Ganjil Genap Jakarta 3 Juli 2025, Puluhan Ruas Jalan Terdampak
03 Juli 2025, 06:00 WIB
Operasi Lintas Jaya 2024 resmi digelar dan diawasi langsung oleh ratusan petugas dari berbagai instansi
Oleh Adi Hidayat
KatadataOTO – Pemerintah DKI resmi akan menggelar Operasi Lintas Jaya 2024 dengan melibatkan ratusan petugas dari berbagai institusi. Dalam kegiatan ini petugas berhak menindak sejumlah pelanggaran lalu lintas yang kerap terjadi di Ibu Kota.
Tak tanggung-tanggung, ada 705 personel gabungan mengikuti Operasi Lintas Jaya 2024. Mereka terdiri dari 478 personel Dinas Perhubungan (Dishub), 83 personel TNI dan 144 personel Polri.
"Operasi ini merupakan salah satu operasi gabungan antara Pemprov DKI Jakarta, TNI dan Polri dalam rangka mewujudkan kelancaran serta ketertiban lalu lintas di DKI Jakarta secara berkelanjutan setiap tahun," ungkap Joko Agus Setyono, Sekretaris Daerah DKI di Jakarta Pusat (31/01).
Dalam operasi ini para petugas juga sudah dilengkapi oleh sejumlah fasilitas untuk mendukung kegiatannya. Mulai dari 55 unit mobil patroli, 125 unit mobil derek, 10 unit truk angkut dan 186 unit motor listrik.
Sasaran utama dari Operasi Lintas Jaya 2024 adalah kendaraan-kendaraan yang parkir bukan pada tempatnya serta tidak layak jalan namun tetap beroperasi. Dengan demikian diharapkan masyarakat akan lebih tertib berlalu lintas di masa depan.
Terlebih menurut Joko Operasi Lintas Jaya yang telah dilakukan selama tiga tahun terakhir ini telah memberikan hasil. Pasalnya terjadi peningkatan kesadaran masyarakat untuk tertib berlalu lintas.
"Di tahun 2023 terdapat perubahan signifikan terhadap angka kendaraan yang melakukan pelanggaran dibandingkan tahun 2022. Ini merupakan pertanda meningkatnya kesadaran masyarakat untuk tertib berlalu lintas," ujar Joko kemudian.
Tercatat pada 2021 berhasil menindak sebanyak 47.663 kendaraan, 2022 sebanyak 103.966 kendaraan dan 2023 sebanyak 71.478 kendaraan.
Meski mengalami penurunan tetapi dirinya mengingatkan kepada petugas bahwa tantangan Jakarta di masa depan bakal lebih rumit. Pasalnya status Ibu Kota Negara kemungkinan akan berubah menjadi Daerah Khusus Jakarta.
Perubahan status menuntut Jakarta menjadi kota global yang dinamis. Hal tersebut tentunya harus diimbangi oleh kedisiplinan warga agar bisa bersaing dengan negara lain.
“Sebagai langkah dalam mewujudkan hal tersebut, maka dibutuhkan sinergi dari berbagai pihak untuk mewujudkan Jakarta menuju Kota Global,” pungkas Joko.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
03 Juli 2025, 06:00 WIB
02 Juli 2025, 21:00 WIB
02 Juli 2025, 06:00 WIB
01 Juli 2025, 23:35 WIB
30 Juni 2025, 06:00 WIB
Terkini
03 Juli 2025, 21:00 WIB
Desain baru MG 4 EV resmi diperkenalkan di Cina dengan tampilan yang lebih ramah dibanding sebelumnya
03 Juli 2025, 20:00 WIB
Pengamat sorot sejumlah hal yang harus dilakukan produsen Jepang bertahan di tengah gempuran mobil BYD
03 Juli 2025, 19:00 WIB
Menurut Jaecoo dengan bergabung bersama Chery mereka tidak gentar buat bersaing dengan pabrikan Jepang
03 Juli 2025, 18:00 WIB
Penjualan BYD Group di Juni 2025 berhasil lampaui wholesales mobil Indonesia periode Januari sampai Mei 2025
03 Juli 2025, 17:00 WIB
Peneliti ungkap masih ada produsen EV roda dua yang enggan menguji keamanan baterai dengan alasan biaya mahal
03 Juli 2025, 16:00 WIB
Kemenko Infra mengaku tengah menyiapkan aturan tarif atas dan bawah sopir logistik demi berantas truk ODOL
03 Juli 2025, 15:00 WIB
BYD Sealion 05 EV terdaftar di Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual dan berpeluang hadir di GIIAS 2025
03 Juli 2025, 14:00 WIB
Karoseri Laksana mengirimkan satu bus ke Sri Lanka untuk digunakan kegiatan pariwisata serta antarkota