Ulas Spesifikasi Aion UT, Rival Baru BYD Dolphin di Indonesia
30 Juni 2025, 16:23 WIB
Gaikindo respons membanjirnya kehadiran merek EV China di Indonesia yang menjanjikan investasi berupa pabrik
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Di 2024 banyak manufaktur EV (Electric Vehicle) asal China masuk pasar Indonesia dan menjanjikan investasi. Namun mayoritas masih menggunakan fasilitas perusahaan lain seperti milik PT HIM (Handal Indonesia Motor).
Pemerintah mendorong merek-merek seperti Chery agar segera membangun pabrik mandiri demi menambah kapasitas produksi dan ekspornya.
Meski begitu, Gaikindo (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia) menilai ada alasan mengapa merek China tak langsung membangun pabrik, misalnya butuh waktu untuk membangun pasar, menarik konsumen dan menjual kendaraan dalam jumlah banyak.
“(Membangun pabrik) makan waktu lama. Sementara pendatang baru ingin cepat, alternatifnya adalah dengan general assembly,” kata Kukuh Kumara, Sekretaris Umum Gaikindo di Jakarta Selatan, Kamis (23/1).
Merek-merek EV China disebut masih mempelajari pasar Indonesia terlebih dulu. Sehingga dapat lebih mudah menentukan model apa yang paling sesuai kebutuhan konsumen kemudian baru dirakit lokal.
Mengingat perakitan lokal biasanya mempertimbangkan beberapa hal. Misalnya, model yang merupakan volume maker dan dapat diproduksi dalam jumlah banyak, baik untuk kebutuhan domestik maupun ekspor.
Menurut Kukuh, waktu pembangunan pabrik dari nol umumnya memakan waktu satu sampai dua tahun. Jadi, menggunakan general assembly merupakan alternatif bagi merek EV China jika ingin melakukan perakitan lokal demi mengejar TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) dan insentif.
“Kalau nanti volumenya naik tinggal timbang-timbang investasi, karena bagi saya otomotif itu investasi jangka panjang,” tegas Kukuh.
Sebagai informasi, merek mobil listrik China yang berkomitmen membangun pabrik saat ini adalah BYD (Build Your Dreams). Fasilitas mereka dijadwalkan rampung tahun ini.
BYD memilih untuk tidak langsung merakit lokal lini kendaraannya menggunakan fasilitas pihak lokal, tetapi mengimpor dari China dengan memanfaatkan insentif impor sampai pabrik mereka selesai dan beroperasi di 2026.
Merek lain seperti GAC Aion juga berencana membangun pabrik. Sementara Chery masih menumpang di fasilitas perakitan PT HIM buat lini kendaraan listriknya di Indonesia.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
30 Juni 2025, 16:23 WIB
30 Juni 2025, 13:30 WIB
30 Juni 2025, 12:00 WIB
30 Juni 2025, 11:00 WIB
30 Juni 2025, 09:00 WIB
Terkini
01 Juli 2025, 06:12 WIB
Memperingati Hari Bhayangkara, ada tambahan lokasi SIM keliling Jakarta hari ini mulai pukul 09.00 WIB
01 Juli 2025, 06:11 WIB
Di awal Juli 2025 kepolisian menghadirkan dua lokasi SIM keliling Bandung guna melayani para pengendara
01 Juli 2025, 06:00 WIB
Ganjil genap Jakarta 1 Juli 2025 digelar bersamaan dengan hari Bhayangkara sehingga banyak jalan ditutup
30 Juni 2025, 22:24 WIB
Kepolisian bakal menggelar rekayasa lalu lintas di Silang Monas dalam rangka Hari Bhayangkara ke -79 besok
30 Juni 2025, 22:08 WIB
Polda Metro Jaya menyediakan perpanjang SIM gratis besok dalam rangka perayaan Hari Bhayangkara ke-79 di Monas
30 Juni 2025, 20:00 WIB
Pembangunan pabrik Mazda di Indonesia diklaim masih berjalan dan bakal segera rampung untuk penuhi pasar otomotif
30 Juni 2025, 19:00 WIB
Alex Marquez harus jalani operasi di Spanyol setelah tangan kirinya retak akibat kecelakaan di MotoGP Belanda
30 Juni 2025, 18:00 WIB
Jaecoo Indonesia ungkap alasan harga J7 SHS belum juga diumumkan ke konsumen sejak perkenalannya di IIMS 2025