Basmi Truk ODOL Tak Cukup Penindakan, Peraturan Ini Wajib Dibuat
04 Juni 2025, 13:00 WIB
Kemenhub memprediksi sebanyak 33 juta orang akan menggunakan mobil pribadi saat musim mudik Lebaran 2025
Oleh Satrio Adhy
KatadataOTO – Kemenhub (Kementerian Perhubungan) melakukan berbagai persiapan untuk menyambut masa mudik Lebaran 2025. Sebab diprediksi juta orang akan pergi ke kampung halaman.
Mereka pun sudah melakukan sejumlah survei guna mengetahui jumlah orang yang bakal bepergian di hari Idul Fitri nanti.
Menurut data yang dibagikan di laman resmi Kemenhub, terdapat 23 persen atau 33,69 juta orang akan mudik menggunakan mobil pribadi.
Kemudian 16,9 persen atau 24,76 juta menaiki bus. Sementara 16,1 persen atau 23,58 juta orang mengandalkan kereta api.
Sedangkan 13,5 persen atau 19,77 juta orang bakal memakai pesawat pada mudik Lebaran 2025. Terakhir ada 8,7 persen atau 12,74 juta orang menggunakan sepeda motor.
Melihat data di atas, berbagai persiapan pun harus dilakukan oleh Kemenhub. Hal tersebut demi memberikan rasa nyaman dan aman kepada masyarakat.
“Kita semua memiliki tanggung jawab yang besar untuk memastikan kelancaran, keamanan, kenyamanan dan keselamatan,” ungkap Dudy Purwagandhi, Menteri Perhubungan di laman resmi Kemenhub, Senin (10/03).
Dudy pun meminta dilakukan koordinasi serta kerja sama antar stakeholder. Kemudian peningkatan keselamatan maupun keamanan angkutan Lebaran 2025.
Tak lupa penyediaan informasi mudik juga sosialisasi keselamatan. Lalu penyediaan data traffic, CCTV maupun mudik gratis.
“Angkutan Lebaran 2025 merupakan salah satu kegiatan strategis Kemenhub yang menjadi tolok ukur keberhasilan sektor transportasi. Memberi pelayanan terbaik bagi masyarakat merupakan prioritas kami,” lanjut dia.
Di sisi lain penerapan kebijakan WFA (Work From Anywhere) turut dibahas. Sebab dinilai bisa mengurangi kepadatan lalu lintas saat musim mudik Lebaran 2025.
Ia menjelaskan, melalui dua survei dijalankan hasilnya dengan penerapan WFA lonjakan pemudik yang terjadi tidak sedrastis saat tidak diberlakukan.
“Survei awal sebelum WFA kami melihat terjadi lonjakan di H-3. Dengan diberlakukan WFA, maka terjadi persebaran keberangkatan masyarakat,” Dudy menuturkan.
Sementara itu ada lonjakan saat H-3, namun tidak sedrastis jika tidak WFA. Pada waktu itu diproduksi sebanyak 16,8 juta orang yang akan bepergian.
“Lalu jika menggunakan skema WFA menjadi 12,1 juta orang saja,” tegas Dudy.
Patut diketahui, ada sejumlah rekayasa lalu lintas yang akan diterapkan oleh pihak kepolisian. Misal one way maupun contraflow.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
04 Juni 2025, 13:00 WIB
14 Mei 2025, 15:00 WIB
07 Mei 2025, 14:00 WIB
15 April 2025, 09:00 WIB
14 April 2025, 17:00 WIB
Terkini
15 Juni 2025, 21:00 WIB
BYD Seagull dipastikan bakal hadir di GIIAS 2025 untuk menyasar konsumen Tanah Air di segmen entry level
15 Juni 2025, 19:18 WIB
Pembalap LCR Honda, Johann Zarco menilai sistem radio komunikasi MotoGP kurang efektif dibandingkan dengan F1
15 Juni 2025, 15:00 WIB
Toyota Calya dan Agya menyingkirkan Honda Brio Satya dari peringkat ketiga mobil LCGC terlaris Mei 2025
15 Juni 2025, 13:04 WIB
Hyundai Palisade diesel sudah tak lagi dijual, pelanggan harus cari di pasar mobil bekas untuk mendapatkannya
15 Juni 2025, 12:05 WIB
Sempat kesulitan adaptasi, Francesco Bagnaia tampak puas setelah pengujian fairing baru Desmosedici GP25
15 Juni 2025, 10:00 WIB
Versi produksi massal Xiaomi SU7 Ultra jadi EV tercepat di Nurburgring, kalahkan Hyundai sampai Porsche
15 Juni 2025, 08:00 WIB
Koleksi kendaraan Verrell Bramasta, artis sekaligus anggota DPR RI cukup beragam dengan nilai capai Rp 6,3 miliar
14 Juni 2025, 21:18 WIB
QJMotor menggoda para masyarakat Tanah Air dengan memperkenalkan model-model terbarunya yang beragam