret 2025, 06:00 WIB
Fasilitas SIM keliling Jakarta masih terus tersedia menjelang akhir pekan ini, simak informasi lengkapnya
07 Maret 2025, 06:00 WIB
Pengendara di Kota kembang bisa memanfaatkan fasilitas SIM Keliling Bandung yang beroperasi Jumat (07/03)