Honda Kurangi Investasi Pada Mobil Listrik, Fokus ke Hybrid
20 Mei 2025, 20:00 WIB
Tidak sekadar penurunan harga jual mobil, Wuling ungkap dampak positif produksi lokal dari sisi konsumen
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Banyak manufaktur mobil listrik asal China memutuskan untuk merakit lokal lini kendaraannya di Indonesia. Baik dari sisi produsen maupun konsumen ada dampak positif yang diterima.
Pada beberapa model kendaraan banderolnya bisa menjadi lebih rendah ketimbang versi CBU (Completely Built Up). Ditambah ada dukungan dari pemerintah apabila berkomitmen investasi.
Wuling Motors Indonesia menjadi salah satu merek yang juga melakukan produksi lokal mobil listrik. Tiga modelnya adalah Air ev, BinguoEV dan Cloud EV.
Kemudian masih ada rencana untuk produksi baterai dalam negeri yakni Magic Battery. Pihak Wuling mengungkapkan hal ini tidak sekadar membuat harga jadi semakin kompetitif.
“Dengan adanya baterai lokal dan teknologi terbaru yaitu bentuk baterai modular, tentu akan mempermudah dari sisi aftersales,” ucap Maulana Hakim, Aftersales Wuling Indonesia di Jakarta Utara beberapa waktu lalu.
Lebih rinci ia menjelaskan Magic Battery buatan Wuling itu dibekali berbagai teknologi sehingga semakin terjamin keamanannya.
Manufaktur juga telah menggelontorkan dana lebih dari 500 juta USD untuk fase pertama investasi lini produksi baterai di Cikarang nanti.
“Dari sisi OEM (Original Equipment Manufacturer) kita punya strategi mitigasi, kualitas baterai ditingkatkan lewat standar tinggi. Minimalkan terjadinya kebakaran, menanamkan berbagai pencegahan di level sel dan rangka baterai,” tegas Alan.
Ketika ditanya perihal harga jual deretan mobil listrik Wuling nanti setelah pakai Magic Battery, ia tidak menampik ada kemungkinan banderolnya bisa turun.
Sebagai informasi mobil listrik termurah Wuling saat ini adalah Air ev Lite Standard Range, ditawarkan Rp 179,1 jutaan. Sedangkan tipe terbaru Long Range di Rp 190 jutaan.
Wuling ungkap dampak positif keputusan produksi lokal dari sisi merek adalah percepatan penambahan TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri).
Karena perhitungannya komposisi TKDN naik menjadi minimal 60 persen di 2027-2029. Lalu sudah harus tembus 80 persen di 2030 dan seterusnya.
“Mungkin di kemudian hari dinaikkan pemerintah, jadi mulai sekarang kita mempersiapkan. Nilai TKDN dihitung bukan hanya dari berapa persen Parts tetapi proses, nilai investasi dan lainnya,” ucap Alan.
Meski begitu pihaknya masih enggan mengungkapkan target persentase TKDN berikutnya. Namun bisa dipastikan terus naik di atas 40 persen.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
20 Mei 2025, 20:00 WIB
20 Mei 2025, 16:00 WIB
20 Mei 2025, 15:00 WIB
19 Mei 2025, 20:00 WIB
19 Mei 2025, 17:00 WIB
Terkini
20 Mei 2025, 22:23 WIB
Modifikasi Terios bergaya offroad menarik perhatian di Daihatsu Kumpul Sahabat 2025, simak detailnya
20 Mei 2025, 21:00 WIB
Suzuki mengungkap kalau penjualan kendaraan mereka sepanjang April 2025 ditopang oleh deretan mobil hybrid
20 Mei 2025, 20:00 WIB
Honda kurangi investasi pada mobil listrik akibat adanya perlambatan permintaan secara global dan beralih ke hybrid
20 Mei 2025, 19:00 WIB
Gambar dari Nissan Juke generasi ketiga mulai diperlihatkan dengan desain yang lebih agresif dan tajam
20 Mei 2025, 18:00 WIB
Toyota dikabarkan buka komunikasi dengan Nissan untuk mencari kemungkinan kerja sama dalam waktu dekat
20 Mei 2025, 17:00 WIB
Dalam laporan keuangan yang dipublikasikan 12 Mei 2025, Mazda konfirmasi perakitan lokasi SUV CX-30 di RI
20 Mei 2025, 16:00 WIB
BMW mengaku enggan fokus mengembangkan EV, mereka justru ingin tetap memproduksi mobil bensin dan hidrogen
20 Mei 2025, 15:00 WIB
Desain Xpeng P7 generasi baru mulai diperkenalkan dengan tampilan yang agresif dan sudah menggunakan platform baru