Gandeng Petronas, Volta Bakal Hadirkan 900 Ribu Motor Listrik
03 Juli 2024, 09:00 WIB
Kuota insentif tersalurkan 60 persen dan semakin menipis, Kemenperin dorong masyarakat beli motor listrik
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Insentif motor listrik atau bantuan pembelian KBLBB (Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai) roda dua tahun ini sampai 27 Mei 2024 telah tersalurkan 60,1 persen atau setara 30.083 unit.
Secara keseluruhan target dicanangkan pemerintah adalah 50.000 unit. Melihat pertumbuhan itu Kemenperin (Kementerian Perindustrian) optimistis kuota bisa segera tercapai.
Untuk diketahui Kemenperin sebelumnya memberikan usul bahwa penerima insentif motor listrik bisa diberikan pada WNI (Warga Negara Indonesia) tanpa batasan tertentu. Sehingga bisa menjangkau semua pihak yang ingin menggunakan.
“Melihat tren penjualan motor listrik pada periode Januari-Mei 2024, Kementerian Perindustrian menargetkan kuota bantuan pembelian 50.000 unit KBLBB roda dua bisa tercapai Agustus atau awal September,” ucap Febri Hendri Antoni Arif, Juru Bicara Kemenperin dikutip dari siaran resmi, Jumat (31/5).
Mulanya pemberian insentif motor listrik dibatasi buat kalangan tertentu dengan harapan bantuan bisa tepat sasaran. Namun masyarakat justru diklaim kurang berminat.
Padahal perlu ada perubahan persepsi dan perilaku masyarakat terlebih dulu dengan cara mendorong minat calon konsumen lewat bantuan subsidi bisa dinikmati semua lapisan.
Jumlah pembeli motor listrik yang banyak diharapkan bisa mendorong perkembangan ekosistem pendukung lain.
“Maka akan muncul kebutuhan investasi untuk penyediaan stasiun charging, bengkel, aksesoris dan kebutuhan lain atas motor listrik. Hal ini dapat menarik investasi untuk membangun industri pendukung di hulu dan hilir,” ucap Febri.
Di 2023 ada empat kelompok masyarakat yang berhak menerima bantuan insentif motor listrik yaitu penerima KUR (Kredit Usaha Rakyat), penerima Bantuan Produktif Usaha Mikro, penerima Bantuan Subsidi Upah dan penerima Subsidi Listrik 450 VA – 900 VA.
Hanya saja justru sepi peminat dan secara total dari Mei sampai Agustus 2023 bantuan hanya tersalurkan sebanyak 2.406 unit.
Kebijakan tersebut lalu dikembangkan tidak terbatas pada kelompok tertentu namun WNI berusia minimal 17 tahun serta memiliki e-KTP atau KTP elektronik.
Mereka berhak atas pembelian motor listrik termasuk bantuan Rp 7 juta per unit, terbukti berhasil menggenjot penjualan jadi 9.126 unit sepanjang September sampai Desember 2023.
Per Mei 2024, Kemenperin ungkap total populasi kendaraan listrik saat ini mencapai 144.547 unit. Angka itu termasuk kendaraan roda dua, roda tiga, mobil penumpang dan komersil serta bus.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
03 Juli 2024, 09:00 WIB
29 Juni 2024, 11:00 WIB
26 Juni 2024, 14:00 WIB
26 Juni 2024, 08:00 WIB
25 Juni 2024, 18:00 WIB
Terkini
03 Juli 2024, 15:00 WIB
Luhut optimis Indonesia bisa jadi pemasok kendaraan listrik global setelah pembangunan pabrik baterai
03 Juli 2024, 14:00 WIB
Menurut Ali Berawi, taksi terbang Hyundai bakal diuji coba di Kota Samarinda, Kalimantan Timur pada Juli 2024
03 Juli 2024, 13:00 WIB
Jokowi resmikan pabrik baterai kendaraan listrik pertama dan terbesar di Indonesia senilai Rp 73,11 triliun
03 Juli 2024, 12:00 WIB
Bos Ducati menilai kalau mereka sudah memilih keputusan tepat ketika mendatangkan Marc Marquez musim depan
03 Juli 2024, 11:00 WIB
Diperkenalkan akhir 2022 nasib Citroen E-C4 tidak begitu positif sehingga karena dianggap terlalu mahal
03 Juli 2024, 10:00 WIB
Diskon Nissan Serena NIK 2023 mencapai Rp 50 juta untuk menghabiskan stok sisa jelang peluncuran model baru
03 Juli 2024, 09:00 WIB
Volta bakal menghadirkan 900 ribu motor listrik buat pasar Indonesia dengan baterai yang dibuat oleh Petronas
03 Juli 2024, 08:00 WIB
Mobil listrik Citroen E-C3 siap dirakit lokal tahun ini, namun ada kemungkinan harga tidak bakal berubah