Cina Batasi Ekspor Logam Tanah Jarang, Ganggu Produksi Mobil Listrik
23 April 2025, 10:02 WIB
Biaya perbaikan mobil matic yang rusak akibat banjir mulai dari Rp 500 ribuan tergantung tingkat keparahan
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Banjir sempat melanda beberapa daerah di Jawa Barat akibat curah hujan tinggi. Imbasnya sejumlah kendaraan baik mobil maupun motor terendam di area parkir.
Tidak jarang pengemudi memaksakan kendaraannya melintas area banjir. Padahal ada banyak potensi kerusakan mengintai jika hal tersebut dilakukan.
Khususnya jika mobil bertransmisi otomatis. Berbeda dari mobil manual, banyak sistem pada kendaraan matic diatur sistem komputer yang disebut lebih rentan kerusakan.
“Kalau kerusakannya ringan mungkin antara Rp 500 ribu sampai Rp 2 juta,” kata Hermas E. Prabowo, pemilik bengkel spesialis transmisi matic Worner Matic kepada KatadataOTO, Rabu (05/03).
Namun jika kerusakannya tergolong parah sampai di tahap harus dilakukan pembongkaran, maka pemilik mobil matic perlu merogoh kocek Rp 3 jutaan sampai Rp 8 jutaan.
Hanya saja, Hermas mengungkapkan biaya tersebut bisa bervariasi tergantung kendaraan digunakan seperti tahun produksinya.
“Tergantung dari tipenya, apakah dia premium atau medium class. Prinsipnya makin mahal mobil itu, biaya untuk perbaikan transmisi matic makin besar,” tegas Hermas.
Dia mengatakan bahwa mobil matic keluaran terkini sudah dibekali berbagai teknologi mumpuni dan rumit. Sehingga saat harus diperbaiki, tentu prosedurnya lebih kompleks.
Secara umum biaya perbaikan itu sudah termasuk penggantian suku cadang yang diperlukan, oli, filter serta jasa pemasangannya.
“Biasanya menjadi besar (biayanya) karena komponen atau suku cadang transmisi matic itu kan mahal harganya. Sehingga perbaikannya jadi terkesan mahal,” ungkap dia.
Oleh karena itu pemilik mobil matic sebaiknya tidak memaksakan kendaraan melintasi banjir, apalagi jika sudah melewati batas aman, umumnya setengah tinggi ban.
“Kalau (genangan) air terlalu tinggi berdampak ke mesin juga. Bisa terjadi water hammer, dampaknya sampai ke sana,” ucapnya.
Dia menyarankan batas aman melewati area banjir bisa berbeda-beda pada setiap mobil. Pengguna sedan harus lebih berhati-hati karena ground clearance-nya rendah, membuat air lebih mudah masuk ke ruang mesin.
Sementara pengguna SUV (Sport Utility Vehicle) cenderung lebih tinggi. Tetapi disarankan tidak melintas banjir yang airnya sudah melebihi setengah tinggi ban.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
23 April 2025, 10:02 WIB
19 April 2025, 05:30 WIB
15 April 2025, 08:00 WIB
08 April 2025, 18:00 WIB
08 April 2025, 15:00 WIB
Terkini
26 April 2025, 09:00 WIB
Geome Xingyuan, mobil listrik yang bakal menjadi penantang Wuling BinguoEV di pasar otomotif Indonesia
26 April 2025, 07:00 WIB
Keputusan pemerintah mendepak LG dari proyek baterai EV dan menggantikannya dengan Huayou dinilai sudah tepat
25 April 2025, 22:00 WIB
Francesco Bagnaia menebar ancaman ke Marc Marquez jelang balapan MotoGP Spanyol 2025 di Sirkuit Jerez
25 April 2025, 20:00 WIB
Sedikitnya 26 kendaraan disita KPK terkait dugaan korupsi bank BJB, termasuk Royal Enfield milik Ridwan Kamil
25 April 2025, 18:09 WIB
Chery Group saat ini punya belasan sub merek untuk menyasar berbagai konsumen, mulai bawa double cabin
25 April 2025, 18:00 WIB
Pikap listrik baru dari startup Amerika Serikat, Slate Auto punya konsep serupa dengan Toyota Hilux Rangga
25 April 2025, 17:00 WIB
Volkswagen pilih Malaysia buat menjadi basis produksi kendaraan di Asia Tenggara ketimbang Indonesia
25 April 2025, 16:26 WIB
Melakukan perawatan rutin motor setelah digunakan berjalan jauh pada libur lebaran merupakan sebuah kewajiban