20 Mobil Terlaris di Indonesia, BYD Atto 1 Buat Kejutan
13 November 2025, 10:00 WIB
Pemilik bengkel spesialis jelaskan anggapan mobil manual lebih tangguh hadapi banjir dibandingkan mobil matic
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Di daerah perkotaan, banyak orang mulai memilih menggunakan mobil transmisi otomatis karena sejumlah alasan. Salah satunya adalah kepraktisan.
Meskipun begitu, pemilik mobil matic justru perlu lebih berhati-hati karena kendaraannya lebih rentan terhadap masalah. Misalnya ketika harus berhadapan dengan kondisi banjir.
Komponen transmisi pada mobil matic lebih rentan terhadap kendala apabila harus menerjang banjir, jika dibandingkan mobil manual.
“Mobil manual lebih tangguh dari matic saat melibas banjir, kalau untuk dampak terhadap transmisinya ya,” buka Hermas E. Prabowo, pemilik bengkel spesialis transmisi matic Worner Matic kepada KatadataOTO belum lama ini.
Dia menjelaskan, transmisi pada mobil manual tidak dikendalikan oleh komputer ataupun secara elektrik. Jadi apabila terkena air, risiko kerusakannya tidak sebesar kendaraan transmisi otomatis.
Transmisi manual hanya bekerja secara mekanis. Sedangkan matic disebut punya sistem yang berbeda yaitu sistem hidrolis, elektrik dan komputer.
Tetapi bukan berarti mobil manual aman dari bahaya. Kalau dipaksakan menerjang banjir dengan tinggi melebihi batas wajar, maka ruang mesin bisa terkena air dan berujung terjadi masalah seperti water hammer.
“Bisa berpotensi rusak parah kalau sampai kena mesinnya,” kata dia.
Terlepas dari hal tersebut, dia menegaskan kedua transmisi memiliki keunggulannya masing-masing dan dapat digunakan sesuai kebutuhan pemiliknya.
Pemilik kendaraan roda empat tetap perlu ekstra hati-hati ketika mau melewati area dengan genangan air tinggi atau banjir. Karena potensi kerusakan tidak hanya sebatas di komponen transmisi tetapi juga mesin.
“Transmisi manual lebih bandel di banjir, transmisi matic nyaman dikendarai. Jadi bukan untuk diperbandingkan sebenarnya, dua hal yang berbeda,” tegas dia.
Lebih lanjut dia menegaskan, bahkan mobil matic keluaran terbaru pun tidak luput dari peluang masalah itu. Lalu jika terjadi kerusakan, biaya perbaikannya juga bakal lebih mahal.
Bicara soal biaya, kisarannya adalah Rp 500 ribu sampai Rp 3 jutaan ke atas. Namun tarif tersebut bervariasi tergantung tahun produksi mobil serta tingkat kerusakannya.
Apabila gangguannya ringan biasanya pemilik cukup merogoh kocek Rp 500 ribuan. Lain halnya jika sampai harus dilakukan pembongkaran.
Artikel Terpopuler
Artikel Terkait
13 November 2025, 10:00 WIB
12 November 2025, 12:00 WIB
10 November 2025, 15:00 WIB
10 November 2025, 12:48 WIB
09 November 2025, 11:00 WIB
Terkini
16 November 2025, 17:00 WIB
Mazda EZ-6 dan Changan Deepal LO7 sama-sama berpeluang besar untuk dipasarkan ke konsumen di Tanah Air
16 November 2025, 15:14 WIB
Chery beri penjelasan soal Fengyun X3L yang alami kecelakaan saat sedang uji ketangguhan di Gunung Tianmen
16 November 2025, 13:00 WIB
Suzuki Ertiga bekas lansiran 2024 bisa jadi pilihan masyarakat buat berkendara saat libur Natal dan tahun baru
16 November 2025, 11:00 WIB
Puncak acara Honda Bikers Day 2025 memberikan pengalaman berbeda di Garut dengan puluhan ribu pemotor
16 November 2025, 09:00 WIB
Banyak kegiatan menarik disuguhkan buat para anggota komunitas selama Honda Culture Indonesia berlangsung
16 November 2025, 08:00 WIB
Honda ADV 160 membuktikan performanya dalam perjalanan melintasi pantai selatan Jawa Barat menuju HBD 2025
16 November 2025, 07:00 WIB
Pilihan Toyota Calya bekas lansiran 2024 makin menarik karena ada program TDP Rp 7 jutaan dan tenor panjang
15 November 2025, 21:43 WIB
Alex Marquez berhasil keluar sebagai pemenang pada sprint race MotoGP Valencia 2025 usai menudukkan Acosta