Tidak Disewakan, Segini Harga Honda e:N1 di Malaysia
19 Mei 2025, 17:00 WIB
Di samping insentif, pengamat sebut untuk dorong penjualan mobil domestik produsen harus memberikan diskon
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Pemberian insentif seperti PPnBM DTP untuk LCGC (Low Cost Green Car) dinilai masih jadi salah satu opsi yang efektif untuk dongkrak penjualan mobil domestik. Cara tersebut terbukti ampuh khususnya selama masa pandemi.
Tahun ini penjualan mobil di Tanah Air masih terbilang lesu karena berbagai faktor, seperti inflasi dan pengetatan aturan kredit mobil. Padahal sekitar 80 persen konsumen melakukan pembelian mobil secara angsuran.
Riyanto, Pengamat Otomotif LPEM UI (Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Universitas Indonesia) ungkap ada beberapa langkah Short Term bisa diterapkan dari produsen untuk kembali genjot angka penjualan mobil domestik meski terbilang sulit.
“Tapi sebenarnya kalau pabrikan mau berkorban, mengorbankan keuntungan sediit. Misalnya pabrikan menawarkan diskon,” ucap Riyanto merespon pertanyaan KatadataOTO di gedung Kemenperin belum lama ini.
Ia menjelaskan hal itu merupakan siasat sementara yang bisa diterapkan. Karena jika bicara insentif prosedurnya panjang dan melibatkan banyak pihak, tidak berhenti di Kemenperin (Kementerian Perindustrian).
Bicara insentif, Riyanto lebih mendukung jika relaksasi diberikan kepada mobil LCGC (Low Cost Green Car) karena masih banyak digunakan konsumen, ditambah lagi harganya yang kompetitif.
Selain itu menurut Riyanto pameran otomotif seperti GIIAS 2024 (Gaikindo Indonesia International Auto Show) yang digelar sebentar lagi bisa menjadi sarana produsen otomotif mendorong penjualan.
“Kalau diskon kan kapan saja pabrik mau meningkatkan penjualan bisa. Misal nanti GIIAS, itu media untuk meningkatkan penjualan,” tegas Riyanto.
Sebagai informasi angka penjualan mobil domestik (wholesales) di semester pertama 2024 turun 19,5 persen dibandingkan periode sama tahun lalu yakni 408.012 unit dari capaian 506.427 unit di 2023.
Sedangkan penjualan retail (diler ke konsumen) Januari-Juni 2024 tercatat 431.987 unit, turun 14 persen dari periode sama 2023 yakni 502.533 unit.
Di Juni 2024 sendiri retail sales tercatat 70.198 unit. Pada urutan tiga besar Toyota meminpin di 23.987 unit, disusul Daihatsu 13.065 unit lalu Honda 13.065 unit.
Saat ini Kemenperin dan Gaikindo masih mendorong penyegaran insentif LCGC yang sudah dihentikan pada Oktober 2022. Harapannya bisa kembali menarik minat masyarakat karena harga jual mobil lebih terjangkau dan kompetitif.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
19 Mei 2025, 17:00 WIB
19 Mei 2025, 14:00 WIB
16 Mei 2025, 15:00 WIB
15 Mei 2025, 08:00 WIB
14 Mei 2025, 10:00 WIB
Terkini
19 Mei 2025, 21:01 WIB
Terjadi kecelakaan antara tujuh pemotor dan kereta api Malioboro di Magetan, mengakibatkan empat orang tewas
19 Mei 2025, 20:00 WIB
Kementerian Perindustrian sebut produsen EV banyak yang ingin masuk ke Indonesia akibat tingginya tarif impor AS
19 Mei 2025, 19:00 WIB
Marc Marquez bakal kembali berburu poin di MotoGP Inggris 2025 untuk mengokohkan posisi di puncak klasemen
19 Mei 2025, 18:00 WIB
Gofar Hilman ubah Suzuki S-Presso jadi menyerupai Jimny dengan penambahan beragam body kit kustom menarik
19 Mei 2025, 17:00 WIB
Honda resmi menjual mobil listrik e:N1 secara terbatas di Malaysia, harganya mulai dari Rp 573 jutaan
19 Mei 2025, 16:01 WIB
Pengguna smartphone alami kerusakan kamera HP setelah merekam sensor Lidar Volvo EX90, ini penyebabnya
19 Mei 2025, 15:32 WIB
500 ribu ojol siap menggeruduk Jakarta besok untuk melakukan demo di sejumlah lokasi yang telah ditentukan
19 Mei 2025, 14:00 WIB
Harga mobil Daihatsu di sejumlah daerah berpeluang naik apabila diskon opsen ditiadakan oleh Pemda setempat