Honda Bawa 3 Motor Listrik di PEVS 2025, Ada Banyak Promo
29 April 2025, 23:00 WIB
Presiden AS Donald Trump mencabut sejumlah kebijakan administrasi Biden terkait EV, bakal berdampak ke RI
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Presiden AS Donald Trump memberhentikan sejumlah program dan komitmen pemerintah terdahulu, Joe Biden terkait pengembangan dan percepatan adopsi kendaraan listrik.
Ada peluang besar insentif yang sebelumnya diterapkan bakal berhenti diberikan kepada pabrikan EV (Electric Vehicle) di AS.
Beberapa pihak menyayangkan keputusan tersebut. Namun pencabutan mandat EV oleh Trump itu dianggap tidak akan menghentikan transisi ke kendaraan listrik, hanya memperlambat.
Sedangkan menurut Celios (Center of Economic and Law Studies), setidaknya ada empat dampak utama kebijakan di AS terhadap ekosistem kendaraan listrik di Indonesia.
Secara ringkas empat poin itu yakni permintaan mineral kritis untuk bahan baku baterai kendaraan listrik menurun, minat investor asal AS berpaling, pembiayaan internasional berpeluang macet, dan hilirisasi nikel di RI bakal didominasi perusahaan China.
Harga mineral kritis seperti nikel, tembaga, timah dan bauksit akan menurun drastis imbas turunnya permintaan global.
“Harga referensi nikel di pasar internasional anjlok 3,7 persen year on year, kobalt turun 16,6 persen di periode yang sama,” kata Bhima Yudhistira, Direktur Eksekutif Celios seperti dikutip dari Antara, Kamis (30/1).
Dalam dua bulan ke depan, penurunan harga ini dapat memicu perubahan rencana bisnis manufaktur EV di AS dan berisiko ke perubahan kontrak pasok bahan baku.
Sebelumnya kebijakan IRA (Inflation Reduction Act) menjadi salah satu jalan pembuka investor AS membawa perubahan di tata kelola hilirisasi tambang di Indonesia. Karena dihentikan oleh Trump, kesempatan tersebut menjadi semakin kecil.
“Kinerja ekspor nikel olahan tahun ini diproyeksi makin terpuruk dan berimbas juga ke penurunan surplus neraca dagang,” tegas dia.
Sebagai informasi, keputusan Trump diklaim diambil untuk mendukung industri otomotif secara keseluruhan dan tidak hanya di bidang elektrifikasi.
Dilansir dari laman resmi White House, salah satu poin kebijakan bertitel Unleashing American Energy itu juga akan mencabut kebijakan keringanan emisi di sejumlah negara bagian. Jadi penjualan mobil bermesin bensin tidak lagi dibatasi.
Tanggapan produsen mobil terhadap hal tersebut juga beragam. Stellantis yang menaungi merek seperti Jeep dan Ram justru merespons positif.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
29 April 2025, 23:00 WIB
29 April 2025, 21:00 WIB
29 April 2025, 20:00 WIB
29 April 2025, 10:43 WIB
28 April 2025, 23:49 WIB
Terkini
29 April 2025, 23:00 WIB
Honda bawa tiga motor listrik di PEVS 2025 dengan menawarkan beragam promo yang memudahkan pelanggan
29 April 2025, 22:30 WIB
Harta tersangka kasus dugaan TPPU, mantan pejabat MA Zarof Ricar disita Kejagung, setara 2.400 unit Seres 3
29 April 2025, 22:00 WIB
Ditlantas Polda Jawa Barat menduga ada satu penyebab terjadinya kecelakaan di Tol Cisumdawu pada hari ini
29 April 2025, 21:00 WIB
Seres 3 diluncurkan di PEVS 2025 dengan harga Rp 370 juta hingga 398 juta untuk menarik minat pelanggan
29 April 2025, 20:00 WIB
Moeldoko mengatakan kalau PEVS 2025 turut memamerkan kendaraan komersial listrik kepada para pengunjung
29 April 2025, 19:00 WIB
Versi penyegaran dari BAIC X55-II resmi diluncurkan hari ini, pelanggan lama bisa ikut ganti logo baru
29 April 2025, 18:00 WIB
Periklindo berharap Presiden Prabowo mau memberikan subsidi motor listrik dalam bentuk seperti tahun lalu
29 April 2025, 17:00 WIB
Resmi dibuka hari ini, berikut adalah daftar peserta merek mobil yang ikut meramaikan pameran PEVS 2025