Bahlil Ungkap Indonesia Bisa Kurangi Impor BBM Bila Kembangkan EV
30 Juni 2025, 08:00 WIB
Pertamina buka suara usai kabar harga BBM naik diperbincangkan, Irto menyebut mereka sedang melakukan evaluasi
Oleh Satrio Adhy
KatadataOTO – Isu harga BBM (Bahan Bakar Minyak) naik sedang jadi perbincangan. Hal itu setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) berencana mengevaluasi banderol Pertamax series.
Kabar di atas membuat sejumlah kalangan khawatir. Sebab jika harga BBM naik bakal berpengaruh ke nilai jual barang-barang lain.
Irto Ginting, Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga pun buka suara. Menurutnya perusahaan pelat merah tersebut masih melakukan evaluasi.
“Untuk harga BBM tentu kami evaluasi secara berkala, jadi kita masih review hingga sekarang,” ujar Irto kepada KatadataOTO, Selasa (28/5).
Lebih jauh Irto menjelaskan kalau pihaknya memperhatikan beberapa faktor. Seperti banderol dari harga minyak dunia.
Jadi Pertamina tidak bisa memutuskan sembarangan mengenai banderol BBM. Sehingga masyarakat diharapkan tidak perlu terlalu khawatir.
“Buat BBM non subsidi kami review dengan mempertimbangkan harga minyak mentah, MOPS (Mid Oil Platts Singapore) dan kurs,” dia menambahkan.
Sementara itu buat BBM subsidi seperti Pertalite keputusannya berada di tangan Presiden Jokowi serta jajarannya. Jadi bukan mereka yang menentukan.
“Sedangkan BBM bersubsidi, baik JBKP (Jenis BBM Khusus Penugasan) maupun JBT (Jenis BBM Tertentu) kebijakan penentuan harga ada di pemerintah,” pungkas Irto.
Sekadar informasi BPH Migas melaporkan selama periode Januari hingga April 2024, pemerintah telah menyalurkan 30 persen kuota BBM subsidi,
Menurut Erika Retnowati, Kepala BPH Migas mereka sudah memberikan sebanyak 5,57 juta kiloliter (KL) atau sebesar 30,12 persen dari total kuota JBT sebesar 18,4 juta KL.
“Adapun rincian untuk minyak solar 5,40 juta KL dan minyak tanah 0,17 juta KL,” kata Erika
Kemudian BPH Migas juga melakukan penetapan, pengaturan serta pengawasan volume jenis BBM khusus penugasan yakni Pertalite.
“Sampai April realisasi JBKP sebesar 10 juta KL atau 31,63 persen dari kuota yang dialokasikan 31,60 juta KL," ucapnya.
Sebelumnya Jokowi menyebut kalau harga BBM berpotensi naik bulan depan. Namun belum bisa ditentukan dalam waktu dekat.
Orang nomor satu di Indonesia tersebut mengatakan kalau kemampuan APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) untuk subsidi BBM akan dihitung. Hal ini dilakukan dengan mempertimbangkan berbagai faktor.
Seperti harga minyak dunia, terutama di tengah kondisi geopolitik. Kemudian dikalkulasi serta dihitung dengan teliti.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
30 Juni 2025, 08:00 WIB
23 Juni 2025, 19:00 WIB
01 Juni 2025, 19:00 WIB
01 Juni 2025, 07:36 WIB
24 Mei 2025, 07:09 WIB
Terkini
30 Juni 2025, 22:24 WIB
Kepolisian bakal menggelar rekayasa lalu lintas di Silang Monas dalam rangka Hari Bhayangkara ke -79 besok
30 Juni 2025, 22:08 WIB
Polda Metro Jaya menyediakan perpanjang SIM gratis besok dalam rangka perayaan Hari Bhayangkara ke-79 di Monas
30 Juni 2025, 20:00 WIB
Pembangunan pabrik Mazda di Indonesia diklaim masih berjalan dan bakal segera rampung untuk penuhi pasar otomotif
30 Juni 2025, 19:00 WIB
Alex Marquez harus jalani operasi di Spanyol setelah tangan kirinya retak akibat kecelakaan di MotoGP Belanda
30 Juni 2025, 18:00 WIB
Jaecoo Indonesia ungkap alasan harga J7 SHS belum juga diumumkan ke konsumen sejak perkenalannya di IIMS 2025
30 Juni 2025, 17:00 WIB
Mazda siap meluncurkan dua mobil baru di ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show 2025 bulan depan
30 Juni 2025, 16:23 WIB
Aion UT disinyalir segera meluncur buat konsumen Tanah Air dalam waktu dekat, berikut spesifikasinya
30 Juni 2025, 14:17 WIB
Perwakilan Aprilia akhirnya bersuara soal rumor kepindahan Jorge Martin ke Honda Racing di MotoGP 2026