Ambisi Honda Kembangkan EV Meredup, Fokus ke Mobil Hybrid
18 Agustus 2025, 17:00 WIB
Presiden AS Donald Trump mencabut sejumlah kebijakan administrasi Biden terkait EV, bakal berdampak ke RI
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Presiden AS Donald Trump memberhentikan sejumlah program dan komitmen pemerintah terdahulu, Joe Biden terkait pengembangan dan percepatan adopsi kendaraan listrik.
Ada peluang besar insentif yang sebelumnya diterapkan bakal berhenti diberikan kepada pabrikan EV (Electric Vehicle) di AS.
Beberapa pihak menyayangkan keputusan tersebut. Namun pencabutan mandat EV oleh Trump itu dianggap tidak akan menghentikan transisi ke kendaraan listrik, hanya memperlambat.
Sedangkan menurut Celios (Center of Economic and Law Studies), setidaknya ada empat dampak utama kebijakan di AS terhadap ekosistem kendaraan listrik di Indonesia.
Secara ringkas empat poin itu yakni permintaan mineral kritis untuk bahan baku baterai kendaraan listrik menurun, minat investor asal AS berpaling, pembiayaan internasional berpeluang macet, dan hilirisasi nikel di RI bakal didominasi perusahaan China.
Harga mineral kritis seperti nikel, tembaga, timah dan bauksit akan menurun drastis imbas turunnya permintaan global.
“Harga referensi nikel di pasar internasional anjlok 3,7 persen year on year, kobalt turun 16,6 persen di periode yang sama,” kata Bhima Yudhistira, Direktur Eksekutif Celios seperti dikutip dari Antara, Kamis (30/1).
Dalam dua bulan ke depan, penurunan harga ini dapat memicu perubahan rencana bisnis manufaktur EV di AS dan berisiko ke perubahan kontrak pasok bahan baku.
Sebelumnya kebijakan IRA (Inflation Reduction Act) menjadi salah satu jalan pembuka investor AS membawa perubahan di tata kelola hilirisasi tambang di Indonesia. Karena dihentikan oleh Trump, kesempatan tersebut menjadi semakin kecil.
“Kinerja ekspor nikel olahan tahun ini diproyeksi makin terpuruk dan berimbas juga ke penurunan surplus neraca dagang,” tegas dia.
Sebagai informasi, keputusan Trump diklaim diambil untuk mendukung industri otomotif secara keseluruhan dan tidak hanya di bidang elektrifikasi.
Dilansir dari laman resmi White House, salah satu poin kebijakan bertitel Unleashing American Energy itu juga akan mencabut kebijakan keringanan emisi di sejumlah negara bagian. Jadi penjualan mobil bermesin bensin tidak lagi dibatasi.
Tanggapan produsen mobil terhadap hal tersebut juga beragam. Stellantis yang menaungi merek seperti Jeep dan Ram justru merespons positif.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
18 Agustus 2025, 17:00 WIB
18 Agustus 2025, 15:00 WIB
16 Agustus 2025, 11:00 WIB
14 Agustus 2025, 20:00 WIB
14 Agustus 2025, 13:00 WIB
Terkini
18 Agustus 2025, 17:00 WIB
Honda mengurangi target penjualan dan investasi mobil listrik imbas penurunan yang terjadi di pasar global
18 Agustus 2025, 15:00 WIB
Penjualan kendaraan listrik global Januari hingga Juli 2025 berhasil tumbuh dengan Cina sebagai tulang punggung
18 Agustus 2025, 13:08 WIB
Marc Marquez unggul jauh dari para rivalnya setelah mengemas 418 poin di klasemen sementara MotoGP 2025
18 Agustus 2025, 11:00 WIB
Mencuci helm premium ternyata tidak bisa sembarangan, terdapat beberapa perlakuan yang harus diperhatikan
18 Agustus 2025, 09:01 WIB
Wheelie Fun Bike ciptakan sepeda listrik dengan fungsi unik
18 Agustus 2025, 09:00 WIB
Harga mobil hybrid per Agustus 2025 relatif stabil, ada beberapa pendatang baru yang melantai di GIIAS 2025
18 Agustus 2025, 07:00 WIB
Penjualan Daihatsu Juli 2025 mengalami kenaikan hingga buat perusahaan jadi yang terlaris kedua di Indonesia
17 Agustus 2025, 20:00 WIB
Marc Marquez catatkan kemenangan ke-1.000 di Sirkuit Red Bull Ring, berikut hasil MotoGP Austria 2025