Jalan Tol Trans Sumatera Sudah Terbangun 596 Km

Jalan tol Trans Sumatera sudah terbangun sepanjang 596 km dan masih menyisakan 361 km pada tahap konstruksi

Jalan Tol Trans Sumatera Sudah Terbangun 596 Km

TRENOTO – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat mengklaim pada Juli 2023 sebanyak enam jalan tol Trans Sumatera sepanjang 596 km sudah beroperasi penuh. Jumlah tersebut dipastikan akan terus bertambah karena tujuh ruas lain sepanjang 361 km sedang tahap konstruksi.

Dilansir dari Antara, kehadiran ruas jalan tol tersebut dapat memberikan banyak keuntungan bagi masyarakat. Pasalnya waktu tempuh akan menjadi lebih cepat dibandingkan sebelumnya.

"Kehadiran jalan tol dapat menurunkan biaya logistik serta memangkas waktu tempuh distribusi barang dan jasa antar wilayah," ungkap Basuki Hadimuljono, Menteri PUPR (30/07).

Tarif tol Trans Sumatera didiskon
Photo : Katadata

Salah satu yang baru diresmikan adalah jalan Tol Bengkulu-Taba Penanjung sepanjang 16.7 km dengan anggaran sebesar Rp4.8 triliun. Bagian tersebut menjadi bagian koridor pendukung pada ruas Bengkulu ke Lubuk Linggau sepanjang 95.8 km.

Sementara itu tujuh jalan lain yang masih dalam konstruksi adalah sepanjang 361 km dengan perkembangan cukup baik. Ruas tol Indrapura-Kisaran sepanjang 48 km misalnya, sudah terbangun 85.5 persen dan diharapjan bisa segera rampung.

Baca Juga : Tarif Tol Trans Sumatera, Ke Palembang Hanya Rp400.500

Demikian pula Kuala Tanjung-Tebing Tinggi sepanjang 143 km dengan progres 84.26 persen yang ditargetkan rampung akhir 2023. Sementara Tol Simpang Indralaya-Prabumulih sepanjang 64 km juga diharapkan bisa beroperasi dalam waktu dekat.

Kemudian di ruas Pekanbaru-Padang, terdapat dua seksi yang masih konstruksi, yakni Seksi Bangkinang-Koto Kampar (24 km) dengan progres 74.8 persen dan Seksi Padang-Sicincin (37 km) 32.6 persen. Namun untuk Seksi Pekanbaru-Bangkinang telah beroperasi sepanjang 31 km.

Tarif tol Trans Sumatera
Photo : Katadata

Ruas lain yang masih dalam tahap konstruksi adalah Binjai-Pangkalan Brandan dengan progres 79,9 persen. Selanjutnya terdapat Tol Sigli-Banda Aceh (74 km) menyisakan dua seksi sepanjang 38 km masih konstruksi yakni Blang Bintang-Baitussalam dan Sigli-Seuliemum 81 persen.

Bila semua sudah tersambung maka diharapkan perjalanan orang maupun logistik di Sumatera bisa menjadi lebih cepat dibanding sebelumnya. Pasalnya terdapat potensi dan sumber daya melimpah di pulau tersebut sehingga keberadaan tol akan sangat penting di masa depan.


Terkini

news
arus balik

Polda Metro Jaya Siapkan Strategi Hadapi Arus Balik Libur Nataru

Arus balik Natal dan tahun baru 2026 mulai terlihat sehingga Polda Metro Jaya menyiapkan langkah antisipasi

news
SIM keliling Bandung

Simak 2 Lokasi SIM Keliling Bandung Jelang Libur Tahun Baru 2026

Demi memudahkan para pengendara, kepolisian tetap menghadirkan berbagai fasilitas seperti SIM keliling Bandung

news
Ganjil genap Jakarta

Ganjil Genap Jakarta 30 Desember 2025, Awas Ada Demo Buruh

Ganjil genap Jakarta tetap akan digelar meski rencananya akan ada aksi unjuk rasa dari ribuan buruh di Ibu Kota

news
SIM Keliling Jakarta

SIM Keliling Jakarta Masih Beroperasi Hari Ini Selasa 30 Desember

SIM keliling Jakarta melayani perpanjangan masa berlaku kartu yang belum terlewat dari tanggal masa berlaku

mobil
Penjualan Mobil Listrik di China Diprediksi Melambat pada 2026

Penjualan Mobil Listrik di China Diprediksi Melambat pada 2026

Berakhirnya insentif dari pemerintah membuat kinerja penjualan mobil listrik di Cina pada tahun depan turun

otosport
Aprilia

Aprilia Disebut Siap Kudeta Ducati pada MotoGP 2026

Aprilia menunjukan kemajuan sangat signifikan dalam hal pengembangan motor balap milik Marco Bezzecchi

mobil
Wuling Almaz Darion

Wuling Almaz Darion Makin Dekat ke Indonesia, Desainnya Terdaftar

Bocoran tampilan interior Wuling Almaz Darion mulai terungkap di laman DJKI, pakai basis SUV Xingguang 560

mobil
Mobil Listrik

Manufaktur Mobil Listrik Cina Disebut Belum Serap Komponen Lokal

GIAMM sebut perakitan lokal dihitung 30 persen TKDN, komponen lokal mobil listrik tak jadi prioritas produsen