Kemenhub Perkuat Kerja Sama dengan Pemda DKI Buat Atasi Kemacetan
16 September 2025, 07:00 WIB
Kemenhub memprediksi sebanyak 33 juta orang akan menggunakan mobil pribadi saat musim mudik Lebaran 2025
Oleh Satrio Adhy
KatadataOTO – Kemenhub (Kementerian Perhubungan) melakukan berbagai persiapan untuk menyambut masa mudik Lebaran 2025. Sebab diprediksi juta orang akan pergi ke kampung halaman.
Mereka pun sudah melakukan sejumlah survei guna mengetahui jumlah orang yang bakal bepergian di hari Idul Fitri nanti.
Menurut data yang dibagikan di laman resmi Kemenhub, terdapat 23 persen atau 33,69 juta orang akan mudik menggunakan mobil pribadi.
Kemudian 16,9 persen atau 24,76 juta menaiki bus. Sementara 16,1 persen atau 23,58 juta orang mengandalkan kereta api.
Sedangkan 13,5 persen atau 19,77 juta orang bakal memakai pesawat pada mudik Lebaran 2025. Terakhir ada 8,7 persen atau 12,74 juta orang menggunakan sepeda motor.
Melihat data di atas, berbagai persiapan pun harus dilakukan oleh Kemenhub. Hal tersebut demi memberikan rasa nyaman dan aman kepada masyarakat.
“Kita semua memiliki tanggung jawab yang besar untuk memastikan kelancaran, keamanan, kenyamanan dan keselamatan,” ungkap Dudy Purwagandhi, Menteri Perhubungan di laman resmi Kemenhub, Senin (10/03).
Dudy pun meminta dilakukan koordinasi serta kerja sama antar stakeholder. Kemudian peningkatan keselamatan maupun keamanan angkutan Lebaran 2025.
Tak lupa penyediaan informasi mudik juga sosialisasi keselamatan. Lalu penyediaan data traffic, CCTV maupun mudik gratis.
“Angkutan Lebaran 2025 merupakan salah satu kegiatan strategis Kemenhub yang menjadi tolok ukur keberhasilan sektor transportasi. Memberi pelayanan terbaik bagi masyarakat merupakan prioritas kami,” lanjut dia.
Di sisi lain penerapan kebijakan WFA (Work From Anywhere) turut dibahas. Sebab dinilai bisa mengurangi kepadatan lalu lintas saat musim mudik Lebaran 2025.
Ia menjelaskan, melalui dua survei dijalankan hasilnya dengan penerapan WFA lonjakan pemudik yang terjadi tidak sedrastis saat tidak diberlakukan.
“Survei awal sebelum WFA kami melihat terjadi lonjakan di H-3. Dengan diberlakukan WFA, maka terjadi persebaran keberangkatan masyarakat,” Dudy menuturkan.
Sementara itu ada lonjakan saat H-3, namun tidak sedrastis jika tidak WFA. Pada waktu itu diproduksi sebanyak 16,8 juta orang yang akan bepergian.
“Lalu jika menggunakan skema WFA menjadi 12,1 juta orang saja,” tegas Dudy.
Patut diketahui, ada sejumlah rekayasa lalu lintas yang akan diterapkan oleh pihak kepolisian. Misal one way maupun contraflow.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
16 September 2025, 07:00 WIB
04 Juli 2025, 22:00 WIB
03 Juli 2025, 16:00 WIB
04 Juni 2025, 13:00 WIB
14 Mei 2025, 15:00 WIB
Terkini
28 September 2025, 19:00 WIB
Kecelakaan yang menimpa Jorge Martin di Jepang mengakibatkan patah tulang selangka dan harus dapat perawatan
28 September 2025, 17:00 WIB
Nathalie Holscher merupakan seorang publik figur di Indonesia yang menggeluti profesi sebagai seorang DJ
28 September 2025, 15:00 WIB
Sejak diluncurkan pada ajang GIIAS 2025, jumlah pemesanan Mitsubishi Destinator terus bergulir positif
28 September 2025, 12:58 WIB
Marc Marquez raih titel juara dunia di MotoGP Jepang 2025, Francesco Bagnaia tampil impresif di urutan pertama
28 September 2025, 11:00 WIB
Menurut Astra Honda Motor usulan format baru insentif motor listrik dari Aismoli sangat adil bagi pabrikan
28 September 2025, 09:00 WIB
Untuk mengurangi kecelakaan lalu lintas, KNKT bakal buka sekolah pengemudi angkutan barang dan penumpang
28 September 2025, 07:00 WIB
Marc Marquez berjaya dan Francesco Bagnaia perlu waspada jika hujan mengguyur trek MotoGP Jepang 2025
27 September 2025, 17:23 WIB
Pecco berpotensi jadi pengganjal langkah Marc Marquez mengunci gelar juara dunia saat MotoGP Jepang 2025