Kalista Siap Tambah Suplai Armada Bus Listrik Transjakarta
07 Desember 2025, 11:00 WIB
Transjakarta perketat aturan pengemudi untuk mencegah terjadinya kecelakaan lalu lintas di masa depan
Oleh Adi Hidayat
KatadataOTO – PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) mulai melakukan beberapa langkah pencegahan agar tidak terjadi kecelakaan lagi di masa depan. Salah satunya adalah dengan menjalankan asesmen psikologi pada seluruh pengemudi armada.
Langkah ini diambil setelah Transjakarta berdiskusi dengan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). Mereka melakukan beragam evaluasi untuk meningkatkan keamanan dan kenyamanan layanan.
“Kemarin ada beberapa masukan dari psikolog yang ada di KNKT untuk kita bisa memperkuat mulai dari proses rekrutmennya,” ungkap Welfizon Yuza, Direktur Utama PT Transjakarta dilansir Antara (24/09).
Selain itu mereka juga akan menyusun standarisasi modul keselamatan pramudi. Tidak hanya meliputi aspek teknik tetapi juga aspek mental kepada lebih dari 11 ribu pramudi Transjakarta.
Berdasarkan hasil pemeriksaan, dua dari tiga kecelakaan Transjakarta yang menabrak bangunan serta kendaraan selama September 2025 disebabkan oleh kesalahan manusia atau human error dan kondisi psikologis pramudi.
"Kondisi yang terjadi dalam dua kecelakaan terakhir, di mana pada saat pramudi dihadapkan pada kondisi genting dan itu menimbulkan kepanikan. Jadi proses pengambilan keputusan harus diperkuat sehingga saat dihadapkan pada kondisi-kondisi mereka tetap bisa lebih tenang," tutur Welfizon.
Lebih jauh, pihaknya menargetkan dalam tiga bulan ke depan Transjakarta harus memiliki satu acuan bagi seluruh pramudi baik dari sisi keterampilan teknis maupun non-teknis. Dengan demikian para pengemudi bisa memiliki standar terbaik.
Sebelumnya diberitakan bahwa sepanjang September 2025, Transjakarta mengalami tiga kali kecelakaan.
Insiden pertama terjadi pada Sabtu, 6 September 2025. Ketika itu pengemudi bus Transjakarta menabrak toko di Jalan Raya Minangkabau, Setiabudi, Jakarta Selatan.
Kemudian pada Kamis, 18 September, bus Transjakarta mengalami tabrakan dengan truk kuning di depan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarakan, Kelurahan Cideng, Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat.
Lalu Jumat, 19 September, bus Transjakarta menabrak kios, rumah dan kendaraan milik warga di Jalan Raya Stasiun Cakung, Kelurahan Pulogebang, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur.
Kejadian tersebut diinvestigasi langsung oleh Transjakarta dan KNKT agar bisa dilakukan evaluasi terhadap penyebab dari setiap kecelakaan. Baik yang berhubungan dengan faktor manusia (SDM), prosedur operasional maupun teknis armada.
Hasil dari investigasi itu kemudian dijadikan sebagai dasar bagi perusahaan untuk merumuskan perbaikan sistem secara komprehensif.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
07 Desember 2025, 11:00 WIB
29 November 2025, 09:00 WIB
10 November 2025, 08:00 WIB
09 November 2025, 15:00 WIB
17 Oktober 2025, 07:00 WIB
Terkini
25 Desember 2025, 07:00 WIB
Pemerintah diminta untuk membuat kebijakan-kebijakan yang dapat mendorong pasar motor baru berkembang di 2026
24 Desember 2025, 21:08 WIB
VinFast berhasil membuktikan komitmen jangka panjangnya mengembangkan ekosistem mobil listrik di Indonesia
24 Desember 2025, 21:00 WIB
Veda Ega Pratama akan memperkuat Honda Team Asia ketika melakoni musim perdananya dalam ajang Moto3 2026
24 Desember 2025, 20:00 WIB
Menurut pantauan KatadataOTO, kelangkaan BBM Shell sudah terjadi sejak Selasa (23/12) sore di beberapa lokasi
24 Desember 2025, 19:00 WIB
Ford berniat memanfaatkan fasilitas milik Handal, sebelum membuat pabrik sendiri di Indonesia pada 2028
24 Desember 2025, 18:00 WIB
BYD Racco hadir di sela Japan Mobility Show 2025, ganggu pasar kei car yang didominasi mobil bermesin bensin
24 Desember 2025, 17:03 WIB
Audi hanya menjual 14 unit mobil mewah di periode Januari-November 2025, BMW justru tembus 2.000 unit
24 Desember 2025, 14:49 WIB
Ketatnya persaingan membuat dua merek mobil Cina, Zeekr dan Smart tak lagi terdengar kabarnya di dalam negeri