Honda Bawa 3 Motor Listrik di PEVS 2025, Ada Banyak Promo
29 April 2025, 23:00 WIB
Gaikindo respons membanjirnya kehadiran merek EV China di Indonesia yang menjanjikan investasi berupa pabrik
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Di 2024 banyak manufaktur EV (Electric Vehicle) asal China masuk pasar Indonesia dan menjanjikan investasi. Namun mayoritas masih menggunakan fasilitas perusahaan lain seperti milik PT HIM (Handal Indonesia Motor).
Pemerintah mendorong merek-merek seperti Chery agar segera membangun pabrik mandiri demi menambah kapasitas produksi dan ekspornya.
Meski begitu, Gaikindo (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia) menilai ada alasan mengapa merek China tak langsung membangun pabrik, misalnya butuh waktu untuk membangun pasar, menarik konsumen dan menjual kendaraan dalam jumlah banyak.
“(Membangun pabrik) makan waktu lama. Sementara pendatang baru ingin cepat, alternatifnya adalah dengan general assembly,” kata Kukuh Kumara, Sekretaris Umum Gaikindo di Jakarta Selatan, Kamis (23/1).
Merek-merek EV China disebut masih mempelajari pasar Indonesia terlebih dulu. Sehingga dapat lebih mudah menentukan model apa yang paling sesuai kebutuhan konsumen kemudian baru dirakit lokal.
Mengingat perakitan lokal biasanya mempertimbangkan beberapa hal. Misalnya, model yang merupakan volume maker dan dapat diproduksi dalam jumlah banyak, baik untuk kebutuhan domestik maupun ekspor.
Menurut Kukuh, waktu pembangunan pabrik dari nol umumnya memakan waktu satu sampai dua tahun. Jadi, menggunakan general assembly merupakan alternatif bagi merek EV China jika ingin melakukan perakitan lokal demi mengejar TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) dan insentif.
“Kalau nanti volumenya naik tinggal timbang-timbang investasi, karena bagi saya otomotif itu investasi jangka panjang,” tegas Kukuh.
Sebagai informasi, merek mobil listrik China yang berkomitmen membangun pabrik saat ini adalah BYD (Build Your Dreams). Fasilitas mereka dijadwalkan rampung tahun ini.
BYD memilih untuk tidak langsung merakit lokal lini kendaraannya menggunakan fasilitas pihak lokal, tetapi mengimpor dari China dengan memanfaatkan insentif impor sampai pabrik mereka selesai dan beroperasi di 2026.
Merek lain seperti GAC Aion juga berencana membangun pabrik. Sementara Chery masih menumpang di fasilitas perakitan PT HIM buat lini kendaraan listriknya di Indonesia.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
29 April 2025, 23:00 WIB
29 April 2025, 22:30 WIB
29 April 2025, 21:00 WIB
29 April 2025, 20:00 WIB
29 April 2025, 17:00 WIB
Terkini
29 April 2025, 23:00 WIB
Honda bawa tiga motor listrik di PEVS 2025 dengan menawarkan beragam promo yang memudahkan pelanggan
29 April 2025, 22:30 WIB
Harta tersangka kasus dugaan TPPU, mantan pejabat MA Zarof Ricar disita Kejagung, setara 2.400 unit Seres 3
29 April 2025, 22:00 WIB
Ditlantas Polda Jawa Barat menduga ada satu penyebab terjadinya kecelakaan di Tol Cisumdawu pada hari ini
29 April 2025, 21:00 WIB
Seres 3 diluncurkan di PEVS 2025 dengan harga Rp 370 juta hingga 398 juta untuk menarik minat pelanggan
29 April 2025, 20:00 WIB
Moeldoko mengatakan kalau PEVS 2025 turut memamerkan kendaraan komersial listrik kepada para pengunjung
29 April 2025, 19:00 WIB
Versi penyegaran dari BAIC X55-II resmi diluncurkan hari ini, pelanggan lama bisa ikut ganti logo baru
29 April 2025, 18:00 WIB
Periklindo berharap Presiden Prabowo mau memberikan subsidi motor listrik dalam bentuk seperti tahun lalu
29 April 2025, 17:00 WIB
Resmi dibuka hari ini, berikut adalah daftar peserta merek mobil yang ikut meramaikan pameran PEVS 2025