Honda CB300F Flex-Fuel Meluncur, Bisa Tenggak Etanol
22 Oktober 2024, 16:00 WIB
Pemerintah nilai bahan bakar alternatif memiliki potensi untuk mengurangi ketergantungan terhadap BBM fosil
Oleh Adi Hidayat
KatadataOTO – Pengembangan bahan bakar alternatif seperti biodiesel dan bioethanol di sektor transportasi terus dilakukan pemerintah. Langkah ini diambil agar masyarakat bisa bermobilitas dengan sumber energi lebih bersih.
Penggunaan bahan bakar alternatif pun dinilai memiliki potensi baik karena dapat mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap BBM fosil. Sebagai contoh adalah penggunaan biodiesel B35 pada kendaraan bermesin diesel.
Bahan bakar tersebut menggunakan campuran antara bahan bakar nabati sebesar 35 persen dan solar 55 persen. Dengan demikian maka diharapkan ketergantungan masyarakat terhadap bahan bakar fosil bisa berkurang.
Kebijakan tersebut dinilai bisa menjadi bagian dari transisi energi transportasi berbasis pembakaran internal ke listrik dan hidrogen.
“Saat ini road map pengurangan penggunaan BBM melalui perubahan dari energi transportasi berbasis ICE (pembakaran internal) ke listrik atau baterai sampai hidrogen sudah dibuat,” ungkap Harris, Kepala Balai Besar Survei dan Pengujian Ketenagalistrikan, Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (BBSP KEBTKE) Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.
Terlebih pengembangan pun sekarang masih terus dilakukan agar Biodiesel B35 bisa meningkat lagi menjadi B40 pada 2025.
Pemerintah juga terus mengakselerasi populasi kendaraan listrik hingga 2,2 juta unit untuk roda empat dan roda dua sekitar 13 juta unit pada 2030.
“Sebagai suatu gambaran bahwa program mobil listrik sudah mulai berjalan kendati masih harus ada upaya-upaya untuk melakukan akselerasi yang lebih besar lagi. Tetapi dalam lima tahun berjalan kita sudah bisa lihat hasilnya,” Harris menjelaskan.
Hingga saat ini, 87 persen kendaraan di Indonesia masih bergantung kepada energi fosil, seperti batu bara, gas dan minyak, kata Harris. Pada sektor transportasi, 99 persen masih memakai BBM, seperti solar serta bensin, yang sebagian besar merupakan BBM impor.
“Produksi kita di dalam negeri hanya sekitar 600.000 barel per hari sementara yang digunakan setiap hari sekitar 1,5 juta barel. Jadi kita masih impor sekitar 900.000 barel,” pungkas Harris.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
22 Oktober 2024, 16:00 WIB
24 September 2024, 17:00 WIB
21 Agustus 2024, 13:00 WIB
23 Juli 2024, 13:00 WIB
06 Juli 2023, 19:56 WIB
Terkini
22 November 2024, 11:52 WIB
GJAW 2024 berlangsung di ICE BSD, Tangerang Selatan mulai 22 November-1 Desember 2024, diramaikan 80 peserta
22 November 2024, 11:00 WIB
HMID mengaku akan meluncurkan mobil listrik baru di Desember 2024, kemungkinan adalah Hyundai Kona N Line
22 November 2024, 10:00 WIB
Ganjil genap Puncak 22 November 2024 kembali diterapkan untuk mengatasi kepadatan di kawasan tersebut
22 November 2024, 10:00 WIB
Neta akan melakukan studi terlebih dahulu untuk membawa model MPV tiga baris ke pasar Indonesia tahun depan
22 November 2024, 09:00 WIB
Pameran otomotif ini resmi dibuka di ICE BSD, Tangerang Selatan, berikut kami rangkum harga tiket GJAW 2024
22 November 2024, 08:00 WIB
HMID masih melihat bagaimana respon penerimaan masyarakat terhadap new Hyundai Tucson di dalam negeri
22 November 2024, 07:00 WIB
Cara urus paspor kendaraan sebelum Road Trip keluar negeri sebenarnya tidak terlalu sulit untuk dijalani
22 November 2024, 06:07 WIB
Polda Metro Jaya menghadirkan SIM Keliling Jakarta hari ini di lima tempat berbeda demi melayani masyarakat