Dihadang Tarif Impor, Pabrik EV China Banting Setir ke ASEAN
25 September 2024, 20:00 WIB
Tidak sekadar penurunan harga jual mobil, Wuling ungkap dampak positif produksi lokal dari sisi konsumen
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Banyak manufaktur mobil listrik asal China memutuskan untuk merakit lokal lini kendaraannya di Indonesia. Baik dari sisi produsen maupun konsumen ada dampak positif yang diterima.
Pada beberapa model kendaraan banderolnya bisa menjadi lebih rendah ketimbang versi CBU (Completely Built Up). Ditambah ada dukungan dari pemerintah apabila berkomitmen investasi.
Wuling Motors Indonesia menjadi salah satu merek yang juga melakukan produksi lokal mobil listrik. Tiga modelnya adalah Air ev, BinguoEV dan Cloud EV.
Kemudian masih ada rencana untuk produksi baterai dalam negeri yakni Magic Battery. Pihak Wuling mengungkapkan hal ini tidak sekadar membuat harga jadi semakin kompetitif.
“Dengan adanya baterai lokal dan teknologi terbaru yaitu bentuk baterai modular, tentu akan mempermudah dari sisi aftersales,” ucap Maulana Hakim, Aftersales Wuling Indonesia di Jakarta Utara beberapa waktu lalu.
Lebih rinci ia menjelaskan Magic Battery buatan Wuling itu dibekali berbagai teknologi sehingga semakin terjamin keamanannya.
Manufaktur juga telah menggelontorkan dana lebih dari 500 juta USD untuk fase pertama investasi lini produksi baterai di Cikarang nanti.
“Dari sisi OEM (Original Equipment Manufacturer) kita punya strategi mitigasi, kualitas baterai ditingkatkan lewat standar tinggi. Minimalkan terjadinya kebakaran, menanamkan berbagai pencegahan di level sel dan rangka baterai,” tegas Alan.
Ketika ditanya perihal harga jual deretan mobil listrik Wuling nanti setelah pakai Magic Battery, ia tidak menampik ada kemungkinan banderolnya bisa turun.
Sebagai informasi mobil listrik termurah Wuling saat ini adalah Air ev Lite Standard Range, ditawarkan Rp 179,1 jutaan. Sedangkan tipe terbaru Long Range di Rp 190 jutaan.
Wuling ungkap dampak positif keputusan produksi lokal dari sisi merek adalah percepatan penambahan TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri).
Karena perhitungannya komposisi TKDN naik menjadi minimal 60 persen di 2027-2029. Lalu sudah harus tembus 80 persen di 2030 dan seterusnya.
“Mungkin di kemudian hari dinaikkan pemerintah, jadi mulai sekarang kita mempersiapkan. Nilai TKDN dihitung bukan hanya dari berapa persen Parts tetapi proses, nilai investasi dan lainnya,” ucap Alan.
Meski begitu pihaknya masih enggan mengungkapkan target persentase TKDN berikutnya. Namun bisa dipastikan terus naik di atas 40 persen.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
25 September 2024, 20:00 WIB
25 September 2024, 16:00 WIB
24 September 2024, 19:00 WIB
24 September 2024, 16:04 WIB
24 September 2024, 15:00 WIB
Terkini
26 September 2024, 08:00 WIB
Francesco Bagnaia menggunakan Ducati Scrambler Nightshift untuk memenuhi kebutuhan mobilitas sehari-hari
26 September 2024, 07:00 WIB
Johann Zarco bakal menggunakan Livery khusus di MotoGP Mandalika 2024 hasil karya desainer asal Bogor
26 September 2024, 06:35 WIB
Ganjil genap Jakarta 26 September 2024 kembali diselenggarakan dengan pemantauan petugas diberbagai lokasi
26 September 2024, 06:02 WIB
Terdapat lima SIM Keliling Jakarta yang dioperasikan Polda Metro Jaya hari ini untuk melayani masyarakat
26 September 2024, 06:00 WIB
Jangan sampai salah karena tempat berpindah setiap hari, berikut informasi SIM keliling Bandung hari ini
25 September 2024, 22:00 WIB
Sejak 2003, Ducati raih 100 kemenangan di MotoGP dengan Bagnaia menjadi penyumbang terbanyak bagi tim
25 September 2024, 21:30 WIB
Castrol telah memilih dua siswa SMK dari Jakarta untuk membantu Johann Zarco di MotoGP Mandalika 2024
25 September 2024, 21:00 WIB
Terdapat beberapa aturan yang dilanggar ketika Anda membuat garasi dan parkir mobil sembarangan di jalan