Wagub Jabar Bakal Uji Bobibos Buat Pastikan Keamanan Masyarakat
15 November 2025, 11:00 WIB
Pertamina buka suara usai kabar harga BBM naik diperbincangkan, Irto menyebut mereka sedang melakukan evaluasi
Oleh Satrio Adhy
KatadataOTO – Isu harga BBM (Bahan Bakar Minyak) naik sedang jadi perbincangan. Hal itu setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) berencana mengevaluasi banderol Pertamax series.
Kabar di atas membuat sejumlah kalangan khawatir. Sebab jika harga BBM naik bakal berpengaruh ke nilai jual barang-barang lain.
Irto Ginting, Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga pun buka suara. Menurutnya perusahaan pelat merah tersebut masih melakukan evaluasi.
“Untuk harga BBM tentu kami evaluasi secara berkala, jadi kita masih review hingga sekarang,” ujar Irto kepada KatadataOTO, Selasa (28/5).
Lebih jauh Irto menjelaskan kalau pihaknya memperhatikan beberapa faktor. Seperti banderol dari harga minyak dunia.
Jadi Pertamina tidak bisa memutuskan sembarangan mengenai banderol BBM. Sehingga masyarakat diharapkan tidak perlu terlalu khawatir.
“Buat BBM non subsidi kami review dengan mempertimbangkan harga minyak mentah, MOPS (Mid Oil Platts Singapore) dan kurs,” dia menambahkan.
Sementara itu buat BBM subsidi seperti Pertalite keputusannya berada di tangan Presiden Jokowi serta jajarannya. Jadi bukan mereka yang menentukan.
“Sedangkan BBM bersubsidi, baik JBKP (Jenis BBM Khusus Penugasan) maupun JBT (Jenis BBM Tertentu) kebijakan penentuan harga ada di pemerintah,” pungkas Irto.
Sekadar informasi BPH Migas melaporkan selama periode Januari hingga April 2024, pemerintah telah menyalurkan 30 persen kuota BBM subsidi,
Menurut Erika Retnowati, Kepala BPH Migas mereka sudah memberikan sebanyak 5,57 juta kiloliter (KL) atau sebesar 30,12 persen dari total kuota JBT sebesar 18,4 juta KL.
“Adapun rincian untuk minyak solar 5,40 juta KL dan minyak tanah 0,17 juta KL,” kata Erika
Kemudian BPH Migas juga melakukan penetapan, pengaturan serta pengawasan volume jenis BBM khusus penugasan yakni Pertalite.
“Sampai April realisasi JBKP sebesar 10 juta KL atau 31,63 persen dari kuota yang dialokasikan 31,60 juta KL," ucapnya.
Sebelumnya Jokowi menyebut kalau harga BBM berpotensi naik bulan depan. Namun belum bisa ditentukan dalam waktu dekat.
Orang nomor satu di Indonesia tersebut mengatakan kalau kemampuan APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) untuk subsidi BBM akan dihitung. Hal ini dilakukan dengan mempertimbangkan berbagai faktor.
Seperti harga minyak dunia, terutama di tengah kondisi geopolitik. Kemudian dikalkulasi serta dihitung dengan teliti.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
15 November 2025, 11:00 WIB
11 November 2025, 19:12 WIB
10 November 2025, 13:00 WIB
09 November 2025, 07:00 WIB
01 November 2025, 13:00 WIB
Terkini
15 November 2025, 15:00 WIB
Koleksi kendaraan Omesh cukup menarik disimak karena mengingat motor miliknya sangat beragam dan unik
15 November 2025, 13:00 WIB
Penjualan Daihatsu alami kenaikan di Oktober 2025, Gran Max Pick Up jadi penyumbang utama sebanyak 4.436 unit
15 November 2025, 11:00 WIB
Bobibos akan diuji oleh dinas dari pemerintah provinsi Jawa Barat untuk memastikan klaim yang sudah dijanjikan
15 November 2025, 09:00 WIB
SUV Mitsubishi Destinator membuktikan kualitasnya berkat fitur-fitur keamanan dan keselamatan di dalamnya
15 November 2025, 07:00 WIB
Jorge Martin mendapatkan izin untuk tampil dan balapan di MotoGP Valencia 2025 di Sirkuit Ricardo Tormo
14 November 2025, 22:00 WIB
Polytron menunjukkan tren positif penjualan mobil listrik di Oktober 2025, salurkan 103 unit ke konsumen
14 November 2025, 21:00 WIB
Ratusan anggota komunitas J6 EVO diajak untuk mengikuti acara yang diinisiasi oleh Chery beberapa waktu lalu
14 November 2025, 20:00 WIB
Von Dutch merilis koleksi busana untuk perempuan dengan pilihan warna menarik untuk memperluas pasar