Harga BBM Pertamina Oktober 2025, Dexlite dan Dex Naik
01 Oktober 2025, 09:00 WIB
Pertamina buka suara usai kabar harga BBM naik diperbincangkan, Irto menyebut mereka sedang melakukan evaluasi
Oleh Satrio Adhy
KatadataOTO – Isu harga BBM (Bahan Bakar Minyak) naik sedang jadi perbincangan. Hal itu setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) berencana mengevaluasi banderol Pertamax series.
Kabar di atas membuat sejumlah kalangan khawatir. Sebab jika harga BBM naik bakal berpengaruh ke nilai jual barang-barang lain.
Irto Ginting, Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga pun buka suara. Menurutnya perusahaan pelat merah tersebut masih melakukan evaluasi.
“Untuk harga BBM tentu kami evaluasi secara berkala, jadi kita masih review hingga sekarang,” ujar Irto kepada KatadataOTO, Selasa (28/5).
Lebih jauh Irto menjelaskan kalau pihaknya memperhatikan beberapa faktor. Seperti banderol dari harga minyak dunia.
Jadi Pertamina tidak bisa memutuskan sembarangan mengenai banderol BBM. Sehingga masyarakat diharapkan tidak perlu terlalu khawatir.
“Buat BBM non subsidi kami review dengan mempertimbangkan harga minyak mentah, MOPS (Mid Oil Platts Singapore) dan kurs,” dia menambahkan.
Sementara itu buat BBM subsidi seperti Pertalite keputusannya berada di tangan Presiden Jokowi serta jajarannya. Jadi bukan mereka yang menentukan.
“Sedangkan BBM bersubsidi, baik JBKP (Jenis BBM Khusus Penugasan) maupun JBT (Jenis BBM Tertentu) kebijakan penentuan harga ada di pemerintah,” pungkas Irto.
Sekadar informasi BPH Migas melaporkan selama periode Januari hingga April 2024, pemerintah telah menyalurkan 30 persen kuota BBM subsidi,
Menurut Erika Retnowati, Kepala BPH Migas mereka sudah memberikan sebanyak 5,57 juta kiloliter (KL) atau sebesar 30,12 persen dari total kuota JBT sebesar 18,4 juta KL.
“Adapun rincian untuk minyak solar 5,40 juta KL dan minyak tanah 0,17 juta KL,” kata Erika
Kemudian BPH Migas juga melakukan penetapan, pengaturan serta pengawasan volume jenis BBM khusus penugasan yakni Pertalite.
“Sampai April realisasi JBKP sebesar 10 juta KL atau 31,63 persen dari kuota yang dialokasikan 31,60 juta KL," ucapnya.
Sebelumnya Jokowi menyebut kalau harga BBM berpotensi naik bulan depan. Namun belum bisa ditentukan dalam waktu dekat.
Orang nomor satu di Indonesia tersebut mengatakan kalau kemampuan APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) untuk subsidi BBM akan dihitung. Hal ini dilakukan dengan mempertimbangkan berbagai faktor.
Seperti harga minyak dunia, terutama di tengah kondisi geopolitik. Kemudian dikalkulasi serta dihitung dengan teliti.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
01 Oktober 2025, 09:00 WIB
29 September 2025, 14:00 WIB
25 September 2025, 08:00 WIB
22 September 2025, 18:00 WIB
20 September 2025, 11:00 WIB
Terkini
01 Oktober 2025, 11:00 WIB
Rangkaian program pembelian dan peluncuran produk baru, IMOS 2025 berhasil pikat ratusan ribu pengunjung
01 Oktober 2025, 10:00 WIB
Tim Pertamina Enduro VR46 bakal kembali menggunakan tampilan berbeda saat menjalani MotoGP Mandalika 2025
01 Oktober 2025, 09:00 WIB
Sejumlah harga BBM dari Pertamina mengalami kenaikan di Oktober 2025, namun untuk Pertamax hingga Turbo Tetap
01 Oktober 2025, 08:30 WIB
Alex Marquez mengaku kagum dengan besarnya penggelar MotoGP di Indonesia dibandingkan negara lainnya
01 Oktober 2025, 08:00 WIB
GIIAS Bandung 2025 menawarkan pengalaman otomotif mulai teknologi hingga pengalaman berkendara unit terbaru
01 Oktober 2025, 07:15 WIB
Alex merasa beruntung mempunyai Marc Marquez sebagai juara dunia MotoGP 7 kali karena bisa belajar dan bertarung di lintasan
01 Oktober 2025, 07:00 WIB
Logistik tim balap MotoGP Mandalika 2025 sudah tiba di Lombok, NTB untuk menjalani balapan pekan nanti
01 Oktober 2025, 06:00 WIB
Ganjil genap Jakarta kembali digelar untuk memastikan kelancaran arus kendaraan khususnya jelang upacara kenaikan Pancasila