Dihantam Robot, Pekerja Tesla Layangkan Gugatan Nyaris Rp 1 Triliun
26 September 2025, 17:00 WIB
Presiden AS Donald Trump mencabut sejumlah kebijakan administrasi Biden terkait EV, bakal berdampak ke RI
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Presiden AS Donald Trump memberhentikan sejumlah program dan komitmen pemerintah terdahulu, Joe Biden terkait pengembangan dan percepatan adopsi kendaraan listrik.
Ada peluang besar insentif yang sebelumnya diterapkan bakal berhenti diberikan kepada pabrikan EV (Electric Vehicle) di AS.
Beberapa pihak menyayangkan keputusan tersebut. Namun pencabutan mandat EV oleh Trump itu dianggap tidak akan menghentikan transisi ke kendaraan listrik, hanya memperlambat.
Sedangkan menurut Celios (Center of Economic and Law Studies), setidaknya ada empat dampak utama kebijakan di AS terhadap ekosistem kendaraan listrik di Indonesia.
Secara ringkas empat poin itu yakni permintaan mineral kritis untuk bahan baku baterai kendaraan listrik menurun, minat investor asal AS berpaling, pembiayaan internasional berpeluang macet, dan hilirisasi nikel di RI bakal didominasi perusahaan China.
Harga mineral kritis seperti nikel, tembaga, timah dan bauksit akan menurun drastis imbas turunnya permintaan global.
“Harga referensi nikel di pasar internasional anjlok 3,7 persen year on year, kobalt turun 16,6 persen di periode yang sama,” kata Bhima Yudhistira, Direktur Eksekutif Celios seperti dikutip dari Antara, Kamis (30/1).
Dalam dua bulan ke depan, penurunan harga ini dapat memicu perubahan rencana bisnis manufaktur EV di AS dan berisiko ke perubahan kontrak pasok bahan baku.
Sebelumnya kebijakan IRA (Inflation Reduction Act) menjadi salah satu jalan pembuka investor AS membawa perubahan di tata kelola hilirisasi tambang di Indonesia. Karena dihentikan oleh Trump, kesempatan tersebut menjadi semakin kecil.
“Kinerja ekspor nikel olahan tahun ini diproyeksi makin terpuruk dan berimbas juga ke penurunan surplus neraca dagang,” tegas dia.
Sebagai informasi, keputusan Trump diklaim diambil untuk mendukung industri otomotif secara keseluruhan dan tidak hanya di bidang elektrifikasi.
Dilansir dari laman resmi White House, salah satu poin kebijakan bertitel Unleashing American Energy itu juga akan mencabut kebijakan keringanan emisi di sejumlah negara bagian. Jadi penjualan mobil bermesin bensin tidak lagi dibatasi.
Tanggapan produsen mobil terhadap hal tersebut juga beragam. Stellantis yang menaungi merek seperti Jeep dan Ram justru merespons positif.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
26 September 2025, 17:00 WIB
25 September 2025, 20:00 WIB
24 September 2025, 17:00 WIB
21 September 2025, 11:00 WIB
19 September 2025, 22:00 WIB
Terkini
27 September 2025, 17:23 WIB
Pecco berpotensi jadi pengganjal langkah Marc Marquez mengunci gelar juara dunia saat MotoGP Jepang 2025
27 September 2025, 15:00 WIB
Sule kena tilang oleh Dinas Perhungan saat membawa Toyota Hilux double cabin dan bakal disidang pekan depan
27 September 2025, 13:52 WIB
Francesco Bagnaia tempati urutan pertama disusul Marc Marquez, berikut hasil Sprint Race MotoGP Jepang 2025
27 September 2025, 11:00 WIB
Tanpa jalur khusus, pengguna sepeda motor yang memenuhi syarat di Jepang bebas memanfaatkan jalan tol
27 September 2025, 09:00 WIB
Salah satu fitur andalan pada Honda ADV 160 terbaru adalah HSTC, berfungsi mencegah terjadi ban selip
27 September 2025, 07:00 WIB
Suzuki Ertiga Hybrid bekas lansiran 2024 ditawarkan dengan harga menarik dan cicilannya mulai dari Rp 5 jutaan
26 September 2025, 22:00 WIB
Ada lima motor termahal yang unjuk gigi dalam pameran IMOS 2025, mulai dari XL750 Transalp sampai Road Glide
26 September 2025, 21:00 WIB
TGRI berhasil mendominasi podium di Kerjunas Slalom Yogyakarta 2025 mengandalkan new Toyota Agya GR Sport