Kemenhub Petakan Titik Macet Saat Libur Nataru, Bocimi Jadi Perhatian
11 November 2025, 07:00 WIB
Kemenhub memprediksi sebanyak 33 juta orang akan menggunakan mobil pribadi saat musim mudik Lebaran 2025
Oleh Satrio Adhy
KatadataOTO – Kemenhub (Kementerian Perhubungan) melakukan berbagai persiapan untuk menyambut masa mudik Lebaran 2025. Sebab diprediksi juta orang akan pergi ke kampung halaman.
Mereka pun sudah melakukan sejumlah survei guna mengetahui jumlah orang yang bakal bepergian di hari Idul Fitri nanti.
Menurut data yang dibagikan di laman resmi Kemenhub, terdapat 23 persen atau 33,69 juta orang akan mudik menggunakan mobil pribadi.
Kemudian 16,9 persen atau 24,76 juta menaiki bus. Sementara 16,1 persen atau 23,58 juta orang mengandalkan kereta api.
Sedangkan 13,5 persen atau 19,77 juta orang bakal memakai pesawat pada mudik Lebaran 2025. Terakhir ada 8,7 persen atau 12,74 juta orang menggunakan sepeda motor.
Melihat data di atas, berbagai persiapan pun harus dilakukan oleh Kemenhub. Hal tersebut demi memberikan rasa nyaman dan aman kepada masyarakat.
“Kita semua memiliki tanggung jawab yang besar untuk memastikan kelancaran, keamanan, kenyamanan dan keselamatan,” ungkap Dudy Purwagandhi, Menteri Perhubungan di laman resmi Kemenhub, Senin (10/03).
Dudy pun meminta dilakukan koordinasi serta kerja sama antar stakeholder. Kemudian peningkatan keselamatan maupun keamanan angkutan Lebaran 2025.
Tak lupa penyediaan informasi mudik juga sosialisasi keselamatan. Lalu penyediaan data traffic, CCTV maupun mudik gratis.
“Angkutan Lebaran 2025 merupakan salah satu kegiatan strategis Kemenhub yang menjadi tolok ukur keberhasilan sektor transportasi. Memberi pelayanan terbaik bagi masyarakat merupakan prioritas kami,” lanjut dia.
Di sisi lain penerapan kebijakan WFA (Work From Anywhere) turut dibahas. Sebab dinilai bisa mengurangi kepadatan lalu lintas saat musim mudik Lebaran 2025.
Ia menjelaskan, melalui dua survei dijalankan hasilnya dengan penerapan WFA lonjakan pemudik yang terjadi tidak sedrastis saat tidak diberlakukan.
“Survei awal sebelum WFA kami melihat terjadi lonjakan di H-3. Dengan diberlakukan WFA, maka terjadi persebaran keberangkatan masyarakat,” Dudy menuturkan.
Sementara itu ada lonjakan saat H-3, namun tidak sedrastis jika tidak WFA. Pada waktu itu diproduksi sebanyak 16,8 juta orang yang akan bepergian.
“Lalu jika menggunakan skema WFA menjadi 12,1 juta orang saja,” tegas Dudy.
Patut diketahui, ada sejumlah rekayasa lalu lintas yang akan diterapkan oleh pihak kepolisian. Misal one way maupun contraflow.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
11 November 2025, 07:00 WIB
09 Oktober 2025, 15:00 WIB
08 Oktober 2025, 12:00 WIB
01 Oktober 2025, 21:00 WIB
01 Oktober 2025, 20:00 WIB
Terkini
13 November 2025, 06:00 WIB
SIM keliling Jakarta jadi fasilitas alternatif untuk melakkukan perpanjangan SIM A dan C, ini biayanya
13 November 2025, 06:00 WIB
Ganjil genap Jakarta 13 November digelar untuk mengurangi kemacetan lalu lintas yang selama ini terjadi
13 November 2025, 06:00 WIB
Buat mengurus dokumen berkendara, anda bisa mendatangi SIM keliling Bandung yang beroperasi hari ini
12 November 2025, 20:00 WIB
Chery J6T mengalami beberapa ubahan, semisal bentuk bumper baru dan disematkan over fender di kiri dan kanan
12 November 2025, 19:00 WIB
BYD Atto 3 disebut akan mendapatkan sejumlah ubahan dari sisi spesifikasi teknis, berikut rinciannya
12 November 2025, 18:14 WIB
Apabila konsumen berminat, Ford menyatakan siap bawa model mobil listrik Ford sesuai dengan permintaan
12 November 2025, 17:00 WIB
Jorge Martin dikabarkan akan tampil di MotoGP Valencia 2025 usai melakukan pemeriksaan medis pada Kamis besok
12 November 2025, 16:00 WIB
Desain crossover kolaborasi Chery dan Huawei, Luxeed R7 terdaftar di Indonesia dengan nomor 71/DI/2025