Pemerintah Terus Kembangkan Bahan Bakar Alternatif Agar Optimal

Pemerintah nilai bahan bakar alternatif memiliki potensi untuk mengurangi ketergantungan terhadap BBM fosil

Pemerintah Terus Kembangkan Bahan Bakar Alternatif Agar Optimal

KatadataOTO – Pengembangan bahan bakar alternatif seperti biodiesel dan bioethanol di sektor transportasi terus dilakukan pemerintah. Langkah ini diambil agar masyarakat bisa bermobilitas dengan sumber energi lebih bersih.

Penggunaan bahan bakar alternatif pun dinilai memiliki potensi baik karena dapat mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap BBM fosil. Sebagai contoh adalah penggunaan biodiesel B35 pada kendaraan bermesin diesel.

Bahan bakar tersebut menggunakan campuran antara bahan bakar nabati sebesar 35 persen dan solar 55 persen. Dengan demikian maka diharapkan ketergantungan masyarakat terhadap bahan bakar fosil bisa berkurang.

Kebijakan tersebut dinilai bisa menjadi bagian dari transisi energi transportasi berbasis pembakaran internal ke listrik dan hidrogen.

Bahan Bakar Alternatif
Photo : KatadataOTO

“Saat ini road map pengurangan penggunaan BBM melalui perubahan dari energi transportasi berbasis ICE (pembakaran internal) ke listrik atau baterai sampai hidrogen sudah dibuat,” ungkap Harris, Kepala Balai Besar Survei dan Pengujian Ketenagalistrikan, Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (BBSP KEBTKE) Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.

Terlebih pengembangan pun sekarang masih terus dilakukan agar Biodiesel B35 bisa meningkat lagi menjadi B40 pada 2025.

Pemerintah juga terus mengakselerasi populasi kendaraan listrik hingga 2,2 juta unit untuk roda empat dan roda dua sekitar 13 juta unit pada 2030.

“Sebagai suatu gambaran bahwa program mobil listrik sudah mulai berjalan kendati masih harus ada upaya-upaya untuk melakukan akselerasi yang lebih besar lagi. Tetapi dalam lima tahun berjalan kita sudah bisa lihat hasilnya,” Harris menjelaskan.

Penerapan B35 resmi dilakukan
Photo : istimewa

Hingga saat ini, 87 persen kendaraan di Indonesia masih bergantung kepada energi fosil, seperti batu bara, gas dan minyak, kata Harris. Pada sektor transportasi, 99 persen masih memakai BBM, seperti solar serta bensin, yang sebagian besar merupakan BBM impor.

“Produksi kita di dalam negeri hanya sekitar 600.000 barel per hari sementara yang digunakan setiap hari sekitar 1,5 juta barel. Jadi kita masih impor sekitar 900.000 barel,” pungkas Harris.


Terkini

mobil
Toyota Voxy

Koleksi Kendaraan Bedu, Dari Toyota Voxy Sampai Honda Beat

Koleksi kendaraan Bedu terbilang unik karena cukup beragam dari Toyota Voxy sampai sepeda motor Honda Beat

motor
Aksesoris Honda Monkey 125 Goda Penggemar Kuromi, Dijual Terbatas

Aksesoris Honda Monkey 125 Goda Penggemar Kuromi, Dijual Terbatas

Pengguna Honda Monkey 125 mendapatkan aksesoris stiker baru hasil kolaborasi dengan karakter Sanrio, Kuromi

otosport
Hasil MotoGP Mandalika 2025, Fermin Aldeguer Menang

Hasil MotoGP Mandalika 2025: Aldeguer Menang, Marquez Out

MotoGP Mandalika 2025 dimenangkan Fermin Aldeguer, Marc Marquez kembali gagal rampungkan balapan di Indonesia

news
Penjelasan Pertamina soal Kandungan Etanol pada BBM

Penjelasan Pertamina soal Kandungan Etanol pada BBM

Kandungan etanol pada bahan bakar murni bukannya tanpa alasan, Pertamina memberikan penjelasan berikut

otosport
Official Safety Car MotoGP Mandalika Andalkan Pertamax Turbo

Official Safety Car MotoGP Mandalika Andalkan Pertamax Turbo

Official Safety Car MotoGP Mandalika 2025 mengandalkan produk Pertamina, yakni Pertamax Turbo selama bertugas

mobil
Suzuki XL7 Hybrid bekas

Keunggulan Suzuki XL7 Hybrid Bekas yang Bikin Jatuh Hati

Suzuki XL7 Hybrid bekas memiliki beragam keunggulan yang tidak bisa dipandang sebelah mata oleh para pelanggannya

news
Dampak Nyata MotoGP Mandalika 2025, UMKM Laris Manis di Lombok

Dampak Nyata MotoGP Mandalika 2025, UMKM Laris Manis di Lombok

Para UMKM di sekitar sirkuit mengalami kenaikan omzet sampai 90 persen selama gelaran MotoGP Mandalika 2025

news
Transjakarta

Sambut HUT TNI, Tarif Transportasi Umum di Jakarta Cuma Rp 80

Tarif transportasi umum di Jakarta hari ini cuma Rp 80 untuk menyambut hari ulang tahun TNI yang ke 80