Diler Nilai Mobil Listrik Mulai Diminati Masyarakat Daerah
24 Januari 2025, 09:00 WIB
Gaikindo respons membanjirnya kehadiran merek EV China di Indonesia yang menjanjikan investasi berupa pabrik
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Di 2024 banyak manufaktur EV (Electric Vehicle) asal China masuk pasar Indonesia dan menjanjikan investasi. Namun mayoritas masih menggunakan fasilitas perusahaan lain seperti milik PT HIM (Handal Indonesia Motor).
Pemerintah mendorong merek-merek seperti Chery agar segera membangun pabrik mandiri demi menambah kapasitas produksi dan ekspornya.
Meski begitu, Gaikindo (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia) menilai ada alasan mengapa merek China tak langsung membangun pabrik, misalnya butuh waktu untuk membangun pasar, menarik konsumen dan menjual kendaraan dalam jumlah banyak.
“(Membangun pabrik) makan waktu lama. Sementara pendatang baru ingin cepat, alternatifnya adalah dengan general assembly,” kata Kukuh Kumara, Sekretaris Umum Gaikindo di Jakarta Selatan, Kamis (23/1).
Merek-merek EV China disebut masih mempelajari pasar Indonesia terlebih dulu. Sehingga dapat lebih mudah menentukan model apa yang paling sesuai kebutuhan konsumen kemudian baru dirakit lokal.
Mengingat perakitan lokal biasanya mempertimbangkan beberapa hal. Misalnya, model yang merupakan volume maker dan dapat diproduksi dalam jumlah banyak, baik untuk kebutuhan domestik maupun ekspor.
Menurut Kukuh, waktu pembangunan pabrik dari nol umumnya memakan waktu satu sampai dua tahun. Jadi, menggunakan general assembly merupakan alternatif bagi merek EV China jika ingin melakukan perakitan lokal demi mengejar TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) dan insentif.
“Kalau nanti volumenya naik tinggal timbang-timbang investasi, karena bagi saya otomotif itu investasi jangka panjang,” tegas Kukuh.
Sebagai informasi, merek mobil listrik China yang berkomitmen membangun pabrik saat ini adalah BYD (Build Your Dreams). Fasilitas mereka dijadwalkan rampung tahun ini.
BYD memilih untuk tidak langsung merakit lokal lini kendaraannya menggunakan fasilitas pihak lokal, tetapi mengimpor dari China dengan memanfaatkan insentif impor sampai pabrik mereka selesai dan beroperasi di 2026.
Merek lain seperti GAC Aion juga berencana membangun pabrik. Sementara Chery masih menumpang di fasilitas perakitan PT HIM buat lini kendaraan listriknya di Indonesia.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
24 Januari 2025, 09:00 WIB
24 Januari 2025, 08:00 WIB
24 Januari 2025, 07:05 WIB
23 Januari 2025, 19:19 WIB
23 Januari 2025, 13:00 WIB
Terkini
24 Januari 2025, 11:00 WIB
P2 Tiger baru diharapkan tidak hanya digunakan oleh prajurit TNI saja, namun dapat diekspor ke negera lain
24 Januari 2025, 09:00 WIB
Mobil listrik mulai diminati masyarakat daerah, diler Hyundai Gowa ungkap ada beberapa alasan di baliknya
24 Januari 2025, 08:00 WIB
Demi memanjakan calon konsumen, Geely berkomitmen membangun 100 diler dalam kurun waktu tiga tahun ke depan
24 Januari 2025, 07:05 WIB
Sama seperti di Indonesia, BYD jadi pabrikan mobil listrik terlaris di Thailand dengan pangsa pasar 38,5 persen
24 Januari 2025, 06:00 WIB
Ganjil genap Jakarta 24 Januari 2025 akan menjadi yang terakhir sebelum libur panjang Isra Miraj dan Imlek
24 Januari 2025, 06:00 WIB
Jangan lupa memanfaatkan fasilitas SIM keliling Bandung sebelum akhir pekan, berikut informasi lengkapnya
24 Januari 2025, 06:00 WIB
Kampus Trilogi Kalibata menjadi salah satu lokasi SIM Keliling Jakarta yang bisa didatangi oleh masyarakat
23 Januari 2025, 23:40 WIB
Bridgestone bakal perluas jaringan di 2025 untuk incar segmen menengah yang ingin melakukan penggantian ban